Chap 18

4.1K 505 106
                                    

Akhir pekan harusnya menjadi hari tenang tanpa ganguan dari mana pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhir pekan harusnya menjadi hari tenang tanpa ganguan dari mana pun. Menikmati aktivitas-aktivitas yang digemari guna menghilangkan penat dari rutinitas sehari-hari. Namun, sepertinya hal tersebut tidak berlaku bagi Kim Jennie. Pagi-pagi sekali, bahkan sebelum ia membuka matanya. Telinganya harus mendengar rengekan Jisoo dan juga Lisa yang ingin kembali mengunjungi basecamp mereka yang hampir lima tahun ini tak pernah mereka kunjungi lagi.

Jennie sebenarnya ingin menolak karena di sana terlalu banyak menyimpan berjuta kenangan tentang Rosé. Tentang segala keluh kesah mereka dengan berbagai permasalahan dan juga tentang kebahagiaan yang mereka dapat dahulu, saat masih ber empat.

Tetapi ketika Haneul menyembulkan kepalanya dari balik pintu dengan senyum manis itu. Jennie teringat jika ia harus belajar merelakan Rosé. Salah satu caranya adalah dengan melawan ketakutannya untuk kembali menapaki kakinya di rumah sederhana penuh dengan berjuta kenangan mereka, basecamp blackpink. Maka di sinilah ke empatnya berada, di sebuah rumah yang sangat tidak terurus. Bahkan Lisa sempat berpikir tempat itu cocok di sebut sebagai rumah hantu.

"Sudah berapa lama kita tidak kemari hingga tempat ini sangat berantakan?" Ucap Lisa ketika Jennie membuka pintu basecamp dan menampakan kondisi rumah yang tak jauh beda dengan gudang, debu dimana-mana, untaian jaring laba-laba, dan sangat kacau. Bahkan mungkin kondisi gudang jauh lebih baik daripada kondisi rumah itu.

"Baiklah, ayo pulang" ucap Jennie hendak berbalik namun di tahan oleh Jisoo.

"Eits, tidak secepat itu Kim Jennie. Aku sudah berjanji pada Haneul untuk menunjukkan basecamp kita yang luar biasa!" Ucap Jisoo heboh

"Sayangnya basecamp kita tidak seluar biasa itu eonnie, basecamp kita mengerikan" ucap Jennie

"Oleh karena itu aku membawa alat-alat ajaib" ucap Jisoo sambil membuka bagasi mobilnya.

"Jangan bilang eonnie membawa alat-alat pembersih" ucap Lisa sambil menepuk kedua tangannya yang berdebu.

"Sayangnya, kau sangat tepat Lalisa!" pekik Jisoo gembira sambil mengeluarkan berbagai alat kebersihan dari dalam bagasinya yang sukses membuat rahang Lisa dan juga Jennie jatuh ke bawah.

"Bahkan aku sudah membawa masker, sarung tangan, celemek, ikat rambut dan sepatu boat untuk kalian semua" ucap Jisoo sambil mengenakan satu per satu alat yang disebutkannya tadi, setelahnya ia mengucir tinggi rambut hitamnya.

"Aku tak ingin membersihkan rumah ini" ujar Jennie setelah menghilangkan segala rasa keterkejutannya.

"Ayolah, kau tak ingin menghabiskan waktu bersama eonniemu?" Ucap Jisoo menghampiri Jennie dan menunjukan puppy eyesnya.

Jennie meringis pelan, mungkin jika Lisa yang melakukan hal seperti itu Jennie masih bisa menganggapnya imut tetapi ini Kim Jisoo, haruskah ia ingatkan kalau gadis itu yang tertua diantara ketiganya dan gadis itu masih bertingkah seperti anak umur lima tahun. Pantas saja belum di lamar oleh Jin, kelakuaanya saja masih bocah sekali, runtuk Jennie dalam hati. Jennie menjauhkan wajah Jisoo dari dirinya lalu dengan terpaksa ia mengangguk lemah yang langsung mendapatkan pekikan gembira dari Jisoo.

Deja vuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang