Ms. Idol (3)

1.2K 254 23
                                    

Tiffany terkejut di pagi hari disuguhi pemandangan yang tidak biasa. Irene, adiknya menangis tersedu-sedu.

" kau kenapa? " tanya Tiffany.

" Lapar? "

Irene menggeleng. Berarti bukan karena lapar, pagi ini memang Tiffany bangun terlambat dan belum menyiapkan sarapan. Dia kira itu alasan Irene menangis, ternyata bukan.

" Putus cinta? "
Lagi, Irene menggeleng. Membuat Tiffany bingung sendiri.

"Apa ka-
Belum siap Tiffany bicara, Irene menyodorkan ponselnya di depan wajah Tiffany. Sebuah situs berita terpampang disana dengan judul headline 'Taeyeon, idol pujaan anak muda terlibat kecelakaan'

"Oh"
Tiffany ber-o ria. Sampai beberapa detik kemudian otaknya mencerna sesuatu yang janggal disana.

"Kecelakaan? " tanya nya tanpa sadar.

Tiffany PoV

" Taeyeon eonni menabrak orang lain,  dan membuat orang itu meninggal. Dia sudah membuat pernyatan maaf tapi kemudian tidak muncul lagi"
Irene menjelaskan, masih dengan air mata yang bercucuran.

" eonni apa Taeyeon-ku akan baik-baik saja?" Irene memegang tanganku

" jawab eonni" Irene mengoyang-goyangkan tanganku , menunggu jawaban ku yang tadi sempat melamun.

" Dia punya banyak uang, jadi dia pasti bisa menyelesaikannya" aku tersenyum ke Irene.

" seperti dia menyelesaikan masalahnya dengan ku dulu" Kalimat yang ini,  aku hanya mengatakannya dalam hati. Aku tak berani membuat yang Irene yakini rusak begitu saja,  aku tahu Taeyeon adalah dunianya. Aku tahu, karena dulu, aku pun juga sempat melakukan hal yang sama.

*

" apa yang terjadi disini? " Tiffany bertanya pada dirinya sendiri ketika melihat kerumunan yang ada di depan pintu kamarnya.

" Ah,  di depan itu kamar Taeyeon"
Tiffany baru teringat tentang fakta itu. Pasti mereka fans yang akan memberikannya dukungan.

Tapi,  dugaan Tiffany ternyata salah. Sebelum dia melangkah pergi yang di dengarnya adalah cacian dan makian.
Bahkan Tiffany sempat mendengar ada yang mengatakan akan menyeret Taeyeon keluar dan melindasnya dijalan jika tidak muncul saat itu.

Seram.

Tiffany bergidik ngeri, dan memilih pergi. Membelah kerumunan yang menghalangi jalan.

Ting.
Suara pintu lift terbuka,  hal yang paling Tiffany tunggu dari tadi karena dia nyaris terlambat bekerja.

"Syukurlah" batin Tiffany,
Karena hanya ada dia dan seseorang didalamnya. Jadi tidak perlu berdesakan. Tiffany memilih memainkan ponsel , untuk membunuh rasa bosan sampai akhirnya dia mendengar bunyi sesuatu  yang menghantam lantai.

Orang itu pingsan.

" ee.. are you okay?" Tiffany menanyakan pertanyaan bodoh. Tentu saja dia tidak baik-baik saja.

Tiffany panik,  tidak ada seseorang yang bisa dimintai tolong saat itu,  tidak ada siapa-siapa selain mereka berdua.

" sorry" ucap Tiffany.  Ragu-ragu dia membuka masker yang menutupi wajah orang yang pingsan itu.

" Oh Gosh.. " pekik Tiffany tanpa sadar. Itu Taeyeon,  lagi dia bertemu dengan orang yang paling ingin di hindari.

Tiffany memutar otak , mencari jalan keluar. Dia tidak bisa membawa Taeyeon ke rumah sakit,  awak media pasti akan menemukannya.  Kalau memulangkan nya juga sulit,  disana banyak kerumunan orang yang sedang demonstrasi.

Tiffany diambang bimbang,  dengan berat hati dia memutuskan untuk memapah Taeyeon keluar.

" tolong kami" pinta Tiffany pada Tuhan. Dia terus merapalkan doanya agar keadaan mereka tidak disadari. Dengan perasaan cemas Tiffany melewati kerumunan yang sekarang semakin rusuh. Bukan hanya makian, sekarang mereka juga mencoret-coret pintu tempat Taeyeon tinggal. Tentu saja, dengan kata-kata kasar.

" Hah.. "
Tiffany membuang nafasnya, dia lega. Untunglah tidak ada yang curiga, jadi mereka berdua bisa sampai dengan selamat ke apartement Tiffany. Yah,  Tiffany membencinya,  tapi bukan berarti dia menjadikan itu sebagai alasan untuk membiarkan, Taeyeon butuh pertolongan. Jadi dia membantunya atas dasar kemanusiaan.

Tiffany merebahkan Taeyeon di ranjang.
Mengompres dahinya,  suhu badannya tinggi, mungkin dia demam.

" apa kau sedang kesulitan sekarang? " Tiffany melepas jaket yang Taeyeon kenakan. Bau alkohol tercium darisana, bocah ini mabuk lagi.

" kau tidak berubah sama sekali"
Tiffany memandangi wajah Taeyeon.

" aku.."  ucapnya sambil membelai wajah itu.   " juga belum berubah"
Lalu mengecup sekilas kening Taeyeon.

TBC


Taeny's LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang