" Stop it Tae!" Tiffany mendorong tubuh Taeyeon, menjauhkan gadis itu darinya.
" Wae?" tanya Taeyeon.
" Stop play your game." Tiffany memohon.
" Jangan lakukan itu lagi,please."Tiffany menatap manik mata Taeyeon ,sekejap. Ada bias kekecewaan yang terpancar darisana.Tiffany memang masih menyimpan rasa untuk Taeyeon,tapi bukan berarti dia akan menyerahkan semua yang dia punya begitu saja.Tiffany cinta,tapi tidak buta.
Sementara Taeyeon, dia hanya terdiam. Sesuatu yang tak terduga sekarang menimpanya, dia ditolak, untuk pertamakalinya.Taeyeon punya popularitas,uang yang cukup,dan fans yang selalu memujanya. Semua yang Taeyeon ingini bisa dia dapatkan. Tapi gadis brunette di depannya melakukan hal yang tidak pernah dia prediksi.
" Jangan munafik."
Taeyeon membelai wajah Tiffany.
" Bukankah kau juga menginginkan ku?""Tae!" Satu tamparan mendarat dengan sempurna di pipi Taeyeon, meninggalkan bekas kemerahan yang jelas tercetak disana.
" Kau.." Desis Tiffany.
"Semakin mirip dengan monster."Taeyeon memegangi pipinya, rasanya perih bercampur panas. Dia kemudian berjalan mendekati Tiffany.
" Apa yang kau lakukan?" tanya Tiffany saat melihat Taeyeon tiba-tiba berlutut di hadapannya.
" Bangun" bujuk Tiffany. Dia mulai tidak nyaman berada di situasi ini, rasanya seolah-olah dia menjahati Taeyeon.
"Ya!" teriak Tiffany saat Taeyeon mulai membuka kemeja yang dikenakannya.
" jangan bertingkah gila" Tiffany memperingatkan Taeyeon untuk tidak berbuat lebih jauh lagi." Tiffany" Tiffany mengalihkan pandangannya saat Taeyeon memanggilnya dengan suara yang lemah, kali ini orang itu memanggil namanya dengan benar
"Tiffany" panggil orang itu lagi, mau tidak mau membuat Tiffany mengarahkan pandangannya ke arah bawah, tempat orang itu masih berada.
" Ommo" Tiffany menutup mulutnya, dia terkejut.
"Apa yang terjadi?" tanya Tiffany. Badannya ikut berjongkok untuk sejajar dengan Taeyeon.
" Mian" ucap Taeyeon.
" Apa kau masih membenciku?" tanyanya.
" Aku sudah menghukum diriku sendiri, Tiffany." Taeyeon tersenyum pilu.Tiffany baru ingin bertanya, tapi dia sudah mendapatkan jawabannya dari Taeyeon. Tiffany sudah tahu sebab dari luka-luka yang muncul memenuhi tubuh Taeyeon itu berasal,Taeyeon menyiksa dirinya sendiri.
" Apa kau masih membenci ku?" Taeyeon mendongak, tatapannya berjumpa dengan Tiffany.
" haruskah aku melakukannya, lebih banyak lagi?" Suara Taeyeon terdengar serak di telinga Tiffany saat itu, mungkin karena Taeyeon berbicara sambil menangis."Tidak,tidak perlu." Tiffany mendekap tubuh topless Taeyeon. Dia merasa bersalah,sudah begitu saja menilai Taeyeon secara sepihak ,tanpa tahu kalau Taeyeon nyatanya menderita.
" Aku ingin mengatakan sesuatu,mungkin nanti akan terdengar kalau aku tidak tahu malu."
" Katakan saja Tae, aku akan mendengarkan."
Taeyeon menarik nafas dalam dan panjang ,lalu menghembuskannya dengan perlahan. Tapi perasaannya masih tetap terasa gelisah.
" Tidak jadi bicara?" tanya Tiffany saat Taeyeon tidak kunjung bicara.
" Jadi, tunggu sebentar" Taeyeon meminta waktu, dia berulang kali menelan ludah. Sepanjang waktu dia berkarir baru kali ini Taeyeon merasakan segugup ini di depan satu orang, Tiffany.
" Tiffany"
"Ya?"
" Tiffany,aku.." Taeyeon menghentikan ucapannya,saat dia merasa suaranya terlalu bergetar,sumbang,tidak enak untuk didengar.
"Kau kenapa?" Tiffany menahan tawanya saat mendengar suara Taeyeon yang seperti orang malu-malu.
" Aku tidak apa-apa." Taeyeon melepas pelukan diantara mereka berdua, lalu memakai kembali kemejanya.
" Tidak jadi bicara?" Tiffany bingung dengan sikap Taeyeon yang tiba-tiba berubah.
" Tidak." Taeyeon menggeleng, lalu bangkit berdiri.
Hening. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing.
" Tiffany."
Mendadak Taeyeon buka suara.
" Aku menyukai mu, ah bukan. Aku mencintai mu."
ucap Taeyeon dengan cepat, kemudian melangkah pergi, tapi tidak jadi.Karena lengannya ditahan Tiffany, yang tiba-tiba berdiri. Membuat posisi keduanya nyaris sama tinggi." Aku juga,mencintai mu" bisik Tiffany.
" Bahkan dari dulu."" Aku minta ma-" Ucapan Taeyeon terhenti ketika merasakan bibir Tiffany mendarat padanya, melumat bibirnya.
" Slowly, Boo." Ucap Tiffany ditengah-tengah ciuman mereka.
" Andwe" balas Taeyeon dan kembali melanjutkan pagutannya. Jangan salahkan Taeyeon, siapa suruh menggodanya.Keduanya larut dalam ciuman panas mereka sampai tidak menyadari kehadiran orang lain,yang mengawasi keduanya.
" Eonni.." panggil orang itu.
" Apa yang sedang terjadi?"TBC
