Oke. Setelah wajahku terbentuk kembali, akhirnya aku akan meratakannya lagi.
warning! Membaca cerita ini bisa membuat emosi sampai ke ubun-ubun [dari, Cindy yang sedang mengomentari ketidaklogisan hingga ketidakjelasan cerita ini--yang memutuskan untuk kembali ke atas sini untuk memperingatkan kalian--ya, karena aku juga nggak pengin puasa orang batal gegara keabsrudan cerita ini ]
Happy laughing!
.
.
.
Do You Believe First Love? #7
22 Juni 2012, pukul 11:29 [officially note pertama di chapter ini. Barusan dengan kurkernya ngecek ini hari apaan dan ternyata hari Jumat ya. Hari Jumat, SMP 2 .... entah pulang cepet atau libur semester 2. Ni anak bukannya makan siang malah main ke laptop hmmm.]
"Yama.." panggil Tappei tiba-tiba
"Apa yang Yamada? Aku YaMii kok!" kataku [sumpah, kemarin chapternya sampe mana duh? Lupa]
"Kepalamu terbentur lagi yah?" tanya Tappei [Oh, sekarang aku ingat. Sampe scene Yukko bilang ke Miiko untuk pura-pura jadi YaMii lagi karena Mamanya khawatir. Dan apa-apaan respons Tappei yang kayak gini?]
"hehe.. mungkin" kataku
"tadi pagi ingatanmu melayang lagi tuh" kata Tappei [melayang ga tuh. Lu kira layangan?]
"Nggak tau yah.. kayaknya sih ada yang memukulku" kataku
"Hem.. Ayo, bel sekolah sudah masuk.. Nanti aku bawa kamu pulang yah" kata Tappei [ADA YANG MUKULIN KEPALANYA LHO, KATANYA]
"Oh.. Oke" kataku lalu aku mengikutinya sampai dikelas.. [diokein. DIOKEIN gatuh!??!]
"Loh? Kok Miiko bisa sama Tappei!?" batin Miho [Kenapa gabisa?]
"Maaf, Miho" batinku [SUMPAH? DIA BENERAN BACA PIKIRANNYA MIHO? MEREKA LAGI TELEPATI?]
Sepulangnya..
"YaMii, kamu mau jalan kaki atau naik mobil saja?" tanya Tappei [Sumpah, songong amat ni bocah pengin kucekik]
"Ja.. Jalan kaki aja!" kataku
"Haha! Dulu kamu memarahiku gara-gara aku mengajakmu jalan kaki.. sekarang malah mau jalan kaki.." kata Tappei [Ga penting, Pei. GA PENTING!]
"Ah! Mungkin kebawa kebiasaan Miiko-Miiko itu" kataku sambil salah tingkah.. sejak kapan ada kata Miiko-Miiko? [NAH ITU TAHU! BARU AJA MAU KUKOMEN /lempar meja/]
"Haha! Kamu juga makin jago melawak! Lucu, deh" kata Tappei sambil memelukku [GA LUCU! DAN SIAPA ANDA SUKA SEENAKNYA AJA MELUK ANAK ORANG, HAHHH?! LEPASIN GA!!!!!]
"!! Astaga.. Apa aku harus melepas pelukan ini!?" batinku.. akhirnya aku hanya terdiam.. [HARUS DONG! LEPASIN AJA AZAZAZZAZAA]
"Oh iya.. Kenapa kemarin kamu melepas pelukanku?" tanya Tappei sambil melepas pelukannya dan.. [Sumpah, Pei, itu artinya dia ga suka. NGERTI GA SIH? GA SUKA. ENGGA SUKA. ENGGA = TIDAK, BUKAN IYA]
"Astaga! Kau mimisan!?" tanyanya sambil buru-buru mengambil saputangannya [YOI! Kepanasan]
"Nggak apa-apa kok.. aku lap sendiri saja" kataku [Dan ni anak PD pisan bakal dilapin]
"Kamu aneh sejak kemarin. Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Tappei [Sudah dijelaskan dengan lumayan jelas; kepalanya kebentur dan dia lupa ingatan lagi. AZZZZZ]
KAMU SEDANG MEMBACA
DAYDREAM [Random Book]
AcakReality is hard, so what's wrong with a little daydream? *** Cindyana, 2017