39. Cinta persegi empat

784 43 5
                                    

Tinggal beberapa tahap lagi nih, cerita mau end 😋😋😋 ikutin terus part nya yah temen2.

Kalau menurut kalian cerita ini bagus, tolong ajak temen, pacar, keluarga, musuh, mantan kalian buat ikutan baca juga yak hehe😂😂

Happy read.
.
.
.

Karena desakan dari Athaya sendiri agar cepat dipulangkan, maka pihak rumah sakit mengijinkannya untuk pulang. Karena luka yang dialami oleh Athaya tidak terlalu parah, dan juga dokter sudah melakukan transfusi darah pada Athaya agar tenaganya kembali.

Dan setelah Athaya sadar beberapa menit lalu, Meysha, Aristo dan Rere belum menyinggung masalah transfusi darah dan penyebab luka-luka Athaya itu. Mereka tak ingin Athaya berpikir terlalu keras dahulu, lagipula yang terpenting adalah Athaya baik-baik saja saat ini.

Athaya terlihat keluar dari rumah sakit sambil tangannya digandeng oleh Meysha dan Rere. Aristo memposisikan dirinya di belakang, sementara Rafael ada telpon mendesak tadi yang mengharuskan dia untuk meninggalkan tempat itu.

Athaya membaringkan tubuhnya dengan nyaman di kursi kostannya. Sambil sesekali memijit pelan tangannya yang luka karena terasa pegal.
"Kalian ke sekolah lagi aja sana, aku udah gak apa-apa kok," saran Athaya.

"Setelah ini pelajaran terakhir kok Tha, kita disini aja." Aristo menjawab dengan tenang, karena saat itu ia sudah tidak ada jadwal kelas lagi, begitupun dengan Meysha dan Rere. Mereka juga lebih memilih diam disana, karena tidak ada salahnya kan bolos dipelajaran terakhir.

Tokk tokk tokk !!

Suara ketukan terdengar keras tanpa jeda dengan penuh tekanan seperti seseorang yang sedang marah, Meysha membuka pintu itu dengan penasaran.
"Rafael? Ngapain kamu kesini?"

Tanpa mendengar pertanyaan itu, Rafael yang saat itu terlihat emosi segera masuk tanpa dipersilahkan. Ternyata Rafael tidak seorang diri, ia juga mengajak Adelina yang sedari tadi terus ia cengkram.

"Oh jadi urusan mendadak tadi itu tentang Adelina, El?" tanya Rere.

"Bukan, nyokap sakit. Terus ada telpon pengakuan dari dia, jadi aku balik ke sekolah dan nganter dia kesini," jawab Rafael cepat dan datar.
Terlihat Adelina yang hanya menunduk tanpa suara dan memperlihatkan wajah ketakutannya.

"Pengakuan apa?" tanya Aristo.

"Kalo yang pukul kamu sampai memar, dan yang ngedorong kamu sampe luka itu dia kan?" Rafael mempertegas.

Semua orang disitu melotot kaget, lalu perlahan mereka semua bangkit dan menatap Adelina lekat.
"Baru aja, aku mau tanya ke Athaya, eh udah ada jawabannya," sindir Meysha.

"Aku ngaku sama El, karena kalo dia tahu dari orang lain, dia bakal lebih marah lagi," sesal Adelina.

"Ngomong Ay, jangan diem aja. Dia udah jahat sama kamu!!" seru Rafael.

"Dia gak jahat El, dia cuman cemburu sama aku." Athaya menjawab dengan tenang sambil tersenyum.

"Sadar Ay, dia emang jahat sama kamu. Dia juga ngerebut Rafael dari kamu!" Tegas Meysha.

"Aku gak ngerasa Adelina ngerebut Rafael dari aku, karena emang aku gak ada hubungan apa-apa sama dia."

"Ay, aku minta maaf." Adelina menyesal, tangannya menggenggam jemari Athaya hangat.

"Aku udah maafin,"

"Kamu kenapa sih gak ngadu ke El?" tanya Adelina.

"Aku nggak mau El putusin kamu, seperti El putusin Bianca sama Salsa dulu. Karena dia gak suka cewek kasar." Athaya menenangkan Adelina.

About ATHAYA ✔#pastelwattpadseries Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang