Chap 19

2.7K 460 80
                                    

Sudah hampir tiga minggu lebih Haneul menjadi bagian dari keluarga Park dan juga adik kecil dari Jisoo, Lisa dan juga Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir tiga minggu lebih Haneul menjadi bagian dari keluarga Park dan juga adik kecil dari Jisoo, Lisa dan juga Jennie. Kehidupannya sudah benar-benar terasa sempurna, begitu di liputi kasih sayang dan juga kehangatan. Hal yang selama ini tak pernah ia dapatkan dalam hidupnya. Gadis itu sudah benar-benar memantapkan tekadnya untuk hanya melangkah ke depan dan tidak akan pernah menoleh ke belakang. Ke masa lalunya yang kelam yang ia simpan rapat-rapat seorang diri. 

Haneul berpangku tangan sambil menatap pepohonan dari balik kaca jendela mobilnya. Sementara Chanyeol yang berada di balik kemudi mobil terdengar bersenandung mengikuti lagu lawas yang tengah terputar di radio. Haneul mengalihkan pandangannya menatap ke arah Chanyeol yang masih bersenandung riang. Dulu sekali, ketika umurnya masih berusia lima tahun Haneul pernah berdoa pada Tuhan untuk memberikannya sosok kakak lelaki yang akan terus melindungi serta menyayanginya. Haneul tak pernah menyangka Tuhan mau berbaik hati mengabulkan doanya dan mempertemukannya dengan sosok Chanyeol yang begitu hangat juga penyayang.

"Oppa tahu wajah oppa tampan, tapi jangan menatap oppa begitu dong" ucap Chanyeol sambil terkekeh.

"Ish oppa!" ucap Haneul mengerucutkan bibirnya lucu.

"Adik oppa sudah bisa merajuk, hm?" ucap Chanyeol yang menyebabkan Haneul tertawa.

"Bagaimana kabar eonnie-eonniemu? apa mereka menyenangkan?" Ucap Chanyeol tiba-tiba.

"Menyenangkan, mereka sangat baik aku sangat beruntung dapat memiliki mereka dalam hidupku" ucap Haneul tersenyum tulus.

Chanyeol yang melihat itu pun ikut tersenyum. Ada suatu titik kelegaan dalam hatinya. Haneulnya bahagia itulah yang terpenting baginya. Tak akan ia biarkan Haneul mencecap rasa pahit dalam hidupnya seperti Rosé.

"Kalau begitu kau harus menjaga mereka" ucap Chanyeol setelah hening selama beberapa detik.

Chanyeol menepikan mobilnya tepat di depan sekolah Haneul dan menatap lekat-lekat mata caramel Haneul lantas tangannya bergerak mengusap lembut rambut panjang Haneul. Ada setitik kerinduan yang tiba-tiba hadir di sudut hatinya tentang hadirnya sosok Rosé. Pasti, keluarganya akan jauh lebih bahagia jika gadis itu masih berada di tengah-tengah mereka.

"Tentu saja aku akan menjaga eonniedeul, aku akan menjaga sumber kebahagiaan Rosé eonnie dan juga sumber kebahagiaan Haneul" ucap Haneul tanpa ragu.

"Anak pintar, sekarang turunlah dan belajar yang baik" ucap Chanyeol.

"Siap oppa" ucap Haneul sambil berpose hormat, gadis itu sudah membuka pintu mobil dan hendak turun namun diurungkannya, "Aku lupa sesuatu!"

Chanyeol mengernyitkan dahinya, "Lupa apa? Mau oppa ambilkan sekarang?" tanyanya.

"Aku lupa ini" ucap Haneul dan langsung mendaratkan satu kecupan di pipi Chanyeol dan setelahnya turun dari mobil.

Chanyeol memegang pipinya sambil tersenyum hangat, pria itu menurunkan kaca jendela guna melihat Haneul yang masih berdiri di pingir jalan, "Belajar yang benar, sore nanti oppa akan menjemputmu. Jaga diri baik-baik yah" ucap Chanyeol.

Deja vuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang