Jam sudah menunjukkan pukul empat sore tandanya toko ini akan segera tutup. Setelah merapihkan segalanya para karyawan berpamitan kepada menejer toko karena jongwon sang pemilik toko sudah pulang duluan. Rae soo segera mengganti seragamnya dengan bajunya yg tadi pagi ia kenakan.ia merapihkan rambutnya kembali dengan menguncirnya asal. Tidak lupa mengambil tas selempangnya dan memakainya. Suara hana mengejutkannya dari belakang.
"Ayo kita pulang sama sama saja soo ya".
Rae soo tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Mereka berdua berjalan keluar toko namun langkahnya terhenti ketika sebuah montor berhenti tepat di depan mereka. Sang pengemudi membuka helm nya dan tersenyum kepada hana.
"Hai sayang, aku tidak terlambatkan".
"Lho.. kamu bilang tidak bisa menjemputku". Ucap hana pada sang pengemudi
"Pekerjaanku sudah selesai jadi aku langsung kesini menjemputmu".
Hana menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Tidak lupa ia memperkenalkan pacarnya pada rae soo kemudian hana meminta maaf karena tidak bisa menemai rae soo pulang. hanapun pergi dgn membonceng pacarnya dan meninggalkan rae soo yg masih berdiri menatap kepergian hana.
Rae soo menghembuskan nafasnya. Dan kembali melanjutkan langkahnya menuju halte bis.
"Enak sekali ya, jika memiliki pacar seperti pacar hana, perhatian dan juga baik hati tidak seperti dia yg kerjaannya membuatku kesal saja". Rae soo memanyunkan bibirnya kesal.
Jika di pikir pikir rae soo merasa rugi karena perjanjiannya dgn donghae membuat masa mudanya terasa terbuang sia sia. lihat saja sekarang, ia sendirian bahkan ia juga tidak bisa menjalin hubungan dengan pria lain . Meski donghae bilang ia bebas dgn urusan pribadinya tapi ia tetap tidak bisa, dirinya terlanjur menyukai donghae sepenuhnya. Rae soo berjalan menunduk sampai ia tidak melihat ada tiang listrik di depannya.
Dug
"Akh..sakit! Sial! kenapa juga aku menyukainya dan kenapa pula harus menabrak tiang sialan itu". Rae soo terus menggerutu sepanjang perjalanannya ke halte bis.
Rae soo sampai di halte bis setelah berjalan cukup jauh dari tempatnya bekerja, kakinya terasa sakit karena lecet akibat sepatunya yg sudah menipis. ditambah dengan dahinya yg masih terasa berdenyut akibat menabrak tiang tadi. Lengkap sudah penderitaannya saat ini, ia tertunduk lesu dan hanya bisa melihat sepatunya yg sudah tipis akibat tergerus aspal.
Tin
Tin
Suara klakson mobil yg sudah sangat dihafalnya terdengar di telinganya namun ia merasa itu tidak mungkin ia mengira itu cuma halusinasinya saja.
Tin
Tin
Kembali ia mendengar suara itu tapi bukannya melihat ke arah mobil itu ia justru duduk di dekat pembatas halte bis sampai suara yg sudah sangat familiar terdengar di telinganya.
"Yaa! Sampai kapan kau terus duduk di situ! Apa kau berniat untuk memasukkanku kepenjara karena terlalu lama parkir di sini eoh!
Rae soo mendongakkan wajahnya dan terkejut melihatnya nyata di hadapannya.
"Lee dong hae! bagaimana kau bisa ada di sini".
"Ayo cepat masuk, sebelum mobil kesayanganku di derek! Atau kuting..
"Ya! Ya! Aku masuk".
Rae soo memasuki mobil donghae dengan tergesa . Ia duduk di samping donghae di depan. Ia menutup mobilnya dan tanpa menunggu waktu lama donghae langsung mengemudikan mobilnya dengan sedikit kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY WITH ASISTEN
Fanfictionlee donghae hidup seorang pemuda berubah seketika semenjak kedatangan seorang pengantin yg tak di duga kedatangannya. Ia yg semula pemuda yg arogan dan suka seenaknya sendiri bahkan keluarganyapun sudah meny...