Amarah itu bersembunyi. Bukan karena tak bernyali. Tapi, ia sedang mempersiapkan diri menunggu waktu yang tepat untuk menampakan diri.
Cemburu itu menertawai. Bukan karena iri hati. Tapi, ia sedang bermain-main dengan manisnya kekosongan relung hati.
Adis menatap pantulan wajahnya di cermin. Tersenyum semanis madu. Kemudian, memajukan bibir. Berlenggok ke kanan lalu ke kiri. Ekor matanya melirik ke bawah. Menatap kaki pendeknya dengan setengah kesal.
"Ck! Aku emang nggak tinggi amat, tapi aku imut," ucap Adis membanggakan dirinya sendiri. Dengan sok centil, Adis menyibak rambutnya dengan tangan bak model iklan shampo.
Davin menghentikan langkahnya di ambang pintu. Handuk yang tadi digunakan untuk mengeringkan rambut diturunkan. Tertegun menatap tingkah lucu istrinya yang nggak lain si Adis. Davin mengulum senyum menahan tawa.
"Oh? Udah selesai mandi?" tanya Adis dengan nada yang dibuat sok polos. Davin menganggukan kepala pelan.
"Kamu lagi ngapain?" Davin balik bertanya. Adis menaikan alisnya sekilas.
"Ngaca," jawab Adis. Davin mendenguskan tawa. Menggelengkan kepala pelan dan melangkah masuk ke kamar. Nggak terlalu ambil pusing dengan tingkah polah Adis yang kadang masih kekanak-kanakan.
Davin melangkahkan kaki mendekati lemari. Mengambil sebuah kaos dari sana dan mengenakannya. Sesekali bola matanya melirik ke arah Adis yang tengah sibuk menyisir rambut. Hari ini Persit ada acara. Adis sendiri kurang paham acara apa. Tapi kalau nggak salah dengar semacam meet&greet Ibu Pangdam. Adis sendiri bertanya-tanya apa sih gunanya acara seperti itu, macam artis saja. Kalaupun artis juga mungkin Adis nggak akan tertarik-tarik amat. Kecuali ada bintang tamunya, Kaka Slank gitu. Tanpa ditawari pun Adis pasti langsung berdiri di barisan paling depan. Sebodo amat dengan attitude kemiliteran. Namanya juga fans fanatik. Sah-sah saja, kan ya?
"Cantik amat, Dis," ucap Davin. Ini seriusan muji. Nggak bermaksud ngeledek. Davin berani suer deh. Adis melirik tajam suaminya. Terkadang Adis sendiri bingung bagaimana mendefinisikan si Davin ini. Dikenalkan sebagai suami kok ya kurang pas, tapi kalau dikenalkan sebagai pacar sudah menikah. Dikenalkan sebagai teman? Apalagi itu. Bisa kena hukuman nanti si Adis.
"Biar Lettu Krysandavin Erlandhyto nggak malu punya istri cantik dan imut begini," ucap Adis kalem plus narsis. Davin malah cengengesan.
"Istri yah? Oh, istri," gumam Davin. Adis membalikan badan sepenuhnya. Menatap Davin lebih jelas. Alisnya terangkat tinggi, menanti ucapan Davin yang setengah menggantung itu. Davin mengusap belakang kepala salah tingkah. Bukannya melanjutkan ucapan, Davin justru menatap Adis lekat-lekat. Naluri lelakinya mulai berdemo ria. Kinerja otak mulai nggak bisa diajak kompromi. Aroma handbody menguar kuat dari tubuh Adis. Meski hari-hari sebelumnya sudah sering mencium aroma ini, tetap saja menggoyahkan akal sehat. Salah satu alasan Davin lebih suka menghabiskan waktu di luar rumah. Bisa stres sendiri kalau kelamaan di rumah.
"Vin?" Adis memanggil setengah ragu. Was-was juga melihat Davin yang malah bengong dan melamun. Jangan-jangan kesambet lagi.
"Eh? Oh! Nggak," sahut Davin berantakan. Mengedikan bahu seraya melangkahkan kaki keluar dari kamar, melarikan diri saja deh. Daripada lepas kendali.
Adis menatap kepergian Davin dengan kebingungan. Penasaran juga tapi nggak mau ambil pusing. Dia sudah hampir terlambat.
*****
Aula serba guna sudah ramai dan nyaris penuh dengan ibu-ibu berseragam yang sama. Adis mengeluh dalam hati. Hampir saja terlambat. Bisa-bisa nanti jadi omongan lagi.
"Baru dateng, Dek Davin?" Suara Mbak Fadli langsung menyapa. Ini bukan jenis sapaan ramah tamah, tapi nyinyir. Adis hanya menarik seulas senyum palsu. Aslinya mah ogah banget senyum-senyum sama itu tetangga super.
![](https://img.wattpad.com/cover/104949278-288-k315387.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin Hati
Lãng mạn"Kata siapa tentara nggak boleh patah hati? Kata siapa tentara nggak boleh melankolis? Dan, sejak kapan aturan itu diberlakukan? Tentara juga manusia. Punya jiwa, punya rasa, dan punya hati." -Krysandavin Erlandhyto- "Aku nggak suka sama tentara. Ti...