Play mulmed,Juseyo.
Tiffany sedang berjalan disekitar taman dekat rumahnya, di jam yang hampir menjelang tengah malam.
Membiarkan udara dingin menyusup masuk menusuk-nusuk tubuhnya." Huft.. "
Tiffany menghela nafasnya lalu mendudukan dirinya dikursi taman. Menikmati pemandangan langit malam, sampai sesuatu mengiterupsinya. Ponselnya bergetar."Yeoboseo? "
Sapa Tiffany. Kemudian dia mengambil jeda sejenak mendengarkan pihak lain berbicara." kau mau putus? "
Tiffany berbicara dengan orang lain di ujung sana melalui telepon." oke, kita putus"
Tiffany mengiyakan permintaan pacarnya yang sudah kesekian untuk berpisah. Dia selalu sedih disaat seperti, bukan karena orang-orang yang mengajaknya putus. Tapi karena orang lain.Karena Taeyeon.
Laki-laki gila yang mengubah dirinya menjadi gila juga. Laki-laki yang membuatnya selalu menyesali keputusannya.
Banyak hal manis yang sudah mereka lalui bersama,tidak perlu banyak dijelaskan. Karena akan semakin sakit jika mengingatnya.
Hampir dua tahun mereka bersama, Taeyeon memperlakukannya dengan istimewa dan berbeda. Taeyeon memberikan seluruh cinta-nya tapi Tiffany membalasnya dengan sesuatu yang tidak sepantasnya.
Iya, semuanya terjadi dekat saat musim ujian kelulusan akan tiba. Taeyeon yang merupakan kakak kelas Tiffany sibuk menyiapkan ujiannya sampai Tiffany merasa terabaikan olehnya. Atas dasar alasan itu Tiffany dengan berani mencari orang lain sebagai sandarannya.
Dari sekian banyak bentuk cinta, Tiffany memilih segitiga. Bentuk cinta yang dia sesali pada akhirnya.
*
" Tiffany"
Panggil Taeyeon saat melihat Tiffany bersama orang lain." Jalan saja, Grey. "
Tiffany memeluk laki-laki lain, dan memilih meninggalkan Taeyeon waktu itu begitu saja.Bodoh.
Tiffany merutuki dirinya.Awalnya Tiffany nyaman-nyaman saja menjalani harinya, sampai semakin lama dia sampai dititik terendah. Tiffany merasakan rindu untuk Taeyeon, tapi dia tidak bisa kembali.
Taeyeon menjaga jarak dengannya, menghindari dirinya, jangankan untuk meminta maaf, mengucapkan 'hai' saja terasa sulit baginya.
Tiffany hanya bisa mengamati Taeyeon dari jauh. Menyaksikan nya tertawa bersama teman-temannya, bahagia tanpa Tiffany. Begitu setiap harinya, sampai Taeyeon lulus dan pergi tanpa mengucapkan salam perpisahan ke Tiffany.
Pahit.
Sekaligus Aneh.Pihak yang membuang akhirnya merasa kehilangan.
" Langitnya cerah, hatiku tidak"
Ucap Tiffany saat mendongak melihat bintang berkelap-kelip diatas sana." bagaimana kabar mu? "
Tiffany seolah membayangkan sedang berbicara kepada Taeyeon.Dulu dia sering menghabiskan waktu berdua bersama Taeyeon disini. Taeyeon akan membelikannya es krim lalu menyanyikan sesuatu untuk Tiffany. Atau membacakan puisi yang tidak nyambung sama sekali, tapi sukses membuat Tiffany tertawa geli.
" sudah menemukan yang baru? "
Tanya Tiffany lagi. Dia tidak pernah tahu terlambat menyadari mencintai seseorang akan jadi sesakit ini.