Chap 4

4.7K 541 49
                                    

Suara gemuruh langkah kaki terdengar menggema memenuhi koridor Rumah Sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara gemuruh langkah kaki terdengar menggema memenuhi koridor Rumah Sakit. Dua orang wanita muda bersama pasangan lelaki dan wanita nampak menghampiri salah satu ruang rawat dimana disana terdapat dua orang pria yang tengah dalam sebuah percakapan serius. Kerisauan nampak jelas menghiasi wajah mereka, belum lagi peluh yang membanjiri membuktikan sekuat apa mereka berlari tadi.

"Mino-ya!" pekik salah satu gadis itu sambil menatap ke arah sang sepupu, "Apa yang kau lakukan huh?" tanyanya.

"Aku tak melakukan apapun" ucap Mino

"Lalu kenapa trauma Jennie bisa kambuh hah? Traumanya tak mungkin akan muncul apabila tidak ada pemicunya dan kau tau itu bukan! Katakan padaku apa yang sudah kau lakukan pada Jennie!" pekik Jisoo

"Eonnie tenanglah, kita harus mendengarkan penjelasan Mino terlebih dahulu" ucap Lisa sambil menahan bahu Jisoo

"Si brengs-"

"Dia bertemu Rosé" potong Mino cepat

"A-apa? Bisa kau ulangi sekali lagi?" ucap Lisa tak percaya sementara Jisoo tiba-tiba saja menjadi lemas dan bersender ke arah tembok.

"Dia melihat sosok Rosé" ucap Mino tegas

"Jangan bercanda, kau 'kan ada disana ketika prosesi pemakaman Rosé, kau pasti melihat dengan kedua bola matamu bahwa yang ada di peti mati itu adalah Rosé! Park Roseanne !" ucap Lisa menaikkan nada bicaranya.

Mino terdiam, pria itu mengacak surainya sebelum mengeram tertahan dan kembali menatap Lisa dengan nyalang, "Aku memang ada disana dan aku juga melihat yang berada di peti mati itu adalah Rosé. Dan sekarang aku kembali melihat dengan kedua bola mataku sosok Rosé dalam balutan seragam Junior high school dan ia bernapas!" ucap Mino.

"Tidak mung-"

"Tidak dia benar, aku juga kemarin melihat sosok Rosé" potong Jisoo cepat.

"Apa?" ucap Lisa tak percaya. Kegilaan apa lagi ini?.

"Aku juga melihatnya kemarin ia nampak babak belur dan juga mengenakan seragam Junior high school" ucap Jisoo

"Dan rambutnya hitam legam" ucap Mino dan juga Jisoo secara berbarengan.

"Kebetulan macam apa ini? Apa yang ingin takdir lakukan kepada kita?" ucap Lisa sambil memijit pelipisnya yang terasa berdenyut nyeri.

"Tidak mungkin 'kan Rosé berenkarnasi" ucap Taehyung tiba-tiba yang mengambil alih atensi semua orang yang berada disana, "Ah, sudahlah lupakan sekarang yang terpenting adalah psikis Jennie. Keadaannya hampir sama seperti lima tahun lalu ketika Rosé meninggalkan kita semua" lanjut Taehyung serius.

"Lalu apakah anakku akan baik-baik saja?" tanya Nyonya Kim khawatir

"Aku belum memastikannya karena tadi ketika aku mengajaknya mengobrol ia hanya terdiam dan memandang kosong ke tembok. Ini akan memakan waktu sangat lama sampai ia kembali seperti semula" jelas Taehyung yang mampu membuat semua orang yang berada disana mendadak lemas.

Deja vuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang