Chapter 3

8.7K 644 39
                                    

Yosh, Rezy di sini. Kalian ada yang kangen gk sama aku? Ok, lupakan. Hehe gomen karena telat up, soalnya tugas sekolah numpuk banget dan ditambah masalah internal komunitas aku membuat aku susah up. Oh iya, bagi kalian yang lagi nunggu MNG, ada yg bisa saranin aku ngasih judul untuk volume kedua apa?

Kemudian kalian jangan manggil aku Author, atau thor doang karena aku gak bawa palu dan bukan keturunan Thor. Jadi panggil Aku Rezy aja ya, makasih... Up selanjutnya insyaallah secepat mungkin aku up lagi dibarengi dengan perevisian MNG. Minna Arigatou, jangan lupa tinggalkan jejak. Happy reading.....

Naruto keluar rumah, mengikuti kelima anak keluarga Cullens yang melewatinya. Dinginnya hawa yang merasuk dalam tubuh manusia, tak berpengaruh pada tubuh para Vampir dan Naruto. Walau gadis itu manusia tetapi tubuhnya special, karena ada Kurama yang selalu menghangatkanya. Membuat gadis itu tak masalah dengan hawa dingin.

Rencananya mereka akan mengelilingi kota sebagai tanda perkenalan Naruto pada dunia yang baru. Ditambah kelima anak keluarga Cullens yang tak memiliki jadwal belajar pada hari itu, membuat mereka memutuskan untuk mengajak Naruto jalan-jalan.

Naruto mengambil napas panjang, menghirup udara pagi yang sejuk dan asri. Gadis itu memejamkan mata, meresapi setiap harum dari alam. Membuka mata dengan senyum, gadis itu melihat dunia dengan bahagia.

Dan saat melihat sebuah benda besar seukuran batu yang berwarna merah yang tidak memiliki atap dan empat roda hitam kecil, membuat Naruto keheranan. Benda itu memiliki warna merah yang mulus tanpa cacat, membuat Naruto berpikir itu sangat keren.

Berlari kecil, Naruto dengan penuh semangat melihat benda merah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berlari kecil, Naruto dengan penuh semangat melihat benda merah itu. Mata gadis itu bersinar begitu antusias dengan senyum penasaran di wajah. Ia menyentuh benda itu dengan hati-hati juga perasaan kagum yang kentara di matanya. Bibir kecilnya  bergumam kata "Wah" berkali-kali.

Edward, Jasper, Emmet, dan Rose terkekeh geli melihat Naruto. Sementara Alice yang sedang bersandar di samping benda besar lainnya tetapi memiliki warna kuning dengan semangat melambaikan tangan.

"Benda apa ini? " tanya Naruto seraya menatap Edward yang sedang berdiri disamping benda merah dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana hitamnya.

Rose mengambil alih, ia menghampiri Naruto dan merangkul gadis itu. Dengan penuh bangga ia berkata,

"Kerenkan? "

Naruto mengangguk penuh semangat, ia menoleh pada Rose dan berujar,

"Kau benar, benda ini sangat bagus. "

Emmet tertawa, ia mengibaskan tangan di depan wajah dengan geli.

Alice tak mau kalah, gadis itu berseru,

"Naru, lihat ini. Bukankah tak kalah keren dengan milik Rose? "sembari menepuk benda kuning yang menjadi sandarannya.

Naruto menghampiri Alice, ia juga menatap benda kuning itu dengan antusias. Gadis itu meraba kecil, dan mengangguk senang.

My Kunoichi [Re-Write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang