Memory part 2 (36)

112 4 0
                                    

Adegan 17++ tutup mata ya kalau kalian nggak kuat, baca baik-baik ada adegan hot kiss tapi nggak berlebihan, ok 👍
Jadilah pembaca yang bijak




"kita mau kemana alex" tanya tasya.

"kita mau piknik" jawab alex dengan senyum.

"waahh piknik, asik dong"

"kita bakalan bersenang-senang"

Alex melaju dengan kecepatan sedang, hingga memasuki daerah lembang dengan pemandangan hamparan berwarna hijau.

Saat tiba, alex mengeluarkan koper dari dalam mobil, mungkin mereka akan menginap sehari dua hari untuk menghabiskan waktu bersama.

"alex tempat apa ini?"

"ini lembang"

Tasya hanya ber Oh ria.

"alex"

"apa" lembut alex.

"apa kita saling mencintai"

"mungkin tapi sekarang kita mencoba dari awal lagi"

"aku akan berusaha mengingat semua"

"jangan terlalu dipaksa"

Tasya hanya menganggukkan kepala, tasya tersentak kaget karna perlakuan alex yang tiba-tiba menggendongnya kembali ke kursi rodanya.

Tasya sedang dibalkon memandang hamparan kebun teh yang hijau, ia begitu fokus menatapnya.

Alex yang selesai mengangkat barang-barangnya menghampiri tasya.

"jangan melamun" tegur alex yang berjongkok dibawah lutut tasya.

"eh" tersadar dari lamunan, tasya begitu menatap lama alex, hingga ia coba gerakkan perlahan jari-jemarinya untuk menyentuh tangan alex yang berada dipahanya.

"alex aku suka kamu manggil sayang"

Senyuman alex mengembang.

"iya sayang, ayo kita jalan-jalan katanya mau piknik"

Tasya hanya menganggukkan senang, mereka pun berjalan keluar dari kamar hotel.

Sepanjang jalan alex menceritakan masa-masa alex bertemu tasya dan menjalani hubungan yang begitu lama.

Tasya tertawa terbahak-bahak mendengar kisahnya, ternyata pertemuannya seperti itu. Tasya begitu senang mendengarkan kisah alex.

"ternyata aku jutek ya?"

"jutek tapi disitu sisi perjuangan aku dapatin kamu"

Tasya menjadi blush akibat ucapan alex. Dimata alex tasya tetap sama cepat blush karna gombalan recehnya, ia berharap tasya cepat pulih sepenuhnya.

Begitu rindunya sosok tasya yang dulu.

Manjanya, juteknya serta keceriaannya, semua sangat ia rindukan. Tetapi dari itu semua, baginya tasya terbangun kembali saja ia lebih bersyukur.

"alex" panggil tasya dengan lantang.

"iya sayang"

"bantu aku kembali"

"kamu sudah kembali sayang buat apa kamu mengatakan itu lagi"

"tapi bantu aku untuk mengingat semuanya"

"sudah berapa kali aku bilang, aku nggak ingin memaksakan kamu"

Tasya hanya tersenyum hambar, ia pun menundukkan kepalanya.

Menyadari itu alex duduk berjongkok dibawah lutut tasya, menggenggam setiap jari-jemari putih tasya.

"kamu kenapa kok kusut gitu" khawatir alex.

You (just for me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang