[LMP-SA]Happy Birthday, Piya

3.4K 448 839
                                    

Dan selamat hari Valentine bagi kalian yang merayakan!

(bisik) walaupun aku tahu kalau kalian juga tidak merayakan /digampar.

Oke, jadi aku di sini akan jujur sedikit. Sebenarnya tadi aku mau bikin QnA, tapi karena aku terlalu sibuk mempersiapkan materi buat kuis, deadline barusan (jam 23.59) dan juga tugas, maka aku dengan sangat terpaksa tidak membuka QnA tahun ini.

Tapi oke, gapapa, bagi kalian yang mau bertanya, silakan komen di inline ini yaaa. Nanti akan dijawab di Happy Birthday, Piya [2] kalau memang perlu.

Oke, jadi, karena belum ada pertanyaan masuk dan tidak apa-apa di sini, maka aku akan cerita sesuatu yang sangat random.

Hm... mungkin Sky Corner?

Iya?

Tidak?

Oke, tenang dulu, kawan-kawan. Jangan panik.

Hari ini valentine, aku akan kasih sesuatu yang spesial buat kalian, berhubung tahun ini aku nggak ngasih updatean SA seperti tahun lalu.

Dan walaupun nggak semua orang yang baca LMP mungkin mampir ke sini, jadi aku bisa saja bilang kalau ...

kalian, iya kalian.

Kamu. Iya, kamu yang sedang baca ini cukup beruntung karena bisa ketemu work random absurd ini hahahaha.

Di bab ini, aku akan membuat Sky Corners dan beberapa fakta soal Little Magacal Piya yang jarang diketahui orang (atau mungkin belum aku ceritain)

READY?

GO!

Eeeeittt, belum mulai.

Iya deng, iya. Jangan marah. Ini lagi dalam mode ga jelas banget wkwkwkw.

***SKY CORNER***

Ketika masuk ke dalam wahana rumah hantu ....

1. Vampix-Yanda

"Aku heran," Vampix memulai percakapan setelah keheningan yang cukup panjang, "mengapa kita berdua selalu dapat urutan pertama kalau ada apa-apa?"

Yanda menaikkan bahu sambil terus menelusuri sudut ke sudut ruangan.

"Ini tidak adil," ujar Vampix sambil menyibak tirai rusuh di depannya, "kita diletakan paling depan, seolah-olah kita ini tidak begitu dinanti-nanti oleh orang."

Yanda menghela napasnya sejenak, "Vampix, kita sedang tersesat. Jangan membuatku makin bingung."

"Ayolah, lebih baik tersesat berdua kan, daripada sendiri?"

Yanda mengipasi wajahnya. "Lalu bagaimana? Kita sudah di sini hampir lima belas menit dan belum ada tanda-tanda jalan keluar di sekitar sini."

"Lihat tengkorak palsu dari ruang biologi, atau lihat bagaimana kelelawar yang dibuat dengan kain itu terlihat palsu." Vampix mulai menghujat, "Bukankah mereka jelek?"

Yanda memutar bola matanya malas. "Kau pasti tahu jalan keluarnya kan?"

"Tidak," jawab Vampix enteng.

Tiba-tiba sesosok makhluk jatuh dekat Yanda.

Vampix sama sekali tidak berharap Yanda akan meloncat ke arahnya sambil bersembunyi di punggungnya, apalagi kalau ada pekikan kecil yang akan membuatnya--

"AAAAHH. Aku mau keluar dari sini!" Yanda menendang sosok itu sambil berteriak kesal.

Sosok itu terseret sampai lima meter jauhnya. Vampix bersyukur bahwa itu hanya pajangan belaka. Bahaya kalau itu orang yang sedang bersembunyi di balik kostum.

DAYDREAM [Random Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang