Ku Ungkapkan Cinta (5)

196 6 0
                                    

Alex tiba lebih awal disekolah, entah angin apa yang nembuatnya begitu awal dia datang.

Alex berdiri didepan gerbang, seperti menunggu seseorang. Pak ucup selaku satpam sekolah yang sudah tua renta merasa heran.

"nak, pagi pisan datang sekolahnya? Nunggu geulis ya?" tanya pak ucup

"ah bapak bisa aja" balas alex sambil merogoh kantongnya, "ini buat bapak" sambil memberikan uang itu ke pak ucup.

"loh nak, apa ini?" tanya heran pak ucup

"rejeki buat anak bapak, terima aja pak"

"nak, banyak pisan atuh uangnya, nak nggak jajan?"

"nggak usah mikirin saya pak, terima aja rejeki buat anak bapak"

"alhamdulillah, makasih ya nak"

"sama-sama pak"

Pak ucup pun memasukkan uang 50ribu itu kedalam sakunya agar diberikan kepada kelurganya yang sedang menunggunya dirumah, pak ucup tersenyum bahagia atas pemberian alex.

Alex masih berdiri sambil memegang ponselnya, orang yang ditunggu pun datang. Ya..dhini, dia menunggu dhini sedari tadi.

Alex pun menghampiri dhini, mereka berjalan berdampingan semua pun menjadi iri melihat mereka. Dhini pun heran kenapa alex tiba-tiba disebelahnya.

"hai, gue alex" sapa alex

"hai juga, gue udah tahu, ada apa ya lo nyamperin gue?" tanya dhini

"lo teman tasya kan?"

"iya, mang kenapa?" tanya dhini semakin heran

"nama lo siapa?"

"gue dhini, ini ada apa sih tanya melulu, to the point aja deh"

"hehehe.. Maaf biar gue gampang manggil lo, gini dhin.. Gue suka sama temen lo tasya, eh tapi jangan kasih tahu siapa-siapa apalagi tasya, gue pengen tahu semua hal tentang dia, tipe cowoknya gimana, apa yang dia suka sama yang dia benci, gue pengen pdkt sama dia" terang alex dengan matanya yang berbinar-binar supaya dikabulkan dhini.

"hahhh..serius lo" kaget dhini

"gue serius, kaget ya? Nggak percaya, temen-temen gue aja nggak percaya, sikap gue yang judes gini bisa suka sama temen lo, gue judes dan cuek tapi gue nggak playboy, please tolongin gue, cuman lo yang paling dekat sama dia"

"gimana ya? Gue kan baru kenal tasya"

"ayolah, ntar gue kasih imbalan. Mau makan gratis dicafe gue, pulsa paket or traktir yang lo suka, gimana?"

"gue usahain deh, tapi gue bantuin lo ikhlas, gue nggak mau disogok-sogok gitu"

"ok deh, thanks ya, gue cabut dulu"

Seseorang memperhatikan mereka dari belakang, tasya bingung dhini bisa jalan bareng dengan alex.

Kenapa ya? Apa mereka lagi pdkt.

Aktivitas belajar sudah dimulai. Pikiran tasya masih penasaran, tapi dia tidak ingin menanyakannya dulu hingga tunggu waktu yang tepat.

Bel istirahat berbunyi, tasya dkk pergi kekantin. Mereka melihat alex dan gengnya sedang makan, karna tempat duduk sudah penuh akhirnya mereka duduk disebelah geng alex.

Alex senyum ke tasya, tapi tasya mengira dia senyumin dhini dan dhini pun tertawa, padahal dhini tertawa alex memberi senyuman pada tasya tapi tasya seolah tidak tahu. Itu pun membuat tasya menaruh curiga kepada mereka.

Alex mengedikkan mata ke dhini, dhini yang paham langsung mengangguk pelan.

"sya, lo itu sukanya apa sih?" tanya dhini.

You (just for me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang