Seorang wanita tengah berlarian menerobos orang-orang. Wajahnya terlihat begitu sumringah, rambut coklatnya yang ia ikat pun nampak bergoyang-goyang lucu kesana-kemari. Ia bahkan tak mau repot mempedulikan protesan-protesan dari orang-orang yang di tabraknya. Ia pun juga tak menghiraukan sang kekasih bergigi kelinci yang telah kelelahan mengejarnya sedari tadi.
Gadis itu berbelok dan dengan tak sabaran membuka salah satu cafe. Matanya bergerak-gerak liar mencari seseorang yang sangat ingin ditemuinya itu. Ia bahkan tak memiliki waktu hanya untuk sekedar meredakan deru napasnya yang tidak beraturan atau mengusap peluh yang membanjiri wajah ayunya.
"Yak Lisa-ya! Kau ingin membunuhku yah?" Pekik Jungkook yang baru saja tiba dengan keadaan sama seperti sang kekasih —keringat yang bercucuran serta deru napas yang tak beraturan.
"Sttt, jangan berisik" ucap Lisa sambil melangkah mendekati dua orang gadis berbeda usia yang tengah asyik bercengkrama di sudut cafe.
"Aish, untung aku menyanyanginya" ucap Jungkook kesal sambil mengikuti langkah Lisa.
"Jisoo eonnie?" Ucap Lisa sambil menyentuh pundak Jisoo yang menyebabkan gadis itu langsung menolehkan kepalanya ke arah Lisa.
"Lisa eonnie? Jungkook oppa?" Ucap Haneul ceria.
Lisa yang melihat kehadiran Haneul langsung memeluk gadis itu dengan penuh kasih sayang, "Aku sangat merindukanmu, Haneul-ah" ucap Lisa pelan.
"Aku juga eonnie" ucap Haneul sambil membalas pelukan dari sosok eonnie di hadapannya itu.
"Kau mengenakan mantel yang kuberikan saat itu hum?" Ucap Lisa lembut yang dibalas anggukan kecil dari Haneul.
"Aku berniat mengemba-"
"Tak perlu, itu aku berikan untukmu. Jagalah mantel ini dengan baik yah, ini pemberian Jisoo eonnie untuk hadiah ulang tahunku dan sekarang aku berikan untukmu karena kau adalah hadiah terindah dari Tuhan dan aku percaya itu" ucap Lisa sambil mengelus pelan rambut Haneul.
"Terima kasih eonnie, aku akan terus menjaganya" ucap Haneul mantap yang mengundang sebuah senyum tulus di bibir Lisa meskipun tak dapat terlihat oleh Haneul.
"Kook kau habis mandi? Mukamu seperti habis tersiram air begitu" sahut Jisoo sambil terkekeh pelan ketika mendapati Jungkook yang menjatuhkan dirinya di kursi yang bersebrangan dengan Jisoo.
"Tanyakan saja pada adikmu yang terlalu bersemangat itu" ucap Jungkook sambil menununjukkan dagunya ke arah Lisa yang telah selesai dengan sesi saling memeluknya dengan Haneul.
Lisa hanya bergidik acuh dan duduk di sebelah sang kekasih yang mengerucutkan bibirnya kesal, "Suruh siapa kau lelet dan berhentilah mengerucutkan bibirmu itu kau malah terlihat lebih jelek dibandingkan lucu" ucap Lisa sambil menarik pelan bibir Jungkook.
"Yak! Kau yang berlari-larian seperti orang gila tahu bukan aku yang lelet" ucap Jungkook sambil mengapai pelan tangan Lisa dan mengengamnya erat.
"Kau mengataiku gila!" pekik Lisa kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Deja vu
Fanfiction[SEQUEL FROM WE ARE : BLACKPINK] Dia datang bagaikan sebuah mimpi, yang mengisi setiap kepingan hilang dari kisah kami Tetapi, jika pada akhirnya kau akan menghilang, mengapa kau harus hadir dalam kehidupanku? kau hanyalah mimpi buruk dalam mimpi in...