Ink and cream II

2.8K 347 29
                                    

" Di luar hujan kau tidak repot? "
Tiffany keluar dari kamar apartementnya membawakan handuk untuk mengeringkan rambut Taeyeon yang basah. Iya ini sudah bulan kedua mereka berkencan setelah kejadian salah paham di tempat kerja Tiffany. Entah kenapa Taeyeon membuat Tiffany penasaran dan ingin menjalin hubungan. Bagi Tiffany Taeyeon seperti penuh misteri, bahkan sampai saat ini Tiffany tidak tahu banyak tentangnya, kecuali Taeyeon punya toko roti dan kompak jika sudah bermain game dengan Leo Oppa.

" Sedikit"
Taeyeon mengecup pipi Tiffany. Membuat gadis itu merona.

" Tidak benci hujan? "
Tanya Tiffany.

" Tidak"

" Kenapa? "

" Hujan kan romantis"

" Darimana romantisnya? "

" * Karena dia selalu mau kembali meski tahu rasanya jatuh berkali-kali*"
Tiffany terdiam setelah mendengar Taeyeon mengatakan itu, memori di otaknya terasa diputar kembali satu persatu untuk kembali ke masa itu.

Flashback on
Tiffany menghela nafasnya, sudah dua jam dia berdiri di bawah pohon yang jaraknya cukup jauh dari gerbang sekolah. Hujan memaksanya untuk tetap disana, menerobos hujan sama dengan merelakan dirinya basah.

" Tidak kedinginan? "
Tiffany melompat kecil karena suara yang tiba-tiba muncul dari belakangnya, Tiffany terkejut.

" Sendirian? "
Suara yang sama bertanya pada Tiffany.

" Bisu? "
Suara yang sama terus mengiterupsi, membuat Tiffany penasaran dan menoleh.Tiffany melihat orang itu, seorang anak perempuan dengan pakaian sekolah yang sama dengannya, hanya saja terlihat lebih muda dan lebih kecil dari Tiffany.

Adik kelas yang tidak sopan.
Mungkin itu satu ungkapan yang cocok dari Tiffany untuk orang itu.

" Siapa yang kau anggap bisu?"
Tiffany menatap tajam pada lawan bicaranya.

" Oh ternyata kau bisa berbicara"
Orang itu tersenyum lebar sampai kedua matanya menyipit.Tiffany tidak tahu apa yang ada di otak orang itu, tapi dia terlihat menyebalkan.

" ta-ye-on? "
Tiffany mengeja bet nama yang dikenakan orang itu. Taeyeon, namanya adalah Taeyeon. Nama yang tidak cocok untuk orang seperti dia batin Tiffany. Taeyeon artinya tenang, sementara bocah ini dari tadi bahkan tidak berhenti menanyai Tiffany.

" Jadi kau tidak pulang? "
Taeyeon memandang ke arah Tiffany.

" Ini masih hujan"
Tiffany kembali menghela nafasnya, membuat Taeyeon yang berada disebelahnya bisa mendengar itu.

" Kau tidak suka hujan? "
Sebuah pertanyaan keluar dari bibir Taeyeon. Pertanyaan yang aneh bagi Tiffany untuk ditanyakan saat baru berkenalan.

"Kenapa bertanya tentang hujan jika kau bisa menanyakan nama?"
Satu pertanyaan yang mengusik Tiffany, yang membuatnya bergulat dengan pemikiran.

Mungkin karena Taeyeon punya pemikiran yang tidak sama seperti orang kebanyakan atau karena Tiffany yang terlalu larut dalam aturan?

Memikirkan tentang bocah itu membuat kening Tiffany semakin mengerut. Taeyeon, bocah itu adalah orang asing pertama yang membuat nya berpikir keras di pertemuan pertama.

" Mungkin hujan akan membuat mu basah"
Taeyeon kembali buka suara, dan Tiffany memilih untuk mendengarkan nya saja. Toh semakin diperhatikan suara Taeyeon lumayan nyaman untuk telinganya.

" Mungkin hujan akan meninggalkan banyak genangan air dan becek ditanah setelah nya"

"Mungkin hujan juga akan membuat mu sulit beraktivitas"

" Atau akan membuat mu sakit nantinya"

" Hujan memang terkadang menyulitkan kita kan? "
Tiffany mengangguk, setuju akan setiap kata yang keluar dari Taeyeon karena semua yang dikatakannya memang benar.

