Rae soo tampak mengerjapkan matanya. Sedikit demi sedikit ia membuka kelopak matanya yg dinaungi bulu bulu matanya yg lentik. Mata itu tampak menyesuaikan dgn cahaya yg masuk ,Ia mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan dan tersadar dimana ia saat ini berada, bau obat obatan menyengat di hidungnya reflek ia menutup hidungnya dgn telapak tangannya ia sangat membenci bau rumah sakit. Ingatannya berkelebat di otaknya ketika ia dgn berani menenggak cairan yg mematikan itu, batinnya mengerang apakah ia selamat dari maut yg hendak merenggutnya dan siapa orang yg membawanya kerumah sakit karena ia sama sekali tidak mengingat kejadian selanjutnya selain ingatannya yg kepayahan saat racun itu bereaksi.
Sedetik kemudian ia terkesiap saat menyadari ada seseorang yg terlelap di tepi ranjangnya, nafasnya terdengar teratur bukti tidurnya yg lelap . Diperhatikannya tubuh yg terlelap itu dgn kemeja putih yg dilipat sampai siku serta potongan rambut itu dan jas yg tersampir di sandaran kursinya ia tahu persis siapa yg tertidur itu, ya.. itu pemuda yg memberinya tempat saat ia melarikan diri dari pernikahannya. Kilasan saat pemuda itu datang kerumahnyapun berkelebatan seperti sebuah rol film yg lambat.
"Lee donghae.. apakah kau yg telah menolongku?". Dadanya terasa sesak saat menyadari ayahnya tidak berada di sampingnya.
Tubuh yg terlelap itu bergerak dan terkesiap mendapati gadis yg ditungguinya sedang memperhatikannya.
"Kau sudah sadar".
Rae soo hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Seulas senyum tersungging di bibirnya kemudian.
"Terimakasih.. kau sudah menolongku, aku pikir aku sudah beristirahat dgn tenang di akhirat".
Kata katanya begitu miris seolah gadis itu telah siap untuk segalanya. Namun tatapan lee donghae justru menggelap dan menipiskan bibirnya menahan amarah yg akan segera meledak.
"Apa kau bodoh! Apa dgn membunuh dirimu sendiri semua perkara selesai, aku tidak menyangka otakmu begitu sempit, kalo seperti itu kenapa tidak dari awal saja kau mengakhiri hidupmu sebelum bertemu dgnku dan memporak porandakan hidupku!".
Sontak saja rae soo membulatkan matanya terkejut dgn kemarahan pemuda itu yg tiba tiba meledak ledak.
"Kenapa kau marah marah kepadaku, aku matipun tidak ada urusannya denganmu, lagipula selama ini kau membenciku bukankah seharusnya kau senang jika aku mati".
Tatapan lee donghae semakin tajam dan begitu marah dgn kata kata yg rae soo ucapkan.
"Tutup mulutmu!, tentu saja hal itu ada urusannya dgnku, gara gara kau ibuku hampir saja meninggal, sejak kau datang di apartemenku semua masalah datang menghampiriku lalu dgn mudahnya kau bilang tidak ada urusannya dgnmu dan kau akan pergi begitu saja, kau pikir aku akan membiarkan hal itu! Kau harus tanggung jawab karena semua masalahku terjadi karenamu.
Rae soo hanya terbengong sambil membuka mulutnya terkejut dgn serentetan kata kata yg keluar dari mulut pemuda yg ada di hadapannya dgn tatapan marah.
"Aku tidak mengerti,kenapa kau begitu marah padaku lagipula aku melakukan kejahatan apa hingga aku harus bertanggung jawab padamu, aku hanya menumpang di apartemenmu dan aku juga sudah mengerjakan apapun yg kau perintahkan padaku lalu kenapa sekarang kau marah marah padaku, aku harus bertanggung jawab apa".
Kulihat ia menyeringai dgn tatapan yg tajam dan menusuk. Satu tangannya terulur dan meraih daguku hingga membuatku terkejut.
"Kau.. harus menikah denganku!"
Rae soo membulatkan matanya sempurna mendengar kata kata yg keluar dari pemuda yg saat ini tengah mengintimidasinya dgn tatapan yg menakutkan.
"APA!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY WITH ASISTEN
Fanfictionlee donghae hidup seorang pemuda berubah seketika semenjak kedatangan seorang pengantin yg tak di duga kedatangannya. Ia yg semula pemuda yg arogan dan suka seenaknya sendiri bahkan keluarganyapun sudah meny...