Kebencian & Rasa Bersalah (20)

101 6 0
                                    

"selamat pagi anak-anak" sapa bu kia.

"pagi juga bu" jawab serempak.

"kita hari ini kedatangan murid baru"

Suara-suara mulai terdengar dengan hebohnya murid baru.

"cewek kan bu" tebak andi.

"nggak andi, kamu salah"

"ah membosankan"

Bu kia langsung mempersilahkan masuk anak baru tersebut.

Dan langkah kaki pun sampai didepan, tepat disamping meja guru.

Hening seketika.

Suara riuh euphoria pun terdengar hanya kaum hawa saja yang heboh.

Sedangkan kaum adam hanya memandang sinis dan kecewa, karena mereka tersaingi dan tidak sesuai yang diharapkan.

"hai" sapa laki-laki itu.

Teriakan mulai terjadi lagi, terutama nanda yang begitu keras suaranya.

"kamu biasa aja deh" tegur dhini yang begitu risih dengan kelakuan nanda.

Nanda masih begitu semangat menjerit dengan kedatangan murid baru.

"perkenalkan diri kamu" ucap bu kia.

"perkenalkan nama saya Dirgantara Dewantara, saya asli Bandung, semoga saya bisa diterima disini"

Suasana menjadi gaduh karna dirga.

"kamu mah bakalan diterima disini atuh"

"aku terima kamu abang"

"aaa ganteng amat"

"most wanted kedua"

Dan seterusnya, tasya hanya diam tanpa sedikit pun berbicara ataupun ikut berteriak.

Ia tidak menyangka harus satu sekolah lagi dan satu kelas dengan dirga.

Mimpi burukku akan dimulai lagi, batin tasya yang masih dalam terdiamnya.

"kamu kenapa sya?" tanya dhini yang mulai heran dengan diamnya tasya.

"aku nggak papa dhin" jawab tasya seolah tidak terjadi apa-apa.

Dirga menampilkan senyum liciknya, ia sengaja pindah sekolah hanya untuk tasya, disisi lain ia juga ingin tebar pesonanya.

Karna ia merasa bosan dengan sekolahnya dulu.

"kamu silahkan duduk" ujar bu kia.

"terimakasih bu" puji dirga.

Dirga memasang wajah termanisnya, hingga membuat para siswi meleleh.

Ia melihat kearah tasya, tetapi tasya memalingkan wajahnya ke arah lain.

Betapa sakitnya ia hingga harus dihadapkan dengan kenyataan, bahwa ia harus betemu lagi dengan masa lalunya.

Padahal tasya sudah membuang jauh rasa itu, kenapa rasa sakit itu muncul lagi ketika orangnya hadir, apakah sesakit itu?

Sudah berlalu tasya merasa harus membuangnya jauh. Kini ia dengan alex, membuka lembaran baru tanpa harus ada lagi masa lalu.

Tapi kenapa ia harus hadir lagi.

"pulang sekolah gue bareng ya" pinta tasya.

"iya cantik"

Bel istirahat tasya didalam kelas, ia ingin menghubungi alex, menanyakan kabarnya.

Biasanya ia bareng kekantin, tapi karna alex tidak masuk, ia pun hanya diam dikelas.

You (just for me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang