Chapter 1

10.8K 661 47
                                    

Ada banyak dimensi ruang dan waktu yang rumit di seluruh alam semesta. Salah satunya adalah dimensi dimana hidup tiga bangsa yang berbeda. Dimensi itu bernama bumi. Tiga bangsa yang dimaksud adalah Vampir, Shipe Shifter, dan Manusia. Tetapi, hanya bangsa manusia yang terang-terangan menunjukkan kehadirannya. Sementara kedua bangsa lainnya bersembunyi di antara para manusia.

Bagi sebagian manusia, kedua bangsa ini merupakan sebuah mitos yang tak terbuktikan kehadirannya. Bangsa Vampir dan Shipe Shifter sendiri tersebar di berbagai tempat dalam bumi.

Salah satunya sebuah kota yang bernama Forks. Kota ini seringkali diguyur hujan membuat udara dan cuacanya sejuk. Sangat pas dengan kehidupan vampir. Vampir dan Shipe Shifter merupakan musuh yang saling bersebrangan. Karena itu, untuk menjaga perdamaian maka dibuatlah sebuah perjanjian dan batas wilayah.

Di wilayah para vampir, tepatnya di tengah hutan yang damai terlihat seorang vampir pria  tengah berbaring di atas rumput  basah. Pria yang terjebak dalam umur tujuhbelas tahun secara abadi itu berbaring dengan menatap kosong ke langit. Pria tersebut merupakan anak sulung dari sebuah keluarga vampir yang menguasai daerah Kota Forks.  Edward Cullen, namanya.

Edward Anthony Masen Cullen adalah nama lahirnya, ia lahir tanggal 20 Juni, 1901 di kota Chicago, Illinois dan kemudian terperangkap dalam tubuh remajanya yang abadi berusia 17 tahunan. Ketika sedang sekarat akibat wabah Flu Spanyol pada tahun 1918, ia diubah menjadi vampir oleh Carlisle Cullen setelah ibu Edward, Elizabeth, memohon padanya untuk menyelamatkan Edward.

Edward kemudian diasuh oleh Carlisle dengan menjadikannya sebagai anak pasangan Cullens tersebut. Edward memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang lain dan berlari yang sangat cepat. Lelaki itu bisa membaca semua orang, baik vampir lain maupun para Shipe Shifter lainnya. Namun,  seorang gadis bernama Bella Swan tak bisa ia baca pikirannya. Ia segera jatuh cinta pada Bella setelah Bella pindah ke Forks.

Edward tahu ia bisa saja dapat membunuh Bella dengan mudah tanpa sadar. Karena ketakutannya yang tak ingin melihat hal seperti itu, Edward memutuskan untuk meninggalkan Forks agar ia beserta keluarganya tak dapat mengancam keselamatan Bella. Tetapi, akhirnya ia kembali juga karena sadar bahwa ia tak dapat hidup tanpa Bella. Namun,  terlambat, Bella  sudah menyerah dalam penantiannya terhadap Edward. Gadis itu telah ter-imprint oleh sahabatnya, Jacob yang merupakan werewolf atau bisa dibilang shipe shifter.

Bella kecewa dengan perjuangan Edward yang terkesan menyia-nyiakan cintanya. Hal tersebut menjadikan  gadis berambut gelombang itu dengan sukarela di-imprint oleh Jacob.

Bagi para werewolf, imprint adalah sebuah hubungan yang sering terjadi untuk mengikat pasangan mereka. Mereka akan terus bersama kecuali bila werewolf lain berusaha mengikat pasangan imprint werewolf lainnya telah berhasil. Akibatnya,  Edward kini menjalani hidup dengan kosong.  Setiap detiknya dilewati dengan kenangan yang menghantui. Edward yang dulunya periang kini sering terlihat murung.

Keluarga Cullen yang melihatnya pun merasakan kegelapan yang sama. Tak bisa mereka tampik kegundahan vampir tercepat di keluarganya. Mereka marah dan sedih, tapi keenamnya tak dapat menyalahkan siapapun. Baik Bella ataupun Edward, keduanya memiliki kesalahan.

Setiap harinya, Edward akan berbaring di tengah hutan dan menatap langit dengan kosong. Begitu juga hari ini. Matanya menyiratkan pandangan terluka dan cinta yang mendalam. Berkali-kali lelaki itu mengutuk dirinya. Berkali-kali pula ia menyesali perbuatannya. Tetapi, dalam perenungannya, sebuah teriakan seorang gadis menyadarkan lamunan lelaki itu. Edward segera menoleh ke arah suara seraya bangkit dan seberkas sosoknya menghilang dengan cepat. 

'Sebelah barat arah jam empat!'

Edward langsung berhenti begitu matanya menemukan seorang gadis berambut pirang jatuh dari langit dengan ketinggian 500 meter dari tanah.

Jatuh dari langit? Bagaimana bisa?! Namun,  Edward segera mendorong keheranannya ke belakang dan meloncat ke gadis itu. Sigap, tangannya menangkap si gadis sebelum jatuh dengan gaya bridal style dan berputar 180˚ untuk penyeimbangan yang terasa lambat

Pergerakkannya yang cepat membuat angin berhembus menerpa kedua sosok mereka.  Edward merasa waktu melambat. Rambut pirang yang terasa lembut itu berkibar,  menampar pipinya dengan helaian sapa. Seketika itu juga mata Edward tertuju. Ia tak mampu mengalihkan pandangan dari wajah gadis dalam pelukannya.

My Kunoichi [Re-Write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang