" Aku tidak bisa melakukan ini, bersama mu. "
Tiffany memundurkan wajahnya saat Taeyeon mendekat."Wae? " tanya Taeyeon yang masih mengenakan bathrobe, karena baru selesai mandi.
" Aku mencintai mu, kau juga." sambungnya sambil bergerak hendak mengecup bibir Tiffany.
" Kita sama-sama tahu itu,
Fany-ah."" Itu salah. " Tiffany menahan wajah Taeyeon, menangkup wajah yang menawan itu dengan kedua tangannya.
" Dimana letak kesalahannya? "
Taeyeon terlihat bingung." Karir mu. " lirih Tiffany.
" Aku sudah tidak perduli, rumor hoax sudah menghancurkannya. "
Taeyeon tertunduk, menatap kedua kakinya. Kaki yang sudah bertahan berdiri bertahun-tahun di atas panggung untuk memuaskan banyak pasang mata, tapi sekarang sepertinya sudah harus berhenti melangkah di jalan yang sama,karena jalannya sudah hancur, melanjutkan hanya akan membuat kakinya terluka. Karir yang sudah susah payah dibangun Taeyeon musnah hanya karena satu kesalahan yang bukan sepenuhnya salahnya.Menjelaskan? Sudah.
Tapi publik tak mau kembali menerima. Yang pernah menyukai jadi membenci, yang tadinya memuja menjadi menghujat, semuanya berbalik begitu saja, menghancurkan Taeyeon yang sudah pegal menahan semuanya sendiri. Bukannya di izinkan untuk beristirahat, Taeyeon justru semakin di sakiti untuk memenuhi ekspektasi." Aku akan keluar, dan kita akan bersama." Taeyeon menggenggam kedua tangan Tiffany.
" Kita akan hidup bersama," kata Taeyeon untuk Tiffany.
" Hanya kau dan aku. " Taeyeon terus meyakinkan gadis dihadapannya.
" Ini takdir kita, semuanya terserah padamu dan padaku, kita yang menjalaninya Fany-ah. "
" Tidak semudah itu Tae. " Tiffany menatap mata Taeyeon.
" Fans mu bagaimana? " tanya Tiffany.
Taeyeon terdiam." Mungkin bagi mu mereka bukan apa-apa, tapi sebagian dari mereka menganggap kau adalah
dunianya. " Tiffany menjelaskan sesuatu yang mungkin dia lupa. Tiffany senang Taeyeon mencintainya, tapi bukan begini. Taeyeon tidak harus mengorbankan miliknya untuk bersama Tiffany." Tidak akan baik jika kau pergi tiba-tiba, Tae. "
"Tapi-" sanggah Taeyeon.
"Tidak ada tapi, " Tiffany menggeleng.
" Kau harus kembali. " pinta Tiffany.
" Jika aku kembali maka mereka akan mengendalikan semua yang ingin ku lakukan."
" Dari awal sudah begitu, ini bukan tentang takdir kita saat semua mencampurinya, akan mustahil bagi kita untuk bersama. "
Tiffany melepas genggaman Taeyeon pada kedua tangannya." Ada banyak hambatan yang harus dilalui agar kita bisa bersama. "
" Dan kau menyerah begitu saja? " suara Taeyeon melemah.
" Kau bahkan belum memberikan aku kesempatan untuk membuktikannya."
Taeyeon kecewa dengan Tiffany." Itu tidak mudah,Tae."
Tiffany ingin membelai wajah itu lagi, tapi sekarang yang punya menolak, tangannya dihempaskan." Tidak mudah bukan berarti tidak bisa. " ucap Taeyeon.
" Kau hanya terlalu takut, kau tak berani memperjuangkan cintaku, atau mungkin kau sudah tak lagi mencintaiku ?"
Pertanyaan Taeyeon membuat hati Tiffany merasakan ngilu. Bagaimana Taeyeon berpikiran begitu sementara selama ini dia terus menjaga perasaannya untuk Taeyeon meski artinya dia harus menyakiti dirinya sendiri." Kau pikir cuma dirimu yang ingin kita bersama? "
Tiffany menunjuk Taeyeon."Aku juga. Aku juga,Tae!"
Tiffany menepuk-nepuk dadanya,memberikan isyarat pada Taeyeon bahwa dirinya juga menginginkan hal yang sama." Lalu kenapa kau menolaknya? "
" Sudah ku bilang, itu tidak mudah Tae."
Taeyeon merasakan hatinya memanas karena mendengar jawaban yang sama dari Tiffany. Gadis brunette itu seolah tak mau percaya padanya." Jika itu mau mu, okey..
Aku akan menyerah Fany-ah."
Taeyeon hendak melangkah pergi, menjauhi Tiffany."Aku mencintai mu."
Langkah Taeyeon tertahan karena di dekap Tiffany." Kau tahu aku menginginkan mu, itu bukan sesuatu yang kututupi. " bisik Tiffany.
" Tapi aku tak bisa bersama mu, " Tiffany terisak.
" Kau akan hancur, dan aku mungkin tak akan sanggup menolongnya. "
Tiffany mengeratkan pelukannya." Aku tak mau kau tersakiti,Tae. " Taeyeon merasakan ada buliran hangat mengalir di pundaknya. Tiffany,dia menangis disana.
" Aku tak mau cinta yang kita miliki hanya akan melukai. " tutup Tiffany, lalu melepas pelukannya.
"Hey.. " Taeyeon menoel dagu Tiffany.
" Apa?! " tanya Tiffany dengan pura-pura ketus untuk menutupi keinginannya untuk tertawa karena ulah Taeyeon barusan. Tidak akan lucu kalau dia tertawa padahal barusan dia menangis, airmatanya bahkan belum kering.
" Fany-ah." panggil Taeyeon.
"Apa? " Tiffany melotot sebal ke Taeyeon. Tapi tiba-tiba Taeyeon mencuri ciuman darinya.
" Jangan takut, kita akan memperjuangkan nya bersama. "
Ucap Taeyeon kepada Tiffany yang terbengong.
Kemudian Taeyeon buru-buru pergi,meninggalkan Tiffany." Ya! Kim Taeyeon! "
Taeyeon hanya tertawa saat mendengar Tiffany meneriakan namanya. Taeyeon tahu Tiffany akan marah karena dia menciumnya tiba-tiba, maka dari itu dia menguncinya." Kita akan bersama,Tiffany."
Taeyeon tersenyum sambil menggoyang-goyangkan kunci kamar Tiffany yang ada ditangannya.TBC
Udah nonton film the greatest showman? Part ini terinspirasi dari bagian zac efron sama zendaya gelantungan tapi romantis.
