marry with asisten part 22

1K 46 1
                                    

Eeeeeeehhhhhhhh??????????........

Uhuk uhuk uhuk

Baik donghae maupun rae soo sampai terbatuk batuk akibat permintaan ibu donghae yg sangat mustahil menurut donghae dan rae soo.

Melihat anak dan menantunya yg terbatuk batuk, dengan cepat ibu donghae mengambilkan minuman untuk keduanya. Cepat cepat donghae dan rae soo meminum minumannya.

"Kenapa kalian jadi terbatuk batuk begitu, padahal sebelumnya kalian berdua baik baik saja".

Ibu donghae tampak keheranan dengan tingkah anak dan menantunya. Ia sampai berucap sembari memanyunkan bibirnya seperti seorang anak gadis .

"Sudahlah sayang.. mungkin mereka berdua belum siap punya momongan jadi jgn memaksanya". Ucap ayah donghae bijaksana.

Tiba tiba wajah ibu donghae menjadi muram. Ia bahkan sampai menundukkan kepalanya hingga terlihat begitu sedih dan tanpa aba aba air matanya sampai mengalir di pipinya yg masih terlihat mulus meski usianya sudah tidak muda lagi membuat donghae maupun rae soo merasa bersalah. "Maafkan ibu.. donghae ya, karena telah memaksamu".

"Tidak ibu.. ibu tidak bersalah, seharusnya kami yg meminta maaf karena belum bisa memberikan ibu cucu".

Donghae berusaha menenangkan ibunya yg kini makin tersedu sedu. Rae soo yg melihat hal itu hanya bisa diam namun dalam hatinya ia ingin sekali berteriak karena ia kesal tidak bisa memberikan apa yg diinginkan ibu donghae sementara selama ini ibu donghae sudah baik sekali padanya. Tapi mau bagaimana lagi.. pernikahan mereka hanya hitam diatas putih meskipun secara hukum dan agama sudah sah tetap saja hati mereka belum bisa bersatu. Mereka menyudahi acara makannya dan donghae pun berpamitan pada orang tuanya. Awalnya ibu donghae menganjurkan agar mereka menginap saja melihat hari sudah malam namun donghae bersikeras untuk pulang karena besok pagi dia bilang ada meeting penting di kantor jadi mau nggak mau akhirnya ibu donghae mengijinkan mereka pulang.

Di tengah perjalanan pulang keduanya hanya diam seolah olah mereka berada dalam dunianya masing masing. Rae soo sibuk melihat arah kesamping sementara donghae sibuk dengan fokus menyetir. Entah kenapa mendadak keduanya seolah terkena sariawan mendadak jadi tidak ada yg memulai pembicaraan sampai tiba tiba mobil yg mereka kendarai berhenti mendadak.

"Kenapa berhenti" ucap rae soo penasaran.

Tanpa membalas ucapan rae soo dan hanya menaik turunkan bahunya saja donghae turun dari mobil. Tangannya dengan lihai membuka kap mobil dan memeriksanya. Nampaknya tidak ada yg salah dengan mobilnya. Namun ketika ia mengecek bahan bakar ia terkejut dan tanpa sadar menepuk kepalanya sendiri. "Astaga" gumam donghae. Rae soo ikut turun dan memerhatikan donghae meski sebenarnya ia tidak tahu apapun tentang mobil.

"Ada apa.. kenapa kau memukul kepalamu sendiri".

"Aku lupa mengisi bahan bakar tadi, padahal sebelum jalan aku sempat mengingatnya tadi tapi..

Donghae mengacak acak rambutnya sendiri frustasi karena bisa bisanya ia melupakan hal sepenting itu. Apalagi posisi mereka saat ini benar benar sulit. Jika di pikir pikir mereka mungkin berada di tengah tengah jadi jika diteruskan berjalan kaki akan memakan waktu yg lama begitu juga jika mereka memutuskan kembali kerumah orang tua donghae juga sama saja.

Mendadak mereka berdua jadi merasa lemas sekarang.

"Gimana ini.. apa kita akan tetap di sini.. ayo berpikirlah sesuatu lee donghae".

Rae soo mulai merengek karena dari tadi donghae hanya diam saja berdiri di depan mobilnya.

"Ck kau ini, aku sedang berusaha menghubungi temanku untuk meminta bantuan tapi dari tadi tidak ada yg tersambung".

MARRY WITH ASISTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang