" kamu tega ninggalin aku? "
Seorang remaja perempuan menatap laki-laki di depan nya yang mungkin kalau diterjemahkan akan menyiratkan makna ' kok bisa sih ini terjadi? '" aku udah bosan sama kamu Tiff"
Laki-laki itu menyahut. Enteng. Mengalir begitu saja." tapi kenapa? aku udah turutin semua mau kamu kan? "
Tiffany memeluk laki-laki itu." justru itu, kamu terlalu penurut. Aku bosan,yang baru lebih menarik"
Laki-laki itu mendorong Tiffany, menjauhkan gadis itu lalu merangkul perempuan lain yang sedari tadi berdiri di belakangnya." jangan tinggalin aku"
Rengek Tiffany sambil memegang tangan laki-laki yang di pujanya." aku bilang bosan ya bosan! Dasar cewek bodoh"
Laki-laki itu menghempas tangan Tiffany. Mencampakkan nya begitu saja.Sakit. Rasanya hati Tiffany sakit sekali. Ini cinta pertamanya yang baru mekar di SMA , dulu semua terasa indah bersama laki-laki itu. Karena akan ada yang mengajak Tiffany bicara, membelikannya hadiah, mengantarnya kesana kemari. Tiffany benar-benar termanjakan sampai terlanjur nyaman. Saking nyaman nya dia kadang rela mengalah, ketika privacy nya tidak lagi dihargai. Tiffany menurut di perintah ini itu, Tiffany mau saja menerima alasan laki-laki itu yang padahal sudah jelas kelihatan bohongnya. Tiffany tidak berani marah, biar saja dia mau diapakan asal laki-laki itu tetap bertahan, dulu dia berpikir begitu, sekarang juga masih sama saja sih. Bedanya laki-laki itu sudah terang-terangan mencampakkan Tiffany. Jadi mau tidak mau Tiffany harus pergi.
" Nickhun "
Tiffany memanggil nama laki-laki yang sudah mencampakkannya tadi.
Tiffany ingin menangis sampai puas dan tidak berniat kembali ke kelas meski sudah mendengar suara bel berbunyi. Jam istirahat sudah selesai, tapi Tiffany masih bertahan di pojok belakang halaman sekolah, dekat bak sampah ( Ppanul cantik-cantik tempat nongkrongnya ga elit ih )." Nangis mbak? "
Seseorang muncul dari balik bak sampah. Seragam sekolahnya berantakan, rambutnya juga acak-acakan. Tiffany tidak kenal orang itu, tapi siapapun dia, orang itu sudah mengagetkan Tiffany dan mengacaukan Galau Time-nya." Jangan jadi orang bodoh"
Orang itu kembali berbicara. Dan sekarang dia mengatai Tiffany bodoh.Tiffany menatap orang itu.
" Ngaca"
Satu kata yang ingin Tiffany teriakkan di depan orang itu. Kalau Tiffany di bilang bodoh maka orang itu pantas di bilang gila, gemblung, edan, crazy,
michin ( kata lainnya yang sama maknanya) .Pluk.
Tangan laki-laki itu menyentuh kepala Tiffany." Ada saatnya untuk berhenti berjuang, yaitu saat cintamu sudah di acuhkan"
Begitu kata orang gila itu, membuat Tiffany sedikit tersentuh dan tidak sangka jika orang itu bisa berkata bijak juga." sudah masuk aku pergi dulu ya"
Laki-laki itu berlalu meninggalkan Tiffany yang masih bengong karena bingung dengan yang barusan terjadi.
Sampai akhirnya dia sadar akan sesuatu." Huekk"
Tiffany ingin muntah saat mencium aroma rambutnya yang di sentuh oleh laki-laki tadi. Sialan.Bau sampah." Woyy.. Tanggung jawab dong. Aku baru nyalon kemarin nih"
Tiffany berteriak ke arah laki-laki itu tapi tidak di gubris." Eh jangan belagak budeg! "
Tiffany geram, karena terlanjur kalap dia melihat apa saja yang bisa di pakai untuk melempar orang itu. Dan yang paling dekat adalah kotak bekalnya." Rasain nih"
Tiffany melempar kotak bekal itu, yang sedikit lagi terlihat akan mengenai kepala laki-laki itu." Dikit lagi, kena dong kenaa! "
Tiffany bersorak dalam hati.Sayangnya adegan dramatis terjadi, laki-laki itu bisa menangkapnya sebelum kotak itu mendarat di kepalanya. Tanpa melihat kebelakang.
" Eh itu.. "
Tiffany bingung sendiri saat kotak bekal nya ikut dibawa pergi.Lupa kalau eomma Tiffany lebih sayang Tupperware-nya daripada anak sendiri.
" Mati"
Tiffany mengumpat dalam hati, sudah jatuh tertimpa tangga, ketiban reruntuhan pula. Mungkin itu pepatah yang pas untuk Tiffany saat itu.Sudah putus cinta jumpa orang gila pun nanti pasti akan kena special ceramah- realization milik eomma.
Apes deh apes pokoknya.TBC