Ini bakalan jadi chapter paling nggak jelas. Wkwkwk. Semoga menghibur~
Hari ini aku bakal ceritain soal epic moment that ever happened to me. In real life.
Tiga cerita. Wkwk.
Oh ya, karena ini RL dan aku lebih suka menyebut ini menceritakan versi bicara langsung daripada menceritakan cerita, jadi bahasaku bakal bahasa informal dan tidak baku banget yak wkwkwk.
Maklumi yaa.
1
Malam itu, aku duduk sendirian di lorong penghubung antara gedung A dan B di kampusku.
Tidak biasanya kelas yang kuikuti berakhir secepat hari itu. Jam delapan, keajaiban besar buatku. Karena biasanya kelasku kelar jam 10.
Dosen jam kedua tiba-tiba menuliskan ini di grup kelas.
"Plg. Nggak ada kelas."
Alhasil, ada dua kubu di kelasku. Kubu yang bersorak senang (aku ada di kubu ini) dan kubu yang protes lemes (karena bakal ada kelas pengganti dan itu hari sabtu. Juga, karena jemputan mereka belum datang).
Karena kuliah malam, kampusku kayak punya penawaran bus berbayar tentu saja. Tidaksemuanyagratispercayalah.
Aku harus nunggu saudaraku selesai kuliah karena sebenarnya kami bertiga pulang jam 10. Jadi, aku nunggu di lorong penghubung antara gedung A dan B yang mempunyai tempat duduk panjang, tempat biasa orang nunggu bus mereka.
Nah. Jadi ada dua cewek duduk di sebelahku, sambil asyik ngomongin soal instagramnya salah satu cewek femes di IG. Aku gatau siapa dan gamau tau soal siapa.
Tiba-tiba temen mereka datang, jalan, liatin HP dan hanya noleh mereka sekilas pas disapa. Tapi cewek itu akhirnya duduk di antara kedua cewek tadi.
Anggaplah dua cewek yg gosip tadi adalah A dan C dan si cewek ini adalah B (aku sesuaikan dengan posisi duduk mereka). Sementara aku adalah P (Prythalize, Paus)
P A B C
(posisi duduk)
Lalu terjadilah percakapan, kira-kira seperti ini ....
A : kamu masiiiih aja baca Wattpad
P : oh, ada anak Wattpad
C : belum kelar, kamu?
B : belum. Chapternya banyak.
A : kamu yang rekomendasiin ya? /nanya ke C/ baca apa sih? Seru banget kayaknya.
B : /noleh ke A/ emang seru
C : sumpah, kamu harus masukin ke library kamu. Ceritanya romantis banget! Cowoknya dingin dan ganteng bangeetttt (suaranya keras dan bergema-gema)
P : halah. Paling juga romens biasa. Ck ck ck. Kakak tingkat jaman now
B : Aku paling suka Tazu!
P : /noleh histeris/ ANAKKU. WHAT?!
A : Tazu? Namanya aneh
C : eeeh baca dulu kamu. Awas ya kalau suka juga. Aku sleding kepalamu.
B : Piya bego banget hahahaha.
C : Hahaha. Iya, dia gapeka banget. Hahaha. Kalau dia gamau, Tazu buat aku aja.
P : /kepalanya mulai panas/
A : /searching di hp/ OH penulisnya si Pritalis! Aku kenal dia!
P : /noleh histeris episode 2/ MASAK LU KENAL GUA?!
A : Aku baca Flashback!
C : Aku udah baca semua ceritanya malah. Aqua World sama Revive entah kapan dilanjutinnya.
A : selow, elah. Dia juga lagi sibuk. Kamu kira hidup dia cuma nulis?
Aku terharu dengan ucapan si A, tapi tetap saja aku merasa aneh saat mengingat bahwa orang yang mereka bilang sibuk, tengah duduk anteng di dekat mereka.
Setelah itu, mereka membicarakan soal LMP nyaris lima menit sebelum akhirnya bus mereka dateng.
Aku, hanya bisa mematung bego.
2
Masih di area kampus. Bedanya, aku bicara sama temen aku yang baru aku kenal. Kita bisa ngobrol karena dia ngeliat aku buka wattpad dan lagi baca komen.
Tapi saat itu, aku sedang buka akun ini. Dan ngestalk akun pertamaku pake akun ini.
Jadi, cukup bayangkan saja dia membicarakan Prythalize seolah dia tau soal Prythalize di depan Prythalize asli.
Dia bilang Prythalize orangnya misterius. Padahal orangnya ada di depan dia, lagi natap dia cengo.
Dia bilang Prythalize baik banget karena pernah balas komen dia dan nyemangatin dia di PM saat dia curhat (dari sana, aku langsung tau apa nama akun wattpadnya).
Dia bilang Prythalize suka fantasi, ga bisa romance dan orangnya pesimisan banget. Ceria. Pengen ketemu Prythalize.
Dia tidak tau.
Kalau.
Kami orang yang sama.
Sampai hari ini.
Oke, dia mungkin beneran gatau karena kami ga follow-followan IG. Kami beda jurusan dan kemarin dia pas liat aku, masih senyum kayak biasa.
Well, tapi masalahnya aku heran sama dia. Saat itu nama lengkapku di Prythalize masih Cindyana H. Dan apa dia tidak liat itu?
Akun keduaku Dyana_H dan di keterangannya aja ada ....
Oke, lupakan.
Menurutku ini epic karena ternyata aku kuat mendengar pujian orang lain secara langsung. Selama itu pula!
3
Ini kejadian di Gramedia, baru beberapa bulan yang lalu.
Aku nemenin adik aku beli buku. Tapi karena bosan di rak ekonomi, aku pindah ke lapak novel.
Di situ aku ngintip-ngintiplah novel wattpad yang udah terbit.
Nah, terus tiba-tiba ada cowok, mungkin anak SMA, ngintip-ngintip rak novel. Karena emang di situ lebih banyak novel romens, kayaknya dia malu buat masuk.
Terus kakak-kakak Gramedia-nya lewat dan dia segera datengin mbak-mbak itu, mulai ngomong.
Kupikir dia mau laporin aku bolak-balik di rak novel tapi ga kunjung gendong satupun, loh, wkwkwkwk.
Ternyata bukan.
Dia keluarin hp dia, kasih liat sama mbak-mbaknya. Mbaknya geleng-geleng.
LALU DARI KEJAUHAN AKU MELIHAT COVER LMP.
SUGOI. Anakku udah ditanyain.
Karena kepo, kuputusin buat pura-pura mendekat. Buat mastiin juga kalau itu emang LMP.
Kan garing kalo aku datengin langsung terus aku bilang, "buku itu baru akan keluar akhir desember".
Iya, kan?
Terus akhirnya kedengaran nih perbincangan mereka.
"Mbak, nanti kalau LMP udah keluar, simpenin 1 buku ya, kak."
"LMP itu apa?"
"ini, Little Magacal Piya." //kasih mbaknya liat lagi//
Aku salting sambil pura-pura batuq.
Setelah itu aku pulang. Dan beberapa hari kemudian, ada akun yang mengaku udah nanyain mbak2 di Gramed. Tapi gatau deng itu dia atau bukan.
Nah, itu dia 3 cerita epic aku soal LMP.
Kalian punya nggak, cerita epic semacam ini? Share yaak, cause I'd love to know <3
Love yaa
-Paus
KAMU SEDANG MEMBACA
DAYDREAM [Random Book]
DiversosReality is hard, so what's wrong with a little daydream? *** Cindyana, 2017