Jung soo masuk kedalam ruangan donghae dengan tergesa. Saat ini ia membutuhkan pertolongan seseorang agar rencana ulang tahun pernikahannya terlaksana. Ia menuju ke meja donghae dimana saat ini donghae tengah sibuk dgn beberapa tumpukan kertas di hadapannya.
"Ada apa hyung, kau tampak sedang memikirkan sesuatu, apa ada berita lagi mengenai seseorang yg menguntit istriku".
Jungsoo menggelengkan kepalanya, ia duduk di kursi di depan meja kerja donghae. Senyumnya mengembang hingga menampakkan lesung pipinya.
"Apa minggu depan kau ada acara".
Donghae menghentikan kegiatannya lalu berpikir sejenak.
"Sepertinya tidak, ada apa memangnya".
Jungsoo berdiri dan meraih tangan donghae.
"Tolong bantu aku".
Mendengar perkataan jungsoo otomatis donghae terkejut, lalu jung soo menceritakan tentang rencananya untuk membuat kejutan pada istrinya kemudian jung soo mengatakan pada donghae jika rencananya tidak akan lancar jika donghae menolak permintaannya.
"Jadi kalian akan berbulan madu lagi lalu menitipkan jung hee padaku? Kau tega sekali meninggalkan anak sekecil junghee demi kesenanganmu".
"Ayolah hae ya, sekali ini saja, please.. "
Donghae menghembuskan nafasnya lalu mengiyakan apa yg jung soo inginkan.
"Baiklah, tapi jgn lama lama ya, kau tahu aku tidak suka apartemenku jika berantakan.
Donghae menekankan kata kata nya agar jung soo mengerti.
"Kau tenang saja lagipula ini bisa menjadi ajang pembelajaran bagi kalian, nantinya kalian akan terbiasa dgn anak kecil terutama anak kalian nanti".
Donghae memelototkan matanya tidak menyangka jungsoo akan membahas tentang masalah anak padanya, tapi donghae berpura pura tidak perduli.
"Kapan kau akan membawanya ke apartemenku".
"Kira kira sabtu siang aku membawanya ke tempatmu karena sorenya kami harus berangkat untuk anniversari kami.
Donghae menganggukkan kepalanya tanda setuju. Setelah itu jung soo pamit meninggalkan ruangan donghae meninggalkan donghae dgn tumpukan berkas berkas yg sedang di selesaikannya.
Donghae menyenderkan punggungnya di sandaran kursi . Ia menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan.
Anak ya.. tidak mungkin aku memilikinya setelah seratus harinya berakhir maka selesailah hubunganku dgn rae soo. Tapi.. apakah aku sanggup untuk melepasnya..
Astaga.. apa yg ku pikirkan, tentu saja aku pasti sanggup karena gadis itu bukan apa apa bagiku..Meski berpikir seperti itu tapi kenapa hatinya rasanya terasa berdenyut nyeri memikirkannya. Apa ia mulai menaruh perasaan pada gadis itu, donghae menggeleng gelengkan kepalanya
"Tidak.. itu tidak mungkin". Gumamnya.
***
Hari ini rae soo sangat bersemangat seperti hari hari biasanya. Ia berencana untuk memasak makanan yg enak, ia menyiapkan sayur dan daging kali ini, semoga donghae tidak memarahinya karena tidak memasak ikan, entah kenapa donghae begitu menyukai ikan. Matanya melirik arah jam dinding, kemungkinan sebentar lagi donghae pulang. Ia begitu tidak sabar menunggu kepulangan donghae , ia bermaksud untuk meminta izin agar di perbolehkan membagi sayur ke kyuhyun.
Seperti perkiraannya, donghae sudah pulang, ia melangkah ke meja makan karena mendapati rae soo sudah duduk dgn manis di meja makan.
Rae soo mengulas senyum di bibirnya lalu bertanya pada donghae.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY WITH ASISTEN
Fanfictionlee donghae hidup seorang pemuda berubah seketika semenjak kedatangan seorang pengantin yg tak di duga kedatangannya. Ia yg semula pemuda yg arogan dan suka seenaknya sendiri bahkan keluarganyapun sudah meny...