" Tapi aku tidak marah padanya, justru aku berterimakasih"
Taeyeon menatap ke atas, kearah awan yang terus menumpahkan bulir air.

" Kenapa? "
Rasa penasaran mendorong Tiffany untuk bertanya.

" Karena hujan membuat kita terjebak bersama"
Jawaban Taeyeon membuat mata Tiffany terbelalak.Tapi Tiffany tidak ingin memprotes, tidak ingin bertanya juga. Justru yang Tiffany inginkan diluar dugaan, dia ingin percakapan nya dengan Taeyeon terus berlanjut, setidaknya lebih lama sampai hujan reda.

" Tiffany? "
Panggilan Taeyeon membuat Tiffany kembali bertatapan dengannya. Ternyata bocah itu juga sudah tahu namanya.

" Apa? "
Jawab Tiffany

" Kau tahu hal yang paling romantis dari hujan? "
Taeyeon bertanya sembari mengulurkan tangan nya ke arah air yang turun. Mencoba menampung hujan dengan telapak tangannya, membuat Tiffany juga tergerak untuk melakukan hal yang sama.

"Tahu tidak? "
Kali kedua Taeyeon mengulang pertanyaan nya dan Tiffany menggeleng, Tiffany tidak tahu jawabannya.

Tiffany pikir Taeyeon akan langsung menjawab nya, tapi hampir beberapa menit menunggu seperti tidak ada tanda-tanda Taeyeon akan bicara, dia malah sibuk membongkar tas nya.

" Ini"
Taeyeon menyodorkan sebuah jas hujan berwarna kuning terang pada Tiffany.

" Ambil "
Bujuk Taeyeon.

" Tidak mau? "
Tanya Taeyeon saat melihat Tiffany hanya mematung.

" Kalau aku terima kau pakai apa? "
Tiffany mendorong halus tangan Taeyeon.

" Tidak usah di pikirkan"
Taeyeon tersenyum lembut ke arah Tiffany dan mulai memasangkan jas hujan itu di badan Tiffany. Membiarkan gadis itu mengenakan jas hujan yang hanya satu-satunya.

" Hujannya terlihat tidak akan reda, dan aku tidak bisa menemani mu lebih lama.Jadi kamu pulang sendiri dulu ya"
Selepas mengatakan itu Taeyeon langsung pergi meninggalkan Tiffany yang terdiam melihat Taeyeon berlari menerobos hujan, lalu saat keduanya sudah cukup jauh Taeyeon tiba-tiba berhenti. Berbalik ke arah Tiffany, kedua tangannya terangkat membentuk lingkaran di seputar bibir.

" Tiffany..! "
Teriak Taeyeon.

" Hal yang paling romantis dari hujan itu, dia selalu mau kembali meski tahu rasanya jatuh berkali-kali"
Taeyeon meneriakkan itu kepada Tiffany. Suara Taeyeon beradu bersama gemuruh yang sesekali datang tapi itu tidak menghalangi Tiffany untuk mendengar semuanya. Mendengar kalimat yang mungkin bagi orang biasa tapi bagi Tiffany istimewa.

Satu kalimat yang membuat Tiffany merasakan jatuh cinta dan kembali mempertemukan dirinya dengan cinta pertamanya dulu, di 11 tahun yang lalu, yang sempat tidak ia kenali,yang hampir saja ia percaya tidak akan kembali.

Flashback End

"Taeyeon..
Long time no see"
Tiffany memeluk Taeyeon dengan erat. Merasa bersalah karena lupa padanya sekaligus takut jika Taeyeon akan hilang lagi.

" Marry me"
Ucap Tiffany tiba-tiba membuat Taeyeon agak tersentak kaget. Tapi tidak lama, karena kemudian Taeyeon tersenyum kearah Tiffany.

" Sure"
Jawab Taeyeon sambil mengamit lengan Tiffany.

" Let's go to the church"
Ucapan Taeyeon membuat tawa mereka berdua pecah. Tidak dulu atau sekarang.Bagi Tiffany, Taeyeon tetaplah orang yang sama. Orang yang membuat hatinya sebal dan hangat di waktu yang sama.

End

* Endlessend quote

Taeny's LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang