16. Perpisahan

1K 84 6
                                    


Satu bulan kemudian...

Semua ujian sudah Aristo hadapi, Ujian praktek, TO, USBN, dan yang terakhir UN. tinggal menunggu hasil nya dan yang terpenting adalah jawaban Athaya!!

***

"Apa? Kak Aristo nembak kamu sebulan yang lalu? Dan kamu gak cerita ke kita? Kamu anggap kita temen gak sih Tha?" umpat Meysha kesal pada Athaya yang pada saat itu sedang menceritakan kejadian sebulan yang lalu.

"Bukan gitu Mey, aku cuma lagi pengen berfikir aja dulu," jawab Athaya.

Tak ada respon dari Meysha.
"Terus, gimana hasilnya? Kamu mau nerima dia?" jawab Rere tenang seperti biasa.

"Aku belum yakin Re."

"Tha terima aja tha, terima. Kurang apa sih Aristo hah?" cerca Meysha lagi.

Athaya menghela nafas panjang,
"Maunya, tapi gimana Mey."

"Gimana apanya Tha?" Meysha gregetan.

"Aku gak cinta dia!! " tegas Athaya.

"Terus seorang Athaya cintanya sama siapa? Sama si playboy El?"

"Meysha!!" hentak Athaya.

"Berisik nanti ada yang dengar gimana?" atur Rere yang pada saat itu mereka sedang berbicara di kelas yang masih sepi karena masih pagi.

"Kamu masih suka El tha?" tanya Rere meyakinkan.

"Iya,aku masih suka dia Re." Athaya menunduk sedih.

"Sudah gak apa-apa, apapun keputusan kamu kita dukung kok!" Rere menyemangati.

"Re makasih ya!" Athaya memeluk Rere, namun terlihat Meysha yang masih kesal pada Athaya yang tidak menceritakan ini dari awal.

Saat jam istirahat terdengar, yang diiringi sorak bahagia para siswa SMA Eirlangga yang tak sabar ingin pergi ke kantin, terdengar  Aristo memanggil Athaya

"Tha.." panggil Aristo

Matilah aku, pasti Aristo ingin menanyakan pertanyaannya satu bulan yang lalu!!

Athaya pura-pura tenang dengan mengulas senyum kecilnya.

"Kenapa?" Athaya sudah mulai deg-degan.

"Ikut aku yuk!" pinta Aristo
Meysha dan Rere tak bersuara, lalu mereka berpamitan pergi ke kantin duluan meninggalkan mereka berdua, karena masalah mereka tidak ada urusannya dengan Meysha dan Rere.

Tanpa mendengar jawaban Athaya, Aristo langsung menarik lembut tangan Athaya menuju suatu tempat.

***

Dan disinilah mereka diruang senirupa yang sekaligus menjadi secret room  Athaya.

"Tha.." Aristo membuka pembicaraan

"Iya."

"Kamu gak pura-pura lupa kan?"

"Tentang apa?"

"Sebulan lalu." Aristo menegaskan.

Athaya mengangguk tanda bahwa ia memang masih mengingatnya.

"Kalau gitu apa jawabannya?" tanya Aristo.

"Hmm..anu..it...itu..mmh,"
Lidah Athaya begitu terasa kelu, kenapa ia terbata-bata seperti ini? Yaallah semoga apapun keputusan ku menjadi yang terbaik untuku.

About ATHAYA ✔#pastelwattpadseries Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang