Aku tuh bingung!
Sebenarnya kalian itu apasih?
Semakin dipikir semakin rumit
Bukan solusi yang kudapat
Malah semakin sepat terasa-Fariza-
🍃🍃🍃
Fariza memandangi bulan sabit yang menggantung indah diantara gemerlap bintang. Hembusan angin terus menerpa paras cantiknya yang hanya berbalut gamis longgar beige-nya, dan dipadu khimar navy kesukaannya.Malam begitu dingin. Namun seperti tak ada arti baginya. Suhu bumi turun drastis selama beberapa hari ini. Dan gadis berkhimar navy itu tetap bergeming di balkon rumahnya. Ia tetap diam, menatap langit gelap ke biruan seperti warna khimarnya. Dia berdiri, tepat di belakang besi pembatas bercat putih setinggi pinggangnya.
Gadis itu menghela napas sesaat, lantas pandangnya terarah menuju taman setapak yang menghiasi tempat tinggalnya selama 22 tahun ini. Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat.
Masih segar diingatannya, ia berlari dengan penuh riang disana. Fariza, yang giginya masih tanggal 1 di tengah. Dia tertawa, bersama teman-teman kecilnya. Di kejauhan tampak orang tua nya yang begitu teduh memandang penuh kehangatan. Tatapan yang begitu amat ia rindukan.
Jemari lentiknya mengusap pipi lembut nya yang basah.
Matanya terpejam. Menahan luapan emosi yang menghuru hara hatinya. Saat ini ia rapuh. Ia tak tahu mana jalan yang harus ia ambil. Ia bukanlah gadis dengan hati sekuat baja. Ia Fariza. Gadis biasa yang hanya bisa merepotkan orang lain. Tapi ia juga bukan gadis yang hanya mampu bergantung pada suratan takdir dan menjalani kehidupan mengikuti arus air. Kemana aliran itu membawa, ia akan pasrah. Bukan! Dia bukan seperti itu!
Ia percaya, kita bisa mengubah takdir yang ada menjadi lebih baik asal kita mau berusaha. Itu janji Allah swt.
Sudah 2 jam ia berdiri di balkon itu, ditemani belai-an angin yang membisik di telinganya. Terkadang ia terlihat berpangku pada pembatas besi itu, kadang bersandar pada dinding bercat putih di belakangnya, atau hanya sebatas bertumpu pada kedua kakinya dan menatap kosong ke arah jalanan perumahan yang lengang.
Berulangkali ia terlihat menghembuskan napas gusar.
'Ya Allah,, apa yang telah ku lakukan? Apa keputusanku ini sudah benar kah? Apa dayaku? Aku juga tak mungkin memilih semuanya bukan? Aku menyakiti banyak orang. Ataukah aku seharusnya tak mengambil keputusan ini? Tapi itu pun akan tetap sama saja. Semakin banyak yang tersakiti. Astaghfirullah... Apa ini ya Allah,,'
🌴🌴🌴
Di ruang makan Abi dan Ummi. Gadis itu duduk di sebelah kanan sahabatnya yang sejak tadi tiada henti menggodanya dengan terus mengatakan 'nomer satu'
Benar benar jengah gadis itu dibuatnya. Sudah seperti kampanye pilpres saja.
"Sha! Pilih yang pertama. Pokoknya no 1. Pilihan pertama selalu yang terbaik.ok!"
"apa sih?!" gadis itu memelototinya sebal. Bagaimana tidak? Ia saja tidak mengerti apa yang dibicarakan teman satunya ini.
.
.
.
.
.
Maaf ya.. Dikit dulu,
17. B nya nyusul....
.Tbc...
Thx for read...
Salam manis @Aivatko31 💕
Yg nge VOTE or KOMEN semoga Allah membalasnya dengan kebahagiaan karena udah bikin orang lain bahagia(author) :v
💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Berjuang & Menyerah [SUDAH TERBIT] (REPOST)
Spiritual[SUDAH TERBIT] ✔️ (REPOST) #1 dalam Azahra (10/03/20) #1 dalam khimar (20/01/20) #1 dalam Ghayda (28/01/20) #1 dalam anauhibbuki (28/01/20) #2 dalam fillah (20/01/20) #2 dalam azahra (20/01/20) #3 dalam dengki (28/01/20) #33 dalam diam (08/11/19) da...