Dari jauh Rafael masih menatap kakanya dan Athaya yang sedang berbincang-bincang di taman belakang rumahnya. Dari pengamatannya, ia tahu mereka sedang membicarakan hal yang serius.
"Kalian dekat sudah hampir dua bulan ya?" kak Lolita membuka pembicaraan, Athaya menoleh ragu.
"Iya kak, kaka tahu?" jawabnya
"Iya lah tahu, karna dua bulan terakhir El bahagia terus keliatannya. El sih belum cerita, tapi kaka tahu dia lagi jatuh cinta. Eh tiba-tiba dia bawa kamu kesini, ternyata kaka bener dong hahah " goda kak Lolita.
Athaya ikut tertawa meskipun sebenarnya saat itu ia sedang tak ingin tertawa.
"Tapi sebelum dua bulan itu, kalian saling kenal apa gak kenal, atau gimana?" tanya kak Lolita lagi
"Kita sekelas kak, aku pindah ke Jakarta udah hampir satu tahun." jelas Athaya mengingat bahwa tak terasa ia bersekolah disana memang sudah hampir satu tahun, dan 80℅ dalam setahun itu adalah cerita menyedihkan yang dilakukan Rafael padanya dulu.
"Kalau gitu tau dong kenapa El mukanya tuh kusut terus saat sebelum dua bulan terakhir ini? "
"Kusut gimana kak? Perasaan dia bahagia aja deh kak kalau di kelas." mengingat El yang selalu berhasil membuat hidupnya susah, harusnya memang El terlihat bahagia, bukan malah kusut seperti yang diceritakan kakaknya ini.
"Kaka beneran Tha, El itu keliatannya sedih terus, masa kamu gak tau sih?"
"Oh mungkin karena putus sama pacar-pacarnya kak!" tebak Athaya.
"Maksud kamu Salsa sama Bianca?" bahkan kak Lolita tahu bahwa el mempunyai pacar lebih darisatu, itu berarti mereka sudah pernah diajak el kesini juga, padahal Athaya kira dialah orang pertama yang diajak el ke rumah.
"Iya kak, emang El punya pacar lagi selain mereka?" kak Lolita tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan itu.
"Kamu emang gak tahu Tha?" tanya Kak Lolita sambil belum berhenti tertawa, Athaya menggelengkan kepala dengan cemberut.
"Bianca dan Salsa itu hanya pacar Rafael di dalam sekolah, kalau di luar sekolah dia punya Tasya, Feby sama siapa tuh kaka lupa namanya Tha. Yang jelas ada tiga!" kak Lolita mencoba meyakinkan, tak ada respon dari Athaya. Kak Lolita menoleh pada gadis di sampingnya, ia tahu Athaya saat itu sedang cemburu.
"Tapi tenang aja Tha, yang tiga itu udah diputusin El juga, dua hari setelah ia mutusin Bianca sama Salsa. Jadi kalau El sedih gara-gara putusin pacar-pacarnya, itu gak mungkin deh tha." kak Lolita mencoba menghibur, jika bukan karena putus, lalu alasan apa yang kuat kenapa El begitu murung seperti yang dijelaskan tadi?
Apa mungkin??... Ah gak mungkin Tha!!!
Athaya berdebat dengan hatinya sendiri
"Athaya! Kok malah ngelamun sii?" kak Lolita mengagetkan Athaya.
"Eh iya kak maaf."
"Setahu kakak, sekarang Rafael itu cuman deketnya sama kamu kok." tambah kak Lolita
"Iya kak, aku percaya."
"Dan baru kaliini loh tha si El cuman nyantel sama satu cewek. Biasanya kalau dia udah putus, terbitlah pacar-pacar baru yang banyak, kaka juga bingung itu si El gimana ngapelinnya."
"Kak, kalau tentang cewek yang pernah El ajak ke rumah.."
"Cuman kamu doang Tha satu-satunya cewek yang pernah dia kenalin ke semua. Biasanya yang tahu pacar El itu ya cuman kaka." kak Lolita menjawab tanpa menunggu pertanyaan Athaya selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
About ATHAYA ✔#pastelwattpadseries
Novela JuvenilRank #9 in funfiction 21 nov 2018 #35 in masasma 21 nov 2018 SAAT AKU MELINDUNGIMU DENGAN CARA YANG MENYAKITKAN ~ Rafael "Dan kalo tentang aku yang suka kamu, aku akuin itu bener,"jawab Athaya polos "Tapi mungkin itu adalah kesalahan terbe...