Donghae mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Ia begitu marah pada dirinya sendiri. Ia benar benar menyesal sekarang karena sudah mempermainkan sebuah ikatan pernikahan. Ia sadar .. tidak seharusnya ia uring uringan sendiri saat ini karena itulah konsekuensi yg harus ia tanggung . Bahkan tidak seharusnya ia meninggalkan rae soo sendirian di apartemen . Gadis itu pasti saat ini juga gelisah akibat ulahnya. Donghae membanting setir ke samping dan mengerem mendadak saat mobilnya akan menabrak mobil yg melintas di depannya . Jantungnya berdegup kencang. Keringatnya membasahi wajahnya yg sedang kalut. Untung saja ia berhasil menghindar . Jika tidak .. sudah di pastikan ia akan terbaring di ranjang rumah sakit. Ia menyenderkan kepalanya di setir mobil. Nafasnya masih tersengal akibat keterkejutannya. Menyetir dalam keadaan kacau memang sangat membahayakan nyawanya , ia sadar akan hal itu. Lama ia dalam keadaan itu hinggga ia memutuskan untuk menghubungi seseorang. Ia membutuhkan ketenangan saat ini.
Halo
...
Apa aku tidak mengganggu jika aku ke tempat hyung sekarang.
...
Nanti aku akan menceritakannya
...
Baiklah hyung, terimakasih.Setelah mematikan HP nya ia kembali mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Saat ini ia membutuhkan tempat curhat dan hyungnya lah yg menjadi tempat tujuannya. Ia tidak menghubungi hyukjae karena jika ia ke sana yg ada masalahnya akan bertambah semakin rumit.
Donghae sampai di depan rumah park jung soo dan ternyata hyungnya itu sudah menunggunya di depan rumah. Donghae turun dari mobilnya dan langsung di sambut oleh jung soo.
"Ayo masuklah, kau pasti sangat lelah sekarang".
Tanpa menjawab donghae hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti jungsoo di belakangnya. Ternyata tidak hanya jungsoo karena istrinyapun ternyata juga menunggunya di ruang tamu. Tadinya istrinya juga ingin menunggu donghae di luar tapi jungsoo melarangnya mengingat udara di malam hari begitu dingin. Jungsoo takut jika istrinya akan sakit.
"Syukurlah.. kau sudah sampai donghae ya" istri jungsoo menyambutnya dengan ramah.
"Nuuna.. maaf aku sudah mengganggu nuuna malam malam begini.
Istri jung soo menggelengkan kepalanya dan tersenyum pada donghae. "Kau sama sekali tidak mengganggu kami, aku justru senang kau kemari daripada kau nongkrong bersama teman remanmu di club malam". Donghae tersenyum mendengar ucapan istri park jung soo. "Nuuna tau saja". Keduanya sama sama tertawa sekarang.
"Sayang, kau antar donghae ke kamar yg sudah kusiapkan. Aku akan membuatkan ia camilan kesukaannya".
Jung soo menganggukkan kepalanya dan mengantar donghae ke kamar yg sudah di siapkan untuknya. Sebelum berjalan donghae memanggil istri park jungsoo.
"Nuuna, tidak perlu repot repot , aku tidak ingin makan apapun saat ini, lebih baik nuuna beristirahat saja.
"Baiklah kalau begitu, tapi jika kau lapar dan menginginkan sesuatu jangan sungkan sungkan memanggilku ya". Ucap istri jung soo dengan senyum dan keramahannya.
Donghae dan jung soo sudah berada di kamar yg sudah di siapkannya. Donghae langsung membuka jas dan kemejanya. ia menggantinya dengan kaos biasa pemberian jung soo.
"Kau tidurlah.. kau pasti sangat lelah".
Ketika jung soo hampir keluar dari kamar , donghae memanggilnya.
"Hyung.. aku ..
"Katakanlah dan ceritakanlah padaku jika hal itu bisa membuatmu tenang".
Mendengar ucapan jungsoo kini air mata donghae mengalir, dengan cepat donghae menghapusnya dengan tangannya. Ia malu sekali karena pertahanannya runtuh.
"Hei.. kau tidak perlu menyembunyikan air matamu, aku tahu kau itu memang selalu cengeng sejak kecil". Jungsoo membiarkan donghae agar ia menangis untuk mengurangi permasalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY WITH ASISTEN
Fanfictionlee donghae hidup seorang pemuda berubah seketika semenjak kedatangan seorang pengantin yg tak di duga kedatangannya. Ia yg semula pemuda yg arogan dan suka seenaknya sendiri bahkan keluarganyapun sudah meny...