12. Cowok Berhati Malaikat😇

745 69 5
                                    

"U bent een oase te midden van de woestijnzand"
kamu adalah sebuah oasis ditengah gurun pasir

~~

____________________________________

Aku memutar pandanganku ke segala arah.

"Krekk" aku terperanjat dan hanya bisa mematung beberapa saat.

"Hahahaaa"tawa meledak di sekumpulan cowok cowok ceng-lu (bonceng telu/tiga).

Mereka mengerlingkan sebelah mata pada ku dan memajukan bibir (kissbye).

Aku bergidik ngeri melihat kelakuan para pemuda sekarang ini. 'Layaknya paparazi yang menguntit artis saja' batinku

'tau gini pakai cadar aja. Tuh kan lebih aman' dumel ku dalam hati karena kelakuan pemuda tadi yang secara terang-terangan mengambil fotoku. 'Ada suara sama flash-nya lagi' tambahku jengkel.

Tuhkan? Nyesel ke berapa ini?

Akhirnya kuputuskan berjalan lagi. Kali ini aku menghindari jalan raya yang banyak sekali cowok-cowok lewat. Sangat rawan dan berbahaya dengan kadar stres dan darah tinggi.

Aku memasuki gang perumahan yang nampak lebih sejuk karena sinar matahari terhalang gedung gedung rumah dan beberapa pepohonan yang nampak rapi berjejer dengan anggunnya.

Baru beberapa langkah aku berjalan, aku melihat sekumpulan orang berkumpul di sebuah gazebo di tepi taman perumahan itu. Kulihat banyak pria, sebagian mungkin berusia sekitar kepala empat dan beberapa seumuranku. Juga ada empat orang wanita yang mungkin usianya sekitar kepala tiga.

Aku mendekat ke arah sekumpulan orang itu. Mereka menatapku yang tengah menghampiri mereka dengan tatapan heran dan kerutan alis yang tampak sama sekali tak di sembunyikan.

Aku terheran sejenak.
Dan oh? Apa karena masker ini?

Saat aku tinggal beberapa langkah dari mereka. Aku menurunkan masker yang baru kupakai hingga ke dagu seraya menyuguhkan senyum terbaik yang kupunya dan lantas mengangguk sebagai tanda hormat dan sopan santun. Mereka balas tersenyum padaku dan rona wajah heran tadi seketika berganti dengan raut wajah hangat.

Aku berdeham sejenak untuk menghilangkan kecanggungan.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam iya dik, ada apa? "

"permisi om, tante boleh tanya? "

"oh silahkan. Duduk dulu dik" ujar om-om berkumis tipis.

"em, makasih om. Berdiri aja,cuma mau tanya Ini daerah mana ya om? "

"ini perumahan Emerald Garden, dik"

"yang dimana om? "

"yang di Bumiayu dik" aku terhenyak untuk beberapa saat.

Kok tambah jauh sih? Bukannya arah ke pesantren seharusnya gak lewat sini ya? Ini bukan arah pesantren malah kebalikannya.

"emm makasih om" ujarku seraya tersenyum.

"iya sama-sama "

"eh mbak tunggu" baru saja aku beranjak, seseorang tengah memanggilku. Aku berbalik mendapati seorang cowok dengan tinggi yang atletis, hidung mancung, kulit bersih dengan alis yang tebal. Sepertinya campuran Indonesia dan Arab. Entahlah.

"ya? "

"mau kemana? " tanyanya

"eh? Em pulang"

Antara Berjuang & Menyerah [SUDAH TERBIT] (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang