marry with asisten part 36

1.3K 40 1
                                    

raeso terbangun di dalam dekapan hangat donghae. ia mulai terbiasa dengan pemandangan itu. tetapi meski begitu tetap saja debaran jantung di dadanya selalu menghentak dan membuat wajahnya serasa terbakar. terkadang ia berfikir.. bagaimana mungkin bantal bantal yg ia susun selalu hilang setiap kali ia terbangun dan ia akan menemukan bantal bantal itu di bawah, di samping tepi ranjang donghae tidur. yg membuatnya semakin malu karena posisi rae soo yg justru menuju ke donghae jadi ia malas berdebat masalah itu karena donghae pasti akan selalu menertawakannya. perlahan rae soo melepaskan diri dari dekapan donghae lalu beranjak bangun dan seperti biasa ia akan memunguti bantal yg terongok di lantai dengan mengenaskan. jika dalam kehidupan pernikahan yg normal, mustinya bukan bantal yg ia punguti melainkan pakaian pakaian yg berserakan di lantai. kira kira seperti itulah yg terjadi di novel novel romance yg sering rae soo baca. rae soo tampak menghembuskan nafasnya ketika memperhatikan wajah donghae yg tertidur begitu pulas. "di saat kau tertidur seperti itu kau terlihat seperti malaikat tampan yg memikat hatiku, tetapi ketika kau terjaga kau terlihat seperti iblis tampan yg kapan saja bisa menjerat hatiku". rae soo mengulas senyumnya lalu mendekat ke donghae lalu mengecup kening donghae ringan dan lembut. "aku mencintaimu". gumam rae soo pelan lalu menjauh dan melangkahkan kakinya keluar.

hari ini rae soo merasa beban pikirannya sedikit ringan. setelah mengeluarkan seluruh uneg unegnya semalam dengan berteriak teriak dan mendapatkan sedikit jawaban ia merasa seperti terbang dengan sayap yg lebar di punggungnya. meski belum mendapatkan kepastian jawaban dari donghae yg sesungguhnya namun ia tetap tersenyum. di hari libur ini ia begitu bersemangat menjalani hari harinya. rae soo berencana untuk membersihkan apartemen. ia mulai mengelap meja serta sofa, ketika hendak membersihkan jendela ia terlihat kesusahan karena jendelanya tinggi dan ia tidak bisa menjangkaunya. rae soo bahkan terlihat menggerutu karena usahanya sia sia. rae soo menghela nafasnya tampak frustasi. kemudian ide cemerlang mampir di kepala mungilnya. rae soo mulai menyusun meja kayu lalu meletakkan sebuah kursi plastik diatasnya. ia mulai menaiki tangga darurat yg ia buat sendiri. dengan penuh percaya diri ia mulai menumpukan kedua kakinya di atas tangga darurat itu. ia mulai mengelap sambil bersenandung. sampai donghae yg terlihat baru bangun tidur terkejut melihat kenekatan rae soo yg menurutnya sangat berbahaya. "astaga! soo ya! apa yg sedang kau lakukan! kau bisa jatuh!". ucap donghae panik dengan mata melebar.

"apa! aku tidak apa apa! kau jangan khawatir. aku sudah terbiasa seperti ini".

"turun!" donghae terlihat khawatir.

"sebentar lagi!" rae soo kekeh dengan kenekatannya.

"aku bilang turun soo ya!". donghae mulai frustasi.

"ck! tenang saja! aku tidak ap..

belum selesai ucapan rae soo tiba tiba kaki rae soo terpleset dan kaki bangku yg ia naiki meleot membuat keseimbangan rae soo goyah dan tubuh rae soo limbung.

"Huwaaaaa.. lee donghae...." teriak rae soo yg terhuyung dengan mata terpejam rapat ketakutan.

SOO YAA!!!!!......... teriak donghae.

BRUG!

BRAK!!!!... bunyi kursi dan meja yg jatuh dengan mengenaskan.

"AKH.. APPO!" donghae meringis dan mengaduh kesakitan.

rae soo membuka matanya perlahan dan bingung karena ia tidak merasakan kesakitan.

"soo ya! cepat bangun! punggungku sakit".

rae soo tersadar lalu terkejut mengetahui posisinya yg terduduk di punggung donghae. "astaga! bagaimana bisa kau berada di bawahku".

"ck! aku bermaksud menangkapmu tapi kau keburu jatuh dan menimpaku".

rae soo beranjak dari punggung donghae lalu membantu donghae bangun. "darah! kau berdarah lee donghae!". rae soo panik melihat darah keluar dari kening donghae yg membentur lantai.

MARRY WITH ASISTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang