1. Dia Athaya

4.8K 253 101
                                    


"Tunggu aku, aku bakal kembali buat kamu," pinta seorang pria sambil mengecup kening seorang wanita yang tampak kacau.

Kemudian pria itu melangkah dengan berat meninggalkan sang wanita yang masih mematung saat itu.

Terlihat seorang gadis manis berjilbab yang masih sedang berdiri kokoh di bandara sambil menangisi kepergian tunangannya yang baru saja meninggalkan dirinya untuk pergi ke U. K selama tiga tahun lamanya.

Gadis itu bernama Athaya, seorang siswi yang baru saja lulus SMA dan baru saja bertunangan. Bukan tanpa sebab ia ditinggalkan sang tunangan ke luar negri, namun ada sebab kuat yang mengharuskan mereka berpisah sementara. Kisah cinta mereka begitu rumit, sampai-sampai mereka pernah menyerah pada kisah mereka sendiri.

Sempat dihadiri oleh orang ketiga, keempat, kelima, bahkan tidak terhitung jumlah orang-orang yang ingin memisahkan mereka.

Dan kisah ini bermula saat..........

*****

Seorang siswi pindahan, baru saja tampak menuruni bus yang ia tumpangi untuk sampai ke sekolah. Senyumnya masih melebar tatkala ia melewati koridor SMA Eirlangga yang dibangun dengan beton kuat dan dimodifikasi dengan berbagai hiasan tembok, belum lagi dengan cat nuansa putih abu-abu yang melekat, membuat bangunan ini tampak elegan. Wajar ia begitu takjub, karena sebelumnya di kampungnya, ia tak pernah melihat bangunan sekolah semewah ini.

Tiba-tiba..

Brukk!!

Tubuh tinggi berkulit putih itu berhasil menghantam tubuh gadis itu hingga dirinya terdorong sampai ke tembok. Lalu tak sengaja pria itu mencium pipinya, ternyata siswa tampan itu sengaja didorong temannya yang jail. Segera pria itu menjauh dari tubuh gadis yang saat itu terlihat masih melongo kaget.

"Aduh sorry aku gak sengaja," pinta anak laki-laki itu sambil mengusap pipi sigadis tadi berniat menghapus bekas ciumannya.

Tanpa mendengar jawaban gadis itu, ia langsung berlari mengejar orang yang telah mendorongnya, meninggalkan gadis tadi yang masih terdiam sambil masih menyentuh pipinya.

Kemudian suara bel masuk menggebrak lamunannya, ia kaget. Lalu ia pun berusaha melupakannya dan bergegas ke ruang guru untuk meminta seragam.

"Assalamualaikum bu, Saya Athaya anak baru pindahan dari Aceh," sapanya pada seluruh guru yang tidak semua menggubrisnya

"Eh udah datang ya anak nya, sini isi biodata dulu..Bu Sely ambilkan seragam baru buat Athaya," timpal salah satu guru tatausaha.

Gadis bernama Athaya itu pun menurut mengikuti guru tadi untuk mengisi biodata. Selang beberapa saat, datang Bu Sely yang tadi sedang mengambilkan seragam.

"Loh ko seragam cowok? Anaknya kan cewek," seru guru yang satunya.

"Owalah saya kira Athaya itu cowok,, biasanya nama cewek itu Athala, Athaya itu nama cowok," ledek Bu Sely pada Athaya yang tak menanggapi,

ia hanya terdiam berpikir apa salahnya nama Athaya? Mengapa semua orang begitu mempedulikan namanya? Toh siapapun namanya, tetap ia tak dihidupi mereka. Apa susahnya menerima orang apa adanya?

Setelah masalah mengenai seragam selesai, barulah Bu Sely mengantar Athaya ke kelas barunya.

"Athaya, kamu jangan kaget kalo kamu ngerasa kayak alien disini, soalnya kamu satu-satunya murid berjilbab," tegur Bu Sely,

Athaya diam sejenak sambil melihat sekeliling memastikan apakah yang dikatakan Bu Sely memang benar.

"Tapi mereka muslim kan bu?"  tanya Athaya memastikan

"Mayoritas," jawabnya singkat. Terlihat Athaya hanya mengangguk mengerti.

****
"Assalamualaikum semuanya, perkenalkan nama Saya Athaya Laurinda. Saya pindahan dari Aceh," sapa Athaya pertama kalinya pada semua siswa.

"Aceh itu Merauke ya?" tanya satu murid ngasal

"Heh bloon, Aceh itu Sabang. Papua baru Merauke," jawab teman sebangkunya sambil menjitak.

"Eh sudah sudah, Athaya kamu duduk dengan....," Bu Sely melihat ke sekeliling berharap menemukan bangku kosong.

"Saya bu saya!" jawab seorang siswi yang terlihat memang duduk sendirian.

"Ah iya Meysha, ayo Athaya."

"Terimakasih bu," ucap Athaya santun.

Athaya melangkah mendekati bangku yang dimaksud, ia duduk perlahan sambil menatap teman sebangkunya yang berwajah oriental itu.

"Hay teman sebangku! Aku
Meysha, dan aku khatolik," sapa Meysha riang,

Awalnya Athaya masih kikuk karena sebelumnya ia tak pernah berteman dengan yang beda agama.

"Tenang, aku juga punya sahabat muslim, hanya saja dia berbeda kelas, aku denganmu hanya beda agama bukan beda dunia jadi tak usah takut padaku," tambah Meysha sambil tertawa.

"Aku hanya belum terbiasa," jawab Athaya tersenyum tak banyak bicara.

About ATHAYA ✔#pastelwattpadseries Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang