[A]

2.7K 305 74
                                    

Note: Will use some english cause sometimes, IDK how to stop. This is some panic attack after I realized I'll have my TOEFL test tomorrow morning. Enjoy!

*

Menurut kalian mengapa judulnya hanya satu huruf seperti itu?

Ya, karena aku ingin menceritakan sesuatu tentang huruf itu. Memangnya apa lagi?

Oke, ini bakal nggak penting banget, jadi jangan menyesal kalau kamu masih melanjutkan scroll-mu. I suggest you to stop, kay? Lagipula kalian hanya bakal pusing membaca ini.

Aku pernah main sebuah game offline di laptop zaman paling purba kala-ku (oke, sebenarnya itu laptop pertama di rumahku dan bukan laptop personal). Papaku beli laptop ini kira-kira saat aku kelas 5 SD, setelah aku dan saudara-ku diberi kursus komputer di hari sabtu-minggu.

Oh ya, saat itu aku belum terlalu tertarik sama dunia ketik-mengetik, apalagi bikin cerita. Trust me, aku masih bego banget pas itu.

Teman-temanku bilang aku cukup beruntung karena bisa punya laptop (dan kuulangi, itu bukan punyaku, melainkan punya serumah), jadi kadang aku tidak mengerti juga kalau ada yang beranggapan kalau aku bisa ngetik cepat tanpa melihat karena dibeliin laptop. Absolutly wrong, karena saat masih SMP saja, aku masih mengetik pake sebelas jari. Do you understand what I mean?

Yes, sebelas jari, kamu nggak salah baca. Telunjuk kanan dan telunjuk kiri.

Oke, aku nggak sengaja OOT, maaf. Mari kita lanjut lagi ke game offline yang kumaksud.

Ini mungkin bisa menjadi pertimbangan kalian untuk membuat cerita bertema fantasi karena story line di ceritanya itu beneran keren banget. I was amazed, really.

Kadang aku menyesali kebegoanku karena baru mulai menulis fantasi saat SMA 1 hahahhaa.

Jadi dulu Mamaku suka banget main game di laptop (cause my mom is a gamer. She played Harvest Moon till the 6th Spring and became the richest person on village. Ok stop)

Karena kami bertiga tau kalau Mama kami suka main game, akhirnya kami minta orang buat ngisi game di laptop, buat Mama. Akhirnya ada yang mau ngisi game (mungkin sekitaran 100 games offline) di sana.

Game yang paling aku ingat adalah Inside Aquarium (that's so damn mainstream), Mirror x Mirror (find difference), Museum (riddle in the Museum--tokoh yang terjebak dalam museum setelah gempa bumi) dan satu lagi game yang berjudul A ini.

Judulnya bukan A doang, tapi aku ingatnya A doang. Jadi mari kita lanjutkan seluruh pembahasan ini dengan menyebutnya A. Art game A ini kayak pixel art dan terkadang berwujud mirip anime kalau percakapan penting.

Prolog di game ini bercerita tentang seorang putri di sebuah tempat yang sedang dikejar/bertarung/dihadang oleh sosok yang misterius.

[1] Aku masih bocah saat itu, jadi aku mengabaikan semua percakapan berbahasa Inggris itu HAHAHA. Oke, aku emang bego. Padahal aku yakin, itu adalah story line yang keren banget, berhubung aku berhasil mainin game ini sampai sejauh....(nanti akan kubahas hehe).

Setelah melakukan perlawanan terhadap sosok misterius, putri ini akhirnya terkena cahaya sihir yang dikeluarkan dari tongkat si Misterius. Putri itu jatuh ke tanah tandus penuh kegelapan dekat jurang, sekarat.

Dengan sisa tenaganya (atau mungkin bantuan dari ally jauhnya), akhirnya dia dilenyapkan oleh seberkas cahaya ... yang menelannya menuju kelenyapan.

DAYDREAM [Random Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang