Jangan lupa voted atau comment ya guys supaya aku jadi semngat nulisnya, mkasih udah baca sampe part ini. 😘😘
Athaya semakin mundur, Rafael semakin menjauh, mereka benar-benar lost contact. Jujur, saat Athaya mendengar Rafael bilang sudah bosan dengannya disitu ada rasa kekecewaan yang sangat dalam bagi Athaya.
Kenapa semudah itu bilang bosan padahal aku masih merasa nyaman?
Aish, lupakan soal masalah hati Athaya, sekarang waktunya beralih pada realitanya.
Hari itu kelas Athaya terdengar lebih gaduh karena pembagian anggota kelompok olahraga yang dibagi oleh pak Tedi."Kelompok empat, Athaya, Januar, Rini dan Rafael!" sontak perintah itu mengagetkan Athaya, kenapa harus Rafael?
"Apa ada yang keberatan?" tanya pak Tedi
"Nggak pak," jawab murid serempak.
Athaya mengutuk dirinya sendiri, ia berharap hari ini tak benar-benar terjadi. Nuril melirik pada Athaya, ada wajah khawatir yang diperlihatkannya.
Saat pak Tedi keluar meskipun jam nya belum habis, ia memberikan semua siswa waktu untuk membuat rancangan makalah tugas kelompok mereka. Akhirnya Januar, Rini dan Athaya mencari tempat kosong untuk berunding.
"Kalau si El berulah lagi, bilang ya Tha!" bisik Meysha dengan menekankan setiap katanya. Athaya hanya menjawab dengan anggukan dan langsung bergabung dengan kelompoknya.
"Kita kerja kelompok di rumah siapa?" tanya Rini
"Yang penting jangan di rumah aku deh, banyak anak kecil ganggu," jawab Januar
"Iya sama di rumah ku juga, di rumah kamu aja Tha?" tanya Rini
Belum sempat Athaya menjawab, Rafael sudah mendahului nya.
"Di rumah aku aja.""Yaudah, mumpung aku tahu rumah kamu El," jawab Rini
"Sip kalo gitu, eh tapi si Athaya tahu gak rumah kamu? Tha tahu gak rumah nya si El," lirik Januar.
"Tahu kok,"
"Darimana kamu tahu Tha?" tanya Rini kepo.
"Kalau gak salah dia pernah dikenalin El ke keluarganya," jawab Januar sok tahu.
Si subjek hanya bisa diam saja, tak berani mengiyakan, juga tak berani membantah.
"Oh ya, beneran Tha? Sumpah beruntung kamu. Terus kenapa kalian pisah sih?" pertanyaan Rini membuat suasana hening sejenak.
"Emmh, eh kapan kita mulai kerja kelompoknya?" tanya Athaya mengalihkan pembicaraan, Rafael meliriknya beberapa detik lalu dingin kembali.
"Besok aja kan minggu tuh, jam dua gimana?" saran Januar
"Ok deh," jawab Rini bersemangat.
"Gak boleh ajak orang yang bukan anggota kelompok, " tegas Rafael sinis.
"Yaah tadinya ane mau bawa pak RT komplek ane El!" seru Januar tertawa renyah.
"Januar gaje ah," jawab Rini, Athaya hanya terdiam. Ia lebih baik diam saja jika pembahasan mereka tidak terlalu penting, takutnya ia akana memancing sesuatu hal yang akan menyakiti hatinya lagi.
Hingga pada keesokan harinya saat jam dua, Rini, Januar dan Rafael sudah berkumpul. Hanya saja Athaya masih belum terlihat.
"Tu anak lama banget sih," cerca Rafael
"Macet kali El," jawab Januar.
"Kalian yakin dia tahu jalan kesini?" tanya Rini mulai khawatir karena saat itu sudah hampir pukul tiga sore.
KAMU SEDANG MEMBACA
About ATHAYA ✔#pastelwattpadseries
Ficção AdolescenteRank #9 in funfiction 21 nov 2018 #35 in masasma 21 nov 2018 SAAT AKU MELINDUNGIMU DENGAN CARA YANG MENYAKITKAN ~ Rafael "Dan kalo tentang aku yang suka kamu, aku akuin itu bener,"jawab Athaya polos "Tapi mungkin itu adalah kesalahan terbe...