20. Hari yang sakral

1K 69 11
                                    

   Hari itu adalah hari minggu, Rafael terlihat sedang melakukan aktivitas mingguan nya, yaitu lari pagi di taman kota. Saat itu ia tampak lari sendiri, tak mengajak siapapun.

Beberapa jam kemudian saat dia sudah mulai terasa dehidrasi, ia pergi ke minimarket terdekat. Dan takjub, ia kaget saat mendapati Athaya yang sedang tidur dengan posisi duduk di kursi yang disediakan pihak minimarket di samping pintu masuk.

El melangkah masuk ke minimarket melewati Athaya sambil tersenyum geli. Beberapa menit kemudian ia kembali sambil membawa dua botol air mineral dikedua tangannya.

Dengan pelan Rafael duduk di depan Athaya, ia memerhatikan detail wajah yang tertutupi jilbab itu. Athaya terlihat tidur sangat nyenyak dengan mengenakan baju olahraga, sepertinya ia kelelahan karena berolahraga.

El tersenyum kecil tanpa berniat membangunkan gadis itu, ia meneguk salah satu air mineral ditangannya, lalu memainkan gadget nya.

Beberapa menit kemudian Athaya terbangun, ia sangat kaget melihat Rafael didepannya.

"Ra..Ra Rafael ngapain disini?" tanya Athaya dengan nada tinggi karena kaget.

"Akhirnya bangun juga!! Aku dari tadi nungguin kamu disini."

"Aku gak nyuruh kamu nungguin aku."

"Gak ada waktu buat nanya, ayo ikut Ay!!" Rafael menarik tangan Athaya

"Kita mau kemana?" tanya Athaya.

"Nanti ceritanya pas di mobil."

Kemudian mereka melangkah cepat bergandengan menuju mobil jeep wrangler kepunyaan Rafael.

"Minum dulu Ay, tadi pas aku beli masih dingin. Sekarang udah anget, gak apa-apakan?" El menyodorkan satu botol air mineral yang tadi ia beli, Athaya menerimanya dan meneguknya.

"Kita mau kemana El?" ulang Athaya.

"Ke rumah aku!" jawab El, Athaya melirik lagi-lagi ia kaget, pupil matanya membesar.

"Mau ngapain? Ng..nggak mau!" tegas Athaya.

"Buat buktiin keseriusan aku sama kamu Ay"

"Aku malu El, masa aku pake baju kayak gini. Lagi pula aku percaya kamu serius El."

"Denger Ay, untuk mengukur keseriusan cowok itu saat dia berani ngajak ceweknya ke rumah, bukan malah ngajak kerumah