Crazy Boy (2)

1.3K 207 20
                                    

Tiffany masih kepikiran tentang anak laki-laki yang mengganggunya siang tadi. Entah Tiffany yang kudet atau memang orang itu yang tidak pernah sosialisasi? Yang pasti Tiffany baru pertama kali melihat orang itu di sekolah.

Tiffany masih sibuk dengan pikirannya juga perlatan sekolah yang harus dia siapkan untuk besok. Katanya mau ada pemeriksaan atribut dan penertiban besar-besaran di sekolah. Serem euy.

" Stephi"
Itu suara eomma Tiffany. Nama kesayangan nya kalau dirumah ya itu tadi.

" Ne eomma"
Tiffany keluar kamar, menghampiri eomma dan appa nya yang duduk di meja makan.

" ini katanya kamu pesan"
eomma-nya menyodorkan bungkusan, yang entah sejak kapan itu dia pesan. Tiffany rasa dia lupa, tapi memang benar kok dia tidak pernah pesan apa-apa.

Tiffany membawa bungkusan itu kedalam kamar, penasaran. Tapi malu kalau di buka di depan orangtua.

Entah isinya apa, pokoknya itu bungkusan yang tidak terlalu besar dengan totebag putih yang jadi wadahnya.

Tiffany baru putus, pacar baru belum punya, kalau fans? Tiffany rasa tidak ada. Jadi dia tidak tahu itu dari siapa.

Karena semakin penasaran, Tiffany langsung saja membukanya. Isinya membuat Tiffany terperangah. Itu Tupperware-nya yang tadi disandera.

Bukan cuma Tupperware saja yang pulang, di dalamnya ada bonusnya, bolu pisang.

"Eh"
Ada lembaran kertasnya juga. Surat cinta? Mungkin.

Tiffany membacanya.

" kotak bekal mu bagus, tapi bukan milik ku. Sama seperti diri mu.
Oh iya,
Untuk saat ini kotak bekal mu dulu yang ku isi, baru nanti hati mu yang ku penuhi"

Ps. Laki-laki paling tampan di satu sekolah.

Selesai membaca, Tiffany bingung. Siapa laki-laki paling tampan di satu sekolah? Setahu Tiffany yang berhubungan dengan kotak bekalnya ini ya si bocah gemblung yang nongol dari bak sampah. Bukan pangeran sekolah.

"Bodo ah"
Tiffany menghempaskan dirinya ke kasur. Empuk. Bikin ngantuk.
Dan benar saja tidak butuh waktu lama mata Tiffany terpejam, terlelap.

Tapi di dalam tidurnya itu, sebenarnya Tiffany merasakan sedikit keraguan. Tidak tahu pasti, intuisi-nya berkata seperti ada yang tidak beres setelah ini.

TBC

Taeny's LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang