Chapter 18

5.8K 419 45
                                    


Naruto bersiul di dalam kamar mandinya. Air shower itu turun menuruni bahunya sementara dirinya sendiri asyik menyanyikan sebuah lagu dari desa kampung halamannya sendiri. Suaranya menggema di ruangan kecil beruasana hangat tersebut. Tetesan dingin seperti es di malam hari turun dari shower menghujani dirinya. Rambut pirang emas yang panjang menempel erat di punggung basah yang berkilauan itu. Kulit kecoklatan gadis itu bagaikan ditaburi kristal saat dilihat dari sudut tertentu.

Tiba-tiba siulannya terhenti dengan tubuh yang terdiam. Gadis itu menengadah dan menempelkan keningnya di sisi kotak Showerbath-nya. Helaan napasnya terlihat mengudara dan mengotori kaca. Mata birunya terpejam lembut kala pikirannya mulai mengudara.

Jika dibilang dirinya tak takut akan ancaman Victoria, jelas itu benar. Namun, sebagian dari hatinya sangat tak menyangka hal tersebut. Sudah lama dia tak merasakan niat membunuh yang ditargetkan kepadanya. Bisa dibilang, sejak kemenangannya di Perang Dunia Shinobi
keempat, hanya kekaguman dan emosi positif lainnya yang dia rasakan. Banyak warga memujanya sebagai pahlawan dunia Shinobi. Tak terhitung mata yang memandangnya tanpa kebencian, jijik, dan niat membunuh lagi. Naruto sudah bisa membuktikan kepada warga Konoha bahwa dirinya bukanlah monster seperti yang mereka katakan.

Naruto bisa rasakan kepuasan yang sangat mendalam dari semua tindakannya. Kebencian yang selama ini menggerogoti hatinya sirna sudah melihat mereka yang membencinya kini tertampar kenyataan. Naruto sungguh senang dan karena semua itu, gadis keturunan klan Uzumaki itu hampir melupakan rasanya menjadi target niat membunuh

Naruto sudah terbiasa merasakan niat pembunuhan, kebencian, atau rasa jijik yang diarahkan padanya. Apa Naruto tertekan dengan itu? Ya, tentu saja. Bahkan tak diragukan lagi, Naruto mengalami trauma mendalam semasa kecilnya hingga saat ini.

Tak ada yang tahu dirinya memiliki trauma. Hey, memang siapa yang peduli kepadanya saat itu? Hanya Kurama yang tahu bagaimana semua emosi negatif itu memakannya secara perlahan. Ini reaksi alamiah untuknya mengalami trauma. Bagaimanapun juga, saat itu Naruto hanya gadis kecil.

Di pulau Kura-Kura berjalan, Naruto sudah memaafkan semua kebencian yang dirasakannya. Dia sudah mendamaikan dirinya sendiri. Sisi gelapnya mungkin sudah tak ada lagi, tapi traumanya masihlah membekas dalam mentalnya. Mental Naruto kuat akibat trauma itu. Tapi, Naruto sendiri bukan gadis sempurna. Dia bisa merasakan terguncang. Sama seperti saat Neji mengorbankan nyawanya hanya untuk melindungi dia.

Dan karena sudah lama tak merasakannya, Naruto merasa terkejut. Bukan. Mentalnya merasa terkejut meski hatinya tidak. Secara perlahan dirinya jatuh pada keheningan mendalam. Pikirannya yang semakin mengudara pergi ke masa lalu. Menuju sumber trauma yang membuatnya merasa sakit.

Naruto tersenyum remeh. Senyum yang menghina dirinya sendiri. Sepertinya dia benar-benar gadis pembawa masalah, heum? Bahkan wanita tak dikenalnya pun melontarkan kebencian kepadanya.

Rasa sesak menekan dadanya. Dengan berat yang terasa menekan bahunya, tubuh gadis itu membungkuk. Mentalnya yang terguncang sejenak mulai menyelimutinya. Kebencian yang diarahkan kepadanya tiba-tiba sejenak mulai menekan pikirannya. Ditambah ingatan-ingatan mata para penduduk Desa Konoha, semakin membuat perasaan sesak menembus hatinya. Jantung gadis mantan kekasih Sasuke itu menggantung dan terasa berdenyut sakit.

Naruto mengepalkan tangannya merasakan sakit itu. Dia menggigit bibir bagian bawahnya hingga berdarah. Rasa besi mengecap lidahnya, tapi Naruto sama sekali tak merasakannya. Pikirannya berantakkan begitu ingatan kelamnya kembali menyentuh sisi terdalam hatinya.

Naruto kemudian mengambil kembali seluruh pikirannya yang berantakkan. Jelas, tak ingin terlalu tenggelam pada traumanya. Naruto memiliki mental yang kuat, akibatnya dia dengan mudah kembali menarik semuanya dan berusaha mengendalikan trauma yang mulai menjalari tubuhnya.

My Kunoichi [Re-Write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang