Alice keluar dari mobil dengan setumpuk tas belanja di tangannya. Tak hanya itu, Jasper di belakangnya juga membawa tas belanja warna-warni. Kemudian tak berapa lama, sebuah mobil truk hitam tua berhenti di belakang mobil kuning Alice. Mobil itu membawa furnitur kamar yang Keluarga Cullen pesan.
Dari mobil truk, keluarlah Emmett dan Rose dengan melompat. Mereka mengeluarkan barang satu-persatu dari truk untuk mengantarkannya ke kamar baru yang akan ditempati Kurama.
Alice melangkah ke dalam rumah dengan teriakan lonceng menggelegar ke seluruh ruangan. Jasper hanya bermuka datar. Ia sudah terlalu biasa melihat sang kekasih seperti itu. Di belakang mereka, ada Emmett membawa sebuah ranjang ukuran king size di satu tangan dan tangan lainnya dipakai membawa rak buku. Rose mengikuti dengan bawaan tas hitam berisikan laptop dan handphone untuk si cantik Naruto dan si rubah tampan Kurama.
Si empunya sendiri tengah berjalan menuju mereka dengan tangan memegang apel. Ia tersenyum mengejek yang membawa nada gurau.
"Heh, kalian ganti pekerjaan, ya? Yang tadinya vampir menjadi kuli barang. Hum... sangat cocok."
Emmett memutar mata bosan. "Sejak kapan vampir menjadi pekerjaan, Kuu? Kami adalah bangsa, mengerti?"
"Tidak, tuh! " ujar Kurama kurang ajar. Dia dengan cuek mengangkat bahunya. Tak memperdulikan Emmett dan Jasper yang membawakan keperluannya.
"Dasar rubah," desis Jasper tak mau ambil pusing. Ia melanjutkan langkahnya untuk menaruh barang belanjaan sang kekasih ke atas meja ruang tamu.
Tanpa mengidahkan obrolan yang terjadi diantara ketiganya, Alice melayang cepat menuju Kurama untuk menunjukkan barang belanjaan yang mereka beli. Dia bahkan dengan acuh melewati kekasihnya hanya untuk menghampiri Kurama. Alhasil, Jasper semakin kesal dibuatnya.
"Kuu, lihat apa yang aku belikan untukmu!?" seru gadis itu bersemangat. Ia menyodorkan belanjaan yang ada ditangannya seraya membusungkan sedikit dadanya. Bangga dengan hasil jarahannya dari dompet Jasper. Iya. Yang membayar bukan Carlisle, tapi Jasper. Dompet kembung milik kekasihnya sampai mengering diperas Alice.
Rose tertawa kecil ketika dirinya berjalan menuju ruang tamu dan menaruh tas di atas meja bersama belanjaan yang sebelumnya ditaruh Jasper. Ada anggota keliarga baru dengan mereka. Ah, rasanya sungguh nyaman melihat banyak interaksi di rumah. Ia merasa seperti sedang di rumah yang lengkap. Rumah yang tidak hanya berisi vampir, tapi juga manusia dan satu siluman.
"Alice, daripada menunjukkan barang pada Kurama, lebih baik minta dia membantu kami!" seru Jasper sedikit kesal karena dia harus kembali membantu Emmett membawa banyak furnitur baru ke kamar Kurama.
"Si bungsu cemburu, hum?" goda lelaki jelemaan rubah itu dengan mengangkat alisnya. Dia menggigit lagi apel yang sudah tersisa seperempat itu.
"Oh, diamlah, Kuu! Sekarang cepat bantu kami! Angkat semua barang-barang dari mobil ke atas. Kau tahu, 'kan, kamarmu yang mana?!" sungut Jasper seraya memutar matanya. Enak saja, rubah itu ingin bermalas-malasan dengan kekasihnya sementara Jasper sendiri harus mengurusi kamar si rubah.
Menggigit sedikit apelnya, Kurama menyeringai remeh. "Cih, segitu saja kau perlu bantuan."
"Jika kamu berikan kami waktu bahkan sedetik sudah selesai, tapi kau disini menghalangi jalanku dan enak-enakkan makan apel!" Emmett menjawab. Ia jadi ikut kesal karena ucapan Kurama.
"Akan kutunjukan kepada kalian apa yang bisa akubantu." Setelah mengatakan hal itu, Kurama mengeluarkan sembilan ekor rubah dari pinggulnya. Kesembilan ekor itu memanjang cepat dan menyambar barang di truk secepat petir. Kemudian segera membawa semua barang menuju kamar tanpa memindahkan dirinya sendiri. Usai, Kurama tersenyum sombong. Dadanya bahkan membusung dengan bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kunoichi [Re-Write]
FanfictionDisclaimer : Naruto milik Mashashi Kishimoto dan Twilight milik Sthephanie Mayer. Setelah dikhianati oleh sang kekasih, Naruto harus terjebak dalam dimensi lain. Di tengah dunia vampir dan manusia serigala ini, Naruto harus melindungi dirinya sendi...