donghae terus menyeret lengan rae soo membuat gadis itu meronta dan panik.
"sakit donghae..". ucap rae soo sambil meringis kesakitan namun donghae tetap bungkam.
"lee donghae! sakit! lepaskan tanganku!". rae soo sampai berteriak karena donghae terus menyeretnya.
kali ini donghae benar benar lepas kendali. ia begitu marah saat rae soo terjatuh dan tanpa sengaja mencium bibir kyuhyun. meski ia sadar jika gadis itu tidak sengaja melakukannya tapi tetap saja hal itu benar benar telah menyulut emosinya.
"aku mohon donghae.. lepaskan tanganku, ini benar benar sakit". rae soo terus memohon bahkan kini air matanya mulai membasahi pipinya.
donghae tetap saja bungkam meski rae soo terus memohon padanya. dengan kasar donghae melepaskan pegangannya dan menghempaskan tubuh rae soo ke sofa. tatapan donghae begitu tajam dan menusuk. ia bahkan menggertakkan giginya dengan emosi. "kenapa kau seperti ini donghae.. kumohon.. biarkan aku melihat keadaan kyuhyun, bibir kyuhyun berdarah".
"apa kau bilang! jadi.. kau lebih mengkhawatirkannya!". ucap donghae dan mengguncang bahu rae soo.
"kau! tetaplah disini! biar aku yg akan menemuinya".
donghae berjalan kearah kotak obat, ia mengambil salah satu obat luka. ia kembali melangkahkan kakinya lebar lebar melewati rae soo dan keluar dari apartemennya membuat rae soo cengo di buatnya.
donghae langsung masuk ke apartemen kyuhyun yg memang dari awal rae soo datang pintu itu terus terbuka hingga donghae bisa melihat kejadian yg tak terduga beberapa saat yg lalu. donghae melihat kyuhyun yg masih terduduk sambil kesakitan memegangi bibirnya yg berdarah , di tempat yg sama saat kejadian itu terjadi. donghae melangkahkan kakinya ke arah kyuhyun . ia berhadapan dengan kyuhyun saat ini. tangannya bergerak membuka tutup botol obat lalu mengolesi bibir kyuhyun yg terluka dengan perlahan.
"terimakasih". ucap kyuhyun pada donghae yg masih setia membungkam sejak kedatangannya.
"kenapa kau mengobati lukaku". sambung kyuhyun.
"rae soo! karena dia aku mengobatimu, aku tidak suka dia terus mencemaskanmu". ketus donghae dengan tajam.
kyuhyun mengulas senyum evilnya seperti biasa. "jadi kau cemburu! bukankah waktu yg kau janjikan dengannya hanya tinggal menghitung jari saja". ucap kyuhyun masih dengan seringaiannya membuat donghae kalap dan menarik kaos yg kyuhyun pakai. "darimana kau tahu hal itu!". ucap donghae tajam. dengan kasar kyuhyun menepis tangan donghae yg menarik kaosnya. senyum seringaiannya terus menghiasi bibirnya yg tebal. "yoon hee, dan dia mendengar sendiri dari rae soo, kau puas!". sejenak mata donghae membulat sempurna terkejut mendengar pengakuan kyuhyun. sebisa mungkin donghae bersikap santai seolah tidak ada rasa khawatir dalam hatinya. "lalu.. apa untungnya buatmu, bukankah aku sudah bilang, ketika hari itu tiba hatinya telah menjadi milikku, kau ingat itu cho kyuhyun".
"baiklah! kita lihat saja nanti, siapa yg akan memenangkan hatinya".
tanpa membalas kata kata kyuhyun, donghae melangkah meninggalkan kyuhyun yg masih terus menyeka darah di bibirnya.
donghae masuk ke dalam apartemennya lalu membanting pintu apartemennya. emosi benar benar telah menguasai dirinya, hingga rae soo merasa ia tidak mengenal donghae saat ini. donghae mendudukkan tubuhnya di sofa, tatapannya begitu mengintimidasi hingga membuat tubuh rae soo gemetar ketakutan karena di tatap begitu tajam olehnya. "kemarilah!". ucap donghae mengejutkan rae soo. rae soo berjalan perlahan ke arah donghae dengan meremas remas jemarinya yg mendadak menjadi dingin dan gemetar." duduklah!". ucapnya lagi dengan ketus membuat rae soo ketakutan dan langsung duduk di sofa di samping donghae. donghae mengubah posisinya menghadap rae soo dan menyuruh rae soo untuk menghadap ke arahnya. dengan perlahan tangan donghae terulur menyentuh bibir rae soo yg membengkak akibat insiden dengan kyuhyun beberapa saat yg lalu. "bibirmu bengkak.. apa itu sangat sakit?". ucap donghae lembut dengan mengelus ngelus bibir rae soo yg membengkak membuat rae soo terkejut. "Ti tidak apa apa.. hanya sedikit nyeri saja". jawab rae soo gemetaran karena tatapan donghae masih tajam meski ucapannya mulai melembut. "aku tidak suka ada pria lain yg menyentuh bibirmu". kata kata donghae membuat rae soo terhipnotis hingga tanpa sadar ia membuka sedikit bibirnya dan sukses membuat donghae menginginkannya. dengan perlahan donghae mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir rae soo lembut. begitu lembut hingga tanpa sadar membuat rae soo terbuai dan ikut menikmati ciumannya dengan kecupan kecupan tak kalah lembutnya dengan kecupan donghae. namun tiba tiba donghae menghentikan ciumannya dan menatap rae soo intens membuat rae soo malu setengah mati karena menikmati ciuman donghae."bibirmu masih bengkak, aku tidak ingin menyakitimu, hanya aku yg boleh menciummu karena kau adalah milikku, kau mengerti". entah masih terhipnotis atau apa dengan mudahnya rae soo menganggukkan kepalanya tanpa menyangkal kata kata donghae meski di dalam hatinya ia berteriak ingin menanyakan apa maksud donghae bahwa rae soo adalah miliknya. donghae berdiri dari duduknya lalu membungkuk membopong tubuh rae soo membuatnya terkejut dan memberontak. "lee donghae.. apa yg akan kau lakukan! turunkan aku!". tanpa menghiraukan kata kata rae soo , donghae terus berjalan ke kamar dan dengan pelan membaringkan tubuh rae soo di tengah ranjang membuat rae soo ketakutan dan reflek melindungi dadanya dengan menyilangkan tangannya di dada. donghae tidak menghiraukan hal itu, yg ada ia justru ikut membaringkan tubuhnya di samping rae soo dan memeluk tubuh rae soo dengan erat meski gadis itu membelakanginya membuat posisi mereka seperti sendok yg di susun rata. "tidurlah soo ya, aku sangat lelah". ucap donghae pelan di sela leher rae soo membuat tubuh rae soo bergidik karena hembusan nafas donghae yg begitu panas menyapu leher rae soo. rae soo terdiam tanpa memberontak dan menikmati hangatnya tubuh donghae yg memeluknya sampai terdengar suara nafas donghae yg teratur dan iapun ikut memejamkan matanya, tidak perduli apapun yg akan terjadi esok hari saat dirinya terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY WITH ASISTEN
Fanfictionlee donghae hidup seorang pemuda berubah seketika semenjak kedatangan seorang pengantin yg tak di duga kedatangannya. Ia yg semula pemuda yg arogan dan suka seenaknya sendiri bahkan keluarganyapun sudah meny...