Taeyeon
" Apa kalian merindukan ku? "
Suara riuh teriakan terdengar, sebagian heboh menjawab pertanyaan ku barusan, sebagian lagi riuh menjeritkan nama ku. Mungkin kalian yang tidak terbiasa akan menganggap ini sesuatu yang berisik dan tidak baik untuk telinga. Tapi untuk ku, sebagai seorang Idol suara mereka adalah sesuatu yang indah.
Ya, kasus ku sudah selesai.
Sebagian dari mereka pergi tapi benar kata Tiffany, masih banyak yang bertahan. Masih banyak yang menunggu ku.
Ngomong-ngomong soal Tiffany, kami sudah mengarungi banyak waktu bersama. Hari ini tepat 1000 hari kami bersama. Jadi, aku akan memberikan kejutan untuknya. Malam ini di konser ku bersama para penggemar ku.
" Yeorebeun. " panggil ku pada mereka yang dengan semangat masih mengayun-ngayunkan lightstick yang dipegangnya.
" Aku menyukai seseorang, " semuanya bersorak.
" Aku tidak mau kalian tahu dari orang lain, jadi aku mau memberitahukannya, aku akan jujur ke kalian. "
Kulihat sebagian dari mereka ada yang meneteskan air mata, menangis histeris, menampakkan raut kecewa, tapi dari kesemuanya pada akhirnya mereka tetap mencoba tersenyum untuk ku. Sesuatu yang membuat ku tersentuh.
" Gomapta, " ucapku sambil meneteskan air mata.
"Uljima..! Uljima..! " satu kata yang mereka teriakan padaku.
" Eonni fighting! " kalimat lain yang juga tak kalah riuh mereka gaungkan untuk ku. Ah, aku benar-benar ingin menangis saat ini.
Fans ku keluarga ku sukses membuat aku terharu.
" Terimakasih sudah mendukung ku selama ini. " aku kembali bicara, mataku menatap ke arah mereka, orang yang tidak memiliki ikatan darah tapi mau berjuang bersama.
"Berkat kalian, aku bisa merasakan dan menerima banyak cinta. "
Mereka bersorak bahagia, sebagian mengangkat banner yang mereka bawa, yang isinya tertulis kata-kata yang menghangatkan hati dan jiwa.
"Tapi aku minta maaf, aku menemukan cinta ku. Dia yang selalu menyemangati ku dan setia berada di sampingku, dia yang mengatakan aku tidak boleh pergi sehingga kita masih bisa berjumpa sekarang ini. "
Mereka terdiam. Aku juga, sejenak aku menarik nafas sebelum akhirnya tersenyum ke arah dia yang ku maksud berada.
" Dia yang cintanya tidak membutakan ku, dia yang justru selalu mengingatkan pentingnya kalian untuk ku. "
Aku berjalan ke tepi panggung. Mereka menatapi ku, ku rasa mereka kecewa. Tapi saat aku mau melanjutkan perkataan ku. Salah satu dari mereka ada yang meneriakan sesuatu yang tidak terduga.
" Kenalkan dia pada kami. " begitu katanya, dan berikutnya di ikuti oleh yang lainnya.
Tak ada yang dapat ku katakan lagi.
Aku benar-benar bahagia, sangat.
" Kenalkan ! Kenalkan! Kenalkan! "
Mereka bersorak bersama.
" Ye,Captain." jawab ku yang membuat mereka semua tertawa.
Setelah itu suasana nya menjadi hening, aku tidak berbicara dan mereka diam menunggu ku.
Aku menoleh ke arah staff konser ku dan menganggukkan kepala, memberi isyarat. Lampu di panggung konser padam, menimbulkan suara gaduh dari para penggemar.
Aku langsung berlari ke sudut panggung dan menarik tangannya. Membawanya ke tengah panggung bersama ku. Saat kami sudah disana, lampu kembali menyala. Riuh teriakan kembali terdengar.
Lampu sorot utama menyorot ke arah ku dan Tiffany. Aku mengeratkan genggaman ku pada tangannya yang terasa dingin.
" Yeorebeun, dia adalah orang yang ku cinta. " Aku menoleh ke Tiffany dan tersenyum ke arahnya.
" Kami sudah melalui banyak hal bersama dan hari ini adalah perayaan 1000 hari kami. "
Diluar dugaan, para penggemarku berteriak gembira. Beberapa bahkan ada yang menggoda ku dengan mengatakan akan berpindah menjadi fans pacar ku, Tiffany.
" Untuk itu aku menyiapkan kejutan untuknya. "
Tiffany terlihat tekejut ketika aku mengatakan itu, karena itu tidak ada di daftar rencana yang kami bicarakan sebelumnya. Yang Tiffany tahu, aku hanya akan mengakui kalau aku berkencan dengannya saja.
Semuanya berteriak heboh saat layar proyektor menampilkan potret ku dan Tiffany bersama. Iya, aku mengumpulkan dan mengedit semuanya menjadi sebuah video. Dari awal hubungan kami yang terlihat canggung sampai ke tahap yang sudah seperti keluarga. Oh, ada beberapa potret Irene juga. Penengah ku dan Tiffany ketika kami terlibat pertengkaran.
Aku mengedarkan pandangan ku, dan menemukan Irene yang berteriak-teriak disana,bersama penggemar yang lain. Aku memberikan love sign untuk nya yang membuat penggemar lain nya bersorak iri.
"Yeorebeun. " panggil ku kembali saat video yang diputar telah selesai. Ku lihat Tiffany sedikit meneteskan air mata tadi. Aku berhasil sepertinya.
" Dia adalah orangnya. " aku merangkul Tiffany.
"Jadi aku memohon izin ke kalian semua, untuk menjadikan dia sebagai teman hidup ku. Orang yang akan mewakili kalian semua untuk mencintai ku, menghiburku, merawatku, dan yang lainnya. Apa aku diizinkan?"
" Ne..! " sorak mereka.
Aku yang dengan jelas mendengar itu langsung berlari mengambil sesuatu yang ku titip kepada para staff.
"Tiffany. " panggil ku sambil berjalan kembali ke arahnya.
Ketika sampai di depannya, saat kami berhadapan aku mulai membungkukkan badan ku, bersimpuh di depannya.
"Tiffany, " ulang ku memanggilnya sambil menyodorkan kotak hitam di depannya.
"Menikah lah dengan ku." aku membuka kotak itu yang berisi cincin di hadapannya. Seluruh penggemar kembali berteriak, kali ini lebih menggila.
"Terima! Terima! " dukung mereka untuk ku.
Tiffany menutup mulutnya tak percaya, dia tersenyum dengan air mata mengaliri pipinya.
" Yes, I do. " kata Tiffany sambil mengangguk. Membuatku langsung berdiri dan memakaikan cincin itu di jari manisnya dengan ribuan mata yang jadi saksi untuk kami berdua.
*
Aku tidak bisa mengukur seberapa bahagianya aku waktu itu. Yang ku tahu pasti, itu termasuk hari yang bersejarah dalam hidupku. Sebagai konser yang paling berkesan untuk ku. Taeyeon, sang Idol. Begitulah mereka menyebut ku.
Ms. Idol End
21.39
Diketik diwaktu seharusnya mengerjakan evaluasi soal biologi. Tapi apalah daya, idenya terus muter-muter dikepala. Dan lahirlah chapter ini.
Oh, ada kabar baik lainnya. Cerita ini masuk peringkat 307 di fanfiction. Gomapta yeorebeun
( peluk cium atu-atu) .
