Hari ini hari keberangkatan alex, ia kembali untuk menuntut ilmu di negeri orang.
Tasya beserta sahabat-sahabatnya alex datang untuk mengantarkan alex.
Kebetulan dean juga hadir, seminggu sebelum keberangkatan alex, dean tengah libur kuliah.
"wah masa-masa kaya gini terulang lagi" ucap patti.
"apanya yang terulang" tanya vero yang nampak bego. Ternyata kebodohannya belum sepenuhnya hilang.
"kita ngantar alex lagi oon" kesal lion yang menyudutkan vero.
Sedangkan yang disudutkan hanya terkekeh sambil menggaruk tekuknya.
"bro ortu dan abang lo nggak ikut?" tanya ari yang merasa heran tidak ada keluarganya alex.
"ortu gue udah disana dan abang gue kemarin ditugaskan menjadi relawan bencana" jawab alex.
"ngapain ortu lo?" vero yang masih dengan bloonnya.
"ya bulan madu sekaligus ada kerjaan disana" jawab alex.
"wih siap-siap alex dapat ade baru" celos dean.
Alex menatap tajam kepada dean, nyali dean langsung ciut.
"bro pesawat lo mulai take away tuh"
Alex menoleh ke kekasihnya yang tampak diam dan murung.
"sayang kenapa sih mukanya murung gitu, ntar tingkat kecantikanmu bekurang 20 persen" goda alex dengan menatap wajah kekasihnya.
"aduuhh jomblo nggak kuat rasanya" cerocos patti.
"ampun dah mana kekasihku tolong aku butuh kamu" seru lion yang tidak tahan gombalan alex.
"harap dikondisikan bos disini lima orang yang jomblo" celos vero.
"gue nggak jomblo anjir" seru lion.
"gue juga bego" umpat ari.
"sekarang lo sama doi nggak"
"nggak" jawab mereka berdua
"ya udah sekarang terima aja jomblo"
"untuk sekarang ya, gue bukan jomblo akut kaya lo" semprot lion
"serah lo aja deh"
"berisik, kalian ganggu pulang aja sana" omel alex.
"wah manusia tidak berterima kasih diantarin malah diusir" protes dean.
"iya nggak kami antarkan lo tuan putrinya ntar" ancam lion.
"huhh main ancam-ancam segala, gue mau ngomong sama cewek gue empat mata"
"14 mata aja biar asik" canda vero.
Langsung seketika mereka ciut karna tatapan tajam alex, seketika mereka ngacir sebelum mendapat amukkan dari singa afrika.
"kami tunggu diparkiran sya" ucap lion.
Tinggal mereka berdua dan suasana orang-orang dibandara yang berlalu lalang.
"sayang tatap mataku, kamu kok nunduk terus" lembut alex.
"aku nyembunyiin muka aku, aku lagi nangis" balas tasya yang sudah terisak.
"tapi aku ingin lihat wajahmu yang cantik dan chubby itu, aku nggak mau lihat rambutmu, bosan"
Tasya mendongak, menatap manik mata coklat alex. Tergambar hanya dirinya dimatanya itu.
Wajar saja karna dihadapan alex hanya tasya.
"nah gitu dong sayang, aku dua tahun lagi bakalan balik"
KAMU SEDANG MEMBACA
You (just for me)
RomanceCup.. Belum selesai tasya melanjutkan, tasya dibungkam untuk kedua kalinya oleh bibir alex. Tasya pun diam kembali, alex pun melepasnya lagi. "dengerin gue ngomong, gue itu cuman deketin sebagai teman, dhini pun begitu, dia bantuin gue selama ini su...