25. sebuah rencana

957 64 8
                                    

Pengen aja sebelum UNBK ngepublish satu part lagi hehe...
Semoga suka ya :))

Keesokan harinya saat sedang jam pelajaran kedua dimulai, tiba-tiba Pak Handoko masuk ke ruang kelas Athaya padahal itu bukanlah jam pelajaran dirinya.

"Rafael, ada yang sedang mencari kamu di ruang guru!" ucap pak Handoko pada Rafael, Athaya melirik Rafael yang terlihat bingung.

"Siapa pak?" tanya Rafael heran sambil bangkit dari duduknya.

"Namanya Kirana."

Seketika itu juga Rafael langsung melirik Athaya yang ternyata sudah sedari tadi Athaya menatapnya, tatapan mereka bertemu Rafael mengisyaratkan bahwa dia harus menemui Kirana. Athaya mengangguk pelan sambil seulas senyum bernada terpaksa ia perlihatkan, Kemudian Rafael keluar kelas.

Sudah hampir satu jam Rafael keluar menemui Kirana dan ia belum kembali juga saat pelajaran ketiga sudah mau dimulai. Athaya mulai penasaran ingin melihat apa yang sedang mereka lakukan.

"Mey, aku ke toilet ya. Kalau guru nanyain!" ucap Athaya pada Meysha.

"Ok tha!"

Padahal Athaya tidak benar-benar pergi ke toilet, justru ia akan melihat ke ruang guru, lebih tepatnya mengintip Rafael dan Kirana.

Athaya tersentak saat melihat Rafael dan Kirana sedang berada di sisi lapangan basket duduk berdua dengan rapat disebuah bangku kayu tak begitu panjang, menyebabkan mereka duduk begitu dekat.

"Sejak kapan ruang guru pindah ke lapang basket!" oceh Athaya kecewa, ia melangkah mendekat. Lalu tiba-tiba Rafael dan Kirana bangkit dari duduk mereka dan berpelukan mesra!!

Athaya menatap mereka beku, dan tak terasa setetes air mata menetes dari dalam pupil matanya, lalu kemudian sebuah tangan menarik Athaya menjauh dari pemandangan tak mengenakan itu. Athaya semakin sedih karena itu mengingatkan Athaya pada Aristo dulu yang selalu menarik tangannya menjauhi pemandangan yang membuat dia menangis. Namun faktanya bukan Aristo yang kini sedang menariknya, melainkan NURIL!! Athaya kaget, ia menghentikan langkahnya

"Nuril? Kamu ngapain disini?"

"Aku tadi abis ke toilet, terus gak sengaja liat kamu." Athaya tak langsung menjawab, ia masih sibuk menghapus air matanya

"Jangan nangis Tha, aku percaya El itu cuman cintanya sama kamu!" Nuril menenangkan sambil memegang pundak Athaya

"Semoga aja," jawab Athaya lembut.

"Ehmm lagi ngapain kalian berdua?" suara itu mengagetkan mereka berdua, dan membuat mereka menoleh serempak

"El? Aku..aku..mmm.." Athaya menjawab terbata-bata, dan tak tahu kenapa

"Kalian ada main dibelakang aku hah?" Rafael mulai emosi

"El aku bisa jelasin!" bela Nuril, namun secara mendadak pukulan Rafael mendarat di pipi Nuril.

"Gak nyangka aku, pake pegang-pegang segala!" hardik Rafael pada Nuril yang sudah tersungkur ke lantai, diikuti Athaya yang langsung jongkok merangkulnya

"Rafael! Nuril cuman bantuin aku!" ucap Athaya

"Bantu apa? Pake pegang-pegang segala hah!"

"Nuril nenangin aku saat aku liat kamu pelukan sama cewek itu!!" jawab Athaya dengan nada tinggi. El hening sejenak

"Kamu liat Ay?" tanya Rafael ikutan jongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Athaya

"Dan dia nangis El, mangkanya aku nenangin dia tadi," tambah Nuril

About ATHAYA ✔#pastelwattpadseries Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang