rival ( go )

1.4K 247 43
                                    

Tiffany memegangi kepalanya yang terasa pusing. Saat pertama kali membuka matanya yang ia lihat adalah sosok Taeyeon yang duduk dihadapannya sedang menatapinya.

" Apa aku pingsan? "
Tanya Tiffany, yang dibalas anggukan oleh Taeyeon.

" Kau berat"
dua kata yang diucapkan Taeyeon sukses membuat Tiffany merasakan sebal. Tapi dia tidak bisa marah, karena orang itu sudah menolongnya. Mungkin  akan lebih baik jika Taeyeon diam daripada harus bicara tanpa memikirkan perasaan orang.

Tiffany sedikit bingung ketika Taeyeon tiba-tiba memberikan roti isi dan susu pisang kepadanya. Bahkan dia menyuapi Tiffany sampai semuanya habis tidak bersisa. Tiffany tidak menolak karena orangtuanya mengajarkan kalau pemberian orang tidak boleh ditolak begitu saja,lagi pula perut Tiffany memang dari tadi belum berisi apa-apa. Dia buru-buru, tidak sempat sarapan.

" Jaga dirimu dan jangan merepotkan orang lain"
Taeyeon mengucapkan kalimat itu dengan datar tanpa ekspresi tapi entah kenapa Tiffany bisa menangkap sebuah ketulusan dari Taeyeon.

" Sini.. "
Tiffany menepuk ruang kosong ranjang UKS, tempat dia berbaring.

" Kau mau aku tidur di sebelahmu? Jangan bercanda. "
Taeyeon mengabaikan permintaan Tiffany yang seperti main-main baginya.

" Aku tidak bercanda, sini.. "
Tiffany kembali mengulang permintaan nya dan sedikit menarik tangan Taeyeon.

" Okey"
Taeyeon melepas sepatunya lalu ikut naik keranjang yang sama dengan Tiffany. Terasa aneh dan canggung baginya.

" Aku penasaran tentang mu"
Tiffany membelai wajah Taeyeon,  membereskan beberapa anak rambut yang berserakan.

" Kau jarang berbicara dan kau suka menyendiri"
Taeyeon hanya diam saat Tiffany mengatakan itu. Dia membiarkan nona pembuat onar itu terus berbicara,merecoki dirinya. Entah kenapa Taeyeon merasa kesepian nya menjadi terusir saat Tiffany melakukan hal itu.

" Ceritakan aku sesuatu"
Tiffany meminta pada Taeyeon.

" Apa? "

" Apa saja, terserah mau mulai darimana"
Tiffany tersenyum.

" Aku pernah mengecek gudang sekolah seorang diri,  lalu aku merasakan pusing dikepala ku sampai aku akhirnya pingsan. Tapi satu sekolah tidak ada yang tahu dan mencariku. Bukankah itu lucu? "
Taeyeon sedikit terkekeh dengan penjelasan ceritanya. Tapi,untuk Tiffany dia tidak yakin Taeyeon tertawa karena dia memang mau atau untuk menutupi sesuatu. Taeyeon terlihat tertawa tapi sorot matanya menggambarkan luka dan sebuah kekecewaan.

" Itu tidak lucu,  sama sekali tidak. Kenapa kau tertawa? "
Taeyeon menelan ludahnya ketika Tiffany menanyakan alasan nya tertawa.

" Dulu ibuku selalu melakukan ini saat aku sedang sedih"
Tiffany memeluk Taeyeon dan menepuk-nepuk pelan punggung Taeyeon.

" Tae.. "

" Ne? "

" Ada yang pernah mengatakan sesuatu padaku"

" mengatakan apa? "

" Hanya karena kau tidak menangis, bukan berarti kau tidak bersedih.Hanya karena kau tersenyum bukan berarti kau bahagia"
Tiffany masih menepuk-nepuk punggung Taeyeon tapi kali ini Tiffany merasakan punggung itu seperti bergetar.

" Tidak apa,  menangis saja sampai kau lega"
Tiffany mengatakan itu saat dia merasakan tetesan airmata Taeyeon jatuh diantara ceruk lehernya.

" aku, adalah si maknae yang akan selalu menjaga sunbae nya"

TBC




Taeny's LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang