donghae merosot jatuh di depan pintu apartemennya. air matanya mengalir tanpa bisa ia cegah. ia hancur, apa yg di ucapkannya barusan membuat dirinya hancur. bayangan senyum rae soo saat bersama siwon terus menghantuinya. " maafkan aku soo ya.. aku tidak bermaksud untuk menyakitimu, jika itu demi kebahagiaanmu.. aku rela soo ya, mungkin siwon pria yg terbaik untukmu".
perlahan donghae bangkit. ia mengusap air matanya dengan kasar lalu melangkah lebar lebar keluar dari apartemennya dan mengendarai mobilnya.
donghae menemui hyuk jae di kediamannya. saat ini donghae tengah berdiri di balkon di bawah terpaan sinar rembulan yg membelai wajahnya seolah sang bulan mengerti akan kesedihannya. langkah kaki hyuk jae yg mendekat sama sekali tidak mempengaruhi posisinya saat ini. " udara malam semakin dingin.. lebih baik kau masuk atau aku akan di hujat habis habissan oleh ayah dan ibumu". donghae berpaling menghadap hyukjae dengan senyumnya namun hal itu tidak melenyapkan wajah sedihnya saat ini. "aku bukan anak kecil lagi hyuk, aku tahu menjaga diriku sendiri" donghae memanyunkan bibirnya jengah dengan ucapan hyukjae.
"nah! itu kau sadar kalau kau bukan anak kecil lagi lalu kenapa kau merajuk hanya karena melihat istrimu makan bersama siwon, padahal sebelumnya juga kyuhyun gencar mengincar istrimu".
"kau tidak melihatnya hyuk.. aku melihat sendiri bagaimana rae soo bisa tertawa lepas seolah tanpa beban di depan siwon. sedangkan bersamaku.. tidak pernah sekalipun ia bisa tertawa seperti itu yg ada kami selalu berdebat di setiap kebersamaan kami".
"jadi kau cemburu". tebak eun hyuk
mata donghae melebar dengan bibir sedikit terbuka terkejut oleh kata kata hyuk jae. "itu.. entahlah.. tapi sepertinya iya". donghae menundukkan wajahnya menatap ke kedua telapak kakinya. jujur ia memang cemburu setengah mati apalagi ia sadar akan perasaannya terhadap rae soo.
"ck! jujur saja! mengakui hal itu saja susah. sekarang katakan padaku! apa kau sudah menyatakan perasaanmu".
gelengan kepala donghae menjadi jawabannya. "kau lamban! aku sudah bilang berkali kali! akuilah perasaanmu padanya! jangan sampai kau menyesal di kemudian hari".
"aku hanya mencari waktu yg tepat hyuk, bahkan saat ini aku sedang berusaha memberinya kejutan.. tapi aku tidak tahu bagaimana selanjutnya setelah aku mengatakan tentang surat cerai padanya".
hyukjae tersenyum miris mendengar ucapan donghae yg terkesan lamban dalam menghadapi situasi. "ingat hae.. perempuan itu paling ahli dalam menyembunyikan perasaannya, lebih baik kau istirahat sekarang, besok pagi temuilah dia. jika rae soo memiliki perasaan yg sama padamu , mungkin saat ini rae soo begitu hancur dan sedih atas semua ucapanmu yg tanpa alasan".
tubuh donghae mendadak tegang. bagaimana mungkin ia tidak terpikir hal itu sebelumnya. apa yg di katakan hyuk jae ada benarnya. mendadak ia gelisah memikirkan hal itu. "aku harus bagaimana sekarang". gumam donghae.
"seperti yg kukatakan tadi, temuilah dia besok, kau akan tahu jawabannya" hyukjae menepuk bahu donghae memberinya semangat. " kau pasti bisa" . hyukjae keluar dari kamar yg di tempati donghae. berharap donghae bisa merenungkan masalahnya dan mendapatkan solusinya segera".
donghae masih berdiri di depan balkon dengan termenung.
maafkan aku soo ya.. aku memang pengecut
***
setelah pengajuan kata cerai secara tidak langsung oleh donghae kemarin, rae soo merasa air matanya kini sudah kering akibat semalaman menangisi kata kata donghae yg tidak jelas. jujur ia juga bingung sekaligus sedih hinggga ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang. yg membuatnya aneh lagi, kenapa sekarang nafsu makannya justru meningkat. apa mungkin karena semalam ia melupakan acara makan malamnya pikir rae soo. tapi bukankah di waktu sorenya ia sudah makan bersama siwon. rae soo hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY WITH ASISTEN
Fanfictionlee donghae hidup seorang pemuda berubah seketika semenjak kedatangan seorang pengantin yg tak di duga kedatangannya. Ia yg semula pemuda yg arogan dan suka seenaknya sendiri bahkan keluarganyapun sudah meny...