Seorang wanita dengan pakaian sexy terlihat sibuk mondar-mandir memantau apa yang dilakukan oleh anak buahnya. Memastikan semua prosedur dijalankan dengan benar di studio tatto yang telah susah payah dirintisnya. Ia tidak mau satu keteledoran kecil menghancurkan segalanya.
" Tiff.. C'mon just relax okay" Seorang pria datang dan mendekap tubuh Tiffany dari belakang yang membuatnya menoleh.
" Yes Sir " Tiffany membuat gesture seolah tengah memberi hormat pada jendral di angkatan militer, keduanya pecah dalam tawa kemudian.
" Sampai kapan adik ku akan terus seperti ini hmm? "
" Memangnya aku kenapa? "
" Workaholic" Lelaki itu mencibir Tiffany yang jika sudah bekerja akan lupa dengan sekitarnya.
" i love to work , work , and work. Am i wrong? " Ayolah Tiffany hanya ingin bekerja, telinga nya termanjakan hanya dengan mendengar deru mesin, ia suka tantangan yang di dapatnya setiap kali bekerja.
" Nothing wrong, but how about love Tiff? "
" Bullshit" Tiffany memutar bola mata nya pertanda jengah setiap kali ditanya tentang cinta.Hey, dia bahkan berencana untuk tidak menikah dengan siapa-siapa. Untuk apa mengikat diri dengan orang lain jika kau bisa hidup bebas dan bahagia? Percintaan hanya membuang waktu.
" Terserah mu Tiff, tapi jika nanti kau menemukan orang yang mengubah pikiran mu itu.Bawa dia, dan kenalkan pada ku"
" Untuk apa?Lagi pula itu tidak akan terjadi "
" Aku ingin tahu siapa orang hebat itu, dan bagaimana dia akan menjaga mu. Jangan pernah berspekulasi sendiri, semesta punya cara kerja yang tak terduga "
Lelaki itu mengacak puncuk kepala Tiffany, kemudian melangkah pergi meninggalkan gadis yang tengah sebal karena tatanan rambutnya berantakan." Kau itu kakak ku atau cenayang, misterius sekali " Tiffany mendesis, mencoba mengumpat pada kakaknya yang menyebalkan itu.
" Permisi"
Tiffany mengangkat sebelah alisnya, heran. Ia tidak memesan makanan atau apapun tapi kenapa ada anak remaja yang datang lengkap dengan apron ke studionya." Apa ada yang memesan makanan? "
Tiffany mencoba menginterupsi, semua pekerjaan terhenti sejenak tapi tidak ada jawaban sampai kemudian mereka kembali melakukan aktivitas masing-masing." Ah, aku bukan pengantar makanan"
Gadis lainnya yang merasa mengerti maksud Tiffany mencoba menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi." Lalu apron itu? Kau terlihat seperti pekerja paruh waktu" Tiffany menunjuk apron yang dikenakan oleh remaja itu. Sementara yang di tunjuk langsung dengan sigap melepaskan apron yang sedari tadi menjadi sumber masalah di antara mereka.
" Aku tadi terlalu terburu-buru, sebenarnya aku kesini untuk membuat tatto "
" Apa? " Tiffany terkejut, ia menjalankan bisnis ini memang untuk mencari uang tapi bukan berarti dia bisa melayani siapa saja dengan sembarangan.
" Aku ingin membuat tatto"
" Kami tidak melayani anak di bawah umur, jadi pulanglah dan belajar saja yang rajin. Jika kau sudah lulus dengan baik, datanglah lagi kemari"
" Tapi aku tidak di bawah umur"
" Eyy.. Jangan jadi remaja yang suka berbohong, pulanglah sebelum ibumu tahu apa yang dilakukan putri kecilnya di studio tatto seperti ini"
" Ini"
Gadis itu menyodorkan kartu identitas nya pada Tiffany." Kim Taeyeon, lahir di jeonju 9 maret 1989" Tiffany membaca kartu identitas itu dengan lantang dan terhenti pada urutan angka terakhir. Tunggu, 1989? Itu artinya dia berusia 28 tahun? Dia bukan remaja? Wow. Sulit dipercaya dengan rasio wajah dan tubuh seperti itu, dia adalah wanita dewasa bukan pelajar SMA.
" Jadi aku memenuhi standart kan? "
" Okey, ikut aku " Tiffany menarik lengan Taeyeon menuju ruang kerja nya dan mendudukkan dia disana.
" Kau mau membuat tatto apa? Ini yang pertama bagimu? " Tiffany jadi penasaran dengan sosok yang ada didepan nya sekarang, kenapa makhluk yang terlihat serapuh ini punya nyali yang besar.
" Aku ingin kau membuatkan tulisan Purpose di leher ku. Ini bukan yang pertama, aku punya tatto disini, disini, disini dan disini. "
Tiffany memperhatikan ketika wanita itu menunjuk lengan, telinga, dan jemari tangan nya. Itu tato yang kecil dan terlihat cocok bersama pada dirinya." Purpose? Kau menemukan tujuan hidup mu? "
" Tadinya aku tidak yakin, tapi setelah masuk kesini aku seperti menemukan tujuan hidup ku"
" Oh ya? Apa itu? "
" Sepertinya aku jatuh cinta lagi"
" Lagi? "
" Iya, pada orang yang sama"
" Apa dia ada disini? Apa salah satu karyawan ku? "
" Dia ada disini"
" Mana? "
" Itu dia"
Tiffany mengikuti arah pada apa yang ditunjuk gadis lainnya, dan terhenti pada cermin di depan mereka berdua. Gadis itu menunjuk bayangan Tiffany.
" Apa maksudmu? "
Tiffany terheran-heran, hey seorang gadis yang tidak kau kenal menyatakan rasa sukanya padamu, lalu apa yang harus kau lakukan?" Aku jatuh hati padamu, Tiffany"
" Tapi aku tidak mengenalmu, bagaimana bisa? Dan lagi darimana kau tahu namaku? "
" Kau melupakan ku?
Tiffany, kau bisa lukai kulit ku tapi
jangan hati ku"TBC