Jadi, selama menghadapi masa-masa diterror, aku membuat beberapa akun kloning dan berperan sebagai orang lain.
Tapi, perlu diingat bahwa aku tidak akan mengaku menjadi aku di sana.
Karena, di sana aku adalah orang lain yang juga menulis.
Untuk menghindari kecurigaan kalian, terkadang aku menulis genre yang sama sekali bukan genreku. Lalu, dengan sengaja tidak berinteraksi dengan akun PrythaLize atau pun akun ini, agar tidak ada yang curiga.
Ada beberapa pelajaran yang bisa kukutip selama menjadi orang lain di sana.
1. Tidak semua orang adalah penulis yang ramah. Saat mereka meminta feedback dan aku mengatakan bahwa aku tidak bisa karena tidak menerima reading request, aku dicap sebagai author sombong.
2. Beberapa akun yang meminta kritik dan saran ternyata hanya mengharapkan pujian. Dan saat aku memberikan koreksi EBI yang salah, dia malah dengan kurang kerjaannya mampir di lapakku untuk mengoreksi blurb-ku yang dinilainya terlalu datar.
3. Saat aku menegur promote dengan link dan menghapus konten promosi di conversation, si pengirim iklan malah DM aku dan marah-marah. (me be like: WOI LAPAKKU INI)
4. Ternyata aku bisa memanipulasi pembawaanku, karena ada beberapa reader yang sering kutemui di akun PrythaLize, tidak mengenal tulisanku. Padahal, beberapa di antara mereka adalah langganan yang muncul tiap aku update.
5. Orang yang menjadi temanku di sana rupanya tidak membaca cerita Prythalize dengan alasan: karena viewnya udah banyak dan nggak perlu dimampiri lagi (lmao)
6. Aku harus kebal dan tidak membalas saat ada reader yang mengatakan "jadi keingat Pia" saat ada indikasi tokoh gapeka. Plis ya, kalian jangan menyeret-nyeret Piya di lapak orang lain. Aku yang notabenenya penulisnya aja sakit hati dapat komen kayak gitu walau di akun bodongku.
7. Dan FYI, cerita yang kutulis di akun itu adalah Fantasi. Aku tidak tahu kapan cerita di sana akan tamat, tapi kalau sudah tamat, akan kupindahkan ke akun Prythalize. Lalu, mungkin akun itu akan dimusnahkan.
8. Aku tidak mengenal PrythaLize sama sekali di akun itu. Sama sekali.
9. Di akun lain, aku menulis genre lain pula. Dan di sana aku benar-benar tidak ada hubungannya dengan PrythaLize. Karena cerita di sana sangat nista, aku tidak akan memindahkannya ke akunku.
10. Mendadak, aku merasa alter ego.
Membuat akun kloning itu sebenarnya ... aku gatau diperbolehin apa engga wkakaka. Tapi selama aku menggunakannya bukan untuk spam vote di ceritaku, seharusnya sih gapapa.
BTW buat kalian yang penasaran genre apa aja yang kutulis, bisa kukatakan beragam dan bermacam-macam pula.
Werewolf (Karena aku ga ngerti alpha-alpha-an, aku sering dikoreksi oleh beberapa orang, hahaha)
Romance (anu banget ya?)
Teenfict (Yang ini mah EZ)
Humor (yang ini garing parah, sumpah)
Fantasy (Yang petualangannya masih amat jauh)
Baru itu yang kucoba selama ini. Aku suka melihat perkembangan mereka dari nol, lalu menghapusnya saat sudah bosan //woi
Tapi untuk yang genre Fantasy, akan kupertahankan dengan segala hormat! Tapi kalau ternyata aku gabisa namatin di sana juga, cerita ini juga berpotensi menjadi draft sahaja! Hehe!
Dan tolong jangan gara-gara ini, kalian curigaan sama satu author dan dengan tidak sopannya bertanya, "Maaf, ini kak Cin yang lagi menyamar bukan?"
Jangan yaaaa. Ga sopaaaan.
Lagian, aku ga akan ngaku :p
Oke sekian untuk malam ini. Kuingin ketik Red String....
Ingin, tapi kayaknya aku bakal ketiduran. Hmmmm.
Bubay <3
Cindyana
KAMU SEDANG MEMBACA
DAYDREAM [Random Book]
RandomReality is hard, so what's wrong with a little daydream? *** Cindyana, 2017