[SEQUEL FROM WE ARE : BLACKPINK]
Dia datang bagaikan sebuah mimpi, yang mengisi setiap kepingan hilang dari kisah kami
Tetapi, jika pada akhirnya kau akan menghilang, mengapa kau harus hadir dalam kehidupanku?
kau hanyalah mimpi buruk dalam mimpi in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang gadis dengan rambut pendek terkibar angin nampak tengah memandang lirih ke arah sebuah makam. Gadis itu menaruh sebuket lily juga mawar di atas gundukan tanah tersebut. Matanya memandang nanar nama yang terukir di batu nisan tersebut sebelum mengusapnya dengan lembut.
"Aku merindukanmu Eonnie" sahutnya lirih, "Tapi, aku janji akan hidup dengan bahagia" lanjutnya sambil tersenyum.
"Haneul-ah!" suara seseorang yang memanggilnya dari kejauhan mengambil atensi Haneul. Gadis itu menatap sang kakak yang tengah menunggunya sambil menyenderkan tubuhnya di mobil.
"Iya, tunggu sebentar Lisa eonnie" sahut Haneul dan kembali membawa atensinya pada makam tersebut, "Aku pergi dulu eonnie" sahutnya sebelum bangkit berdiri dan berlari menghampiri Lisa.
"Sudah?" tanya Lisa sambil mengelus rambut Haneul, mata gadis itu masih sedikit berair kentara sekali ia tengah menahan tangis.
Haneul berhambur memeluk Lisa dan melepasnya, "Sudah" sahutnya.
"Ayo, kita pergi sekarang" sahut Jisoo dari balik jendela mobil yang diturunkannya.
"Iya eonnie, ayo Haneul-ah" ajak Lisa sambil merangkul bahu Haneul.
Haneul menganggukan kepalanya dan melirik ke arah makam seseorang yang sangat ia sayangi, "Aku akan merindukanmu, eonnie" gumamnya pelan.
—
Mobil Jisoo berhenti tepat di sebuah taman yang sepi. Haneul yang semula hanya memandang dari balik jendela pun segera turun. Gadis itu pun melangkah mendekati sosok pria yang tengah menjaga seorang gadis yang terduduk di kursi roda. Pria itu pun segera menyingkir setelah melihat kehadiran Haneul.
Setelahnya, Haneul secara diam-diam menutup mata gadis itu dengan tangannya, "Tebak siapa?" ucapnya dengan suara berat.
Gadis itu mendengus, "Jangan main-main Haneul-ah" ucapnya.
Haneul pun melepaskan tangannya dan berjalan ke hadapan gadis itu dengan wajah memberengut kesal sebelum mensejajarkan posisinya dengan gadis itu, "Curang, kenapa Jennie eonnie bisa tahu?" tanyanya
Jennie tersenyum lembut dan mengacak rambut Haneul sayang, "Tentu saja aku tahu, dasar bodoh" ucapnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.