marry with asisten part 5

1.5K 62 1
                                    

Belum hilang rasa kesalku semalam dan kini dia menemuiku dgn cengirannya yg menyebalkan di tambah dgn berita yg ia sampaikan hingga membuatku terkejut setengah mati, aku tahu .. ia pasti sedang bercanda padaku, ia salah satu mahkluk yg bercandanya selalu kelewat batas, tanpa mempedulikan pelayan yg terjungkal karena mendengar teriakanku secara reflek aku mendudukkan tubuhku kembali dgn santai di kursiku.

"Aku tahu.. kau pasti sedang bercanda kan? Mana mungkin aku menikahi gadis itu, leluconmu tidak lucu".

"Memangnya aku terlihat sedang bercanda.. aku serius! Aku baru melihat berita itu di TV sebelum menemuimu".

Kuperhatikan wajahnya ada binar keseriusan di matanya dan itu membuatku mengerutkan dahiku dan kata katanya membuat tubuhku merinding kemudian.

"Siapa yg bilang jika aku akan menikahi gadis itu".

"Ibumu.. bahkan ia bilang dlm waktu dekat kau akan menyebarkan kartu undangannya".

Tidak mungkin.. bagaimana bisa eomma berkata seperti itu kepada para wartawan, aku sudah menjelaskan kebenaran tentang gadis itu, pasti ada sesuatu yg tidak beres.

"Aku akan menemui ibuku, aku benar benar tidak percaya ibu mengatakan tentang pernikahanku kepada para wartawan, pasti ada sesuatu hyuk?".

"Itu lebih baik,pergilah temui ibumu tapi..

"Apalagi..

"Bayar dulu tagihannya, karena terburu buru menemuimu aku sampai lupa membawa dompetku".

"Haiiiissshhh.. kau ini banyak alasan".

Sambil berlalu aku mengambil beberapa lembar uang dari dompetku dan menaruhnya di meja kasir tanpa menunggu kembaliannya aku langsung menuju kepintu cafe dan keluar begitu saja, samar samar masih terdengar hyukjae berteriak mengucapkan terimakasih padaku dgn diiringi cengirannya yg menyebalkan. Dasar makhluk itu.. kpn ia berhenti membodohiku, aku tahu ia hanya alasan saja tapi tidak masalah bagiku, toh meskipun menyebalkan dia sahabatku yg dapat kuandalkan dan selalu ada saat kubutuhkan.

Han rae soo

Aku terbangun ketika mendengar pintu apartemen di ketuk oleh seseorang. Tubuhku beranjak dan seketika selimut yg ada di tubuhku melorot turun begitu saja, batinku menggumam.. sejak kapan aku memakai selimut, perasaan semalam aku lgsg tertidur begitu saja setelah insiden ciuman itu.

Ciuman itu.. terasa masih melekat di bibirku, tapi saat ini aku harus melupakan kejadian itu, kupungut selimut itu dan menaruhnya di sofa dgn asal, kakiku melangkah cepat ke pintu dan membukanya, aku begitu terkejut saat dgn kasarnya dua orang yg berpakaian hitam hitam serta wajahnya yg tertutup dgn masker menyeretku keluar dari apartemen.

"Yaa! Siapa kalian.. apa kalian suruhan pria tua bangka itu, lepaskan aku, aku tidak mau menikahi pria itu, lepaskan!".

Salah satu dari mereka membekap hidungku dgn sapu tangan dan detik berikutnya aku tidak tahu apa yg terjadi karena mendadak semuanya gelap namun samar samar aku masih bisa mendengar seseorang menggumam" bos pasti akan senang".

Aku tersadar namun aku terkejut melihat kedua tanganku terikat kebelakang, mataku mengamati tempat ini, kamar ini.. bukankah ini kamarku, tidak mungkin.. aku tidak mau kembali kerumah ini, aku harus kabur.

Aku berusaha melepaskan ikatan di belakangku tapi sia sia.. ikatannya begitu kencang, apa yg harus kulakukan sekarang.. tanpa sadar pipiku sudah basah karena air mata.

Pintu kamar terbuka dan menampakkan sosok yg begitu penting bagiku namun aku begitu membencinya.

"Kau sudah sadar rupanya?berani sekali kau kabur di hari pernikahanmu, apa kau tahu akibat dari ulahmu".

MARRY WITH ASISTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang