Athaya terus memikirkan Rafael mengenai perubahan sikap Rafael pada Athaya siang tadi, seperti ada sebuah masalah yang menekan pikirannya. Tapi anehnya, kenapa Rafael tidak mau cerita apa-apa pada Athaya, kenapa dia lebih memilih bungkam seperti memang tidak pernah terjadi apa-apa. meskipun begitu, Athaya tahu ada yang disembunyikan Rafael darinya.
Tak berapa lama terdengar suara panggilan masuk dari ponsel Athaya menggebrak lamunannya saat itu, "Assalamualaikum."
"Ini kak Lolita Tha, Rafael sama kamu?" tanya Kak Lolita dibalik telepon.
"Ini udah jam 12 malem kak, pastinya Rafael udah tidur," jawab Athaya menjawab via telepon juga.
"Tha, kamu cek Rafael di apartemennya ya, teleponnya gak aktif. Kaka takut terjadi sesuatu sama dia!"
"Emang El kenapa kak?"
"Intinya dia lagi punya masalah Tha, kamu harus kesana kakak mohon," ucap kak Lolita panik
"Yaudah kak, aku kesana. Kakak tenang ya." Athaya mencoba menenangkan.
Sambungan telepon terputus sepihak dari kak Lolita. Athaya langsung menemui kak Zahra yang saat itu baru pulang lembur, "Kak anterin aku ke apartemen El kak!"
"Iya besok kakak anter," ucap kak Zahra tenang sambil memasukan motor berwarna perpaduan biru dan putih itu.
"Sekarang kak!"
Sontak saja gerakan kak Zahra langsung berhenti karena kaget mendengar pernyataan itu.
"Kamu gila? Kamu pikir ini jam berapa de?"
"Tadi kakanya telepon aku, katanya El lagi ada masalah besar kak. Aku khawatir dia ngelakuin yang aneh-aneh."
"Kan bisa besok, kenapa harus sekarang? Dia udah gede Tha!" kak Zahra menegaskan.
"Kalo kak Zahra gak mau anter, biar aku pergi sendiri."
"Ok kaka anter."
Akhirnya kak Zahra mengalah, ia mengantarkan Athaya ke tempat tujuan, sepanjang jalan Athaya terus menelfon El, namun ponselnya selalu tidak aktif, Athaya semakin khawati pada keadaan pria itu.
Karena jarak dari kost ke apartemen Rafael tidak terlalu jauh, dan saat itupun waktu sudah menunjukan hampir pukul satu tengah malam. Jadi mereka bisa sampai lebih cepat di apartemen El, Athaya masih memasang wajah panik. Ia berlari ke lift untuk ke lantai tiga sambil diikuti oleh kak Zahra.
Sesampainya didepan pintu apartemen Rafael, langsung saja Athaya menekan satu persatu tombol dengan kode apartemen yang masih sama. Saat pintu sudah terbuka, Athaya langsung berlari masuk ingin segera menemukan sosok yang saat itu ia khawatirkan.Ruangan yang pertama ia tuju adalah kamar tidur.
Mata Athaya melebar saat dia melihat penampakan apa di dalam kamar tidur itu, Athaya langsung tersungkur ke atas tempat tidur Rafael sambil menangis.
"El kamu mabuk!" Athaya meletakan kepala Rafael yang saat itu sedang mabuk di atas kaki Athaya.
Masih terlihat banyak botol minuman keras disepanjang tepi tempat tidurnya, Rafael membuka matanya dan tiba-tiba menangis.
"Ay," ucap Rafael serak sambil menyentuh pipi Athaya yang sudah membasah, kak Zahra belum melakukan apa-apa karena ia tahu peristiwa didepan mata itu bukan urusannya."Kamu kalo punya masalah, cerita dong," kata Athaya
Namun terlihat Rafael menggelengkan kepala sambil menangis."Aku cinta kamu Ay, kamu percaya kan?" ucap Rafael tiba-tiba tertawa, sementara Athaya hanya menjawab dengan anggukan saja.
"Dan aku gak mau tinggalin kamu Ay," kali ini Rafael menangis lagi sambil memeluk Athaya erat.
Athaya tahu masalah Rafael saat ini pasti besar dan rumit, tapi dia belum tahu masalah itu apa?
![](https://img.wattpad.com/cover/138861100-288-k698300.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About ATHAYA ✔#pastelwattpadseries
Teen FictionRank #9 in funfiction 21 nov 2018 #35 in masasma 21 nov 2018 SAAT AKU MELINDUNGIMU DENGAN CARA YANG MENYAKITKAN ~ Rafael "Dan kalo tentang aku yang suka kamu, aku akuin itu bener,"jawab Athaya polos "Tapi mungkin itu adalah kesalahan terbe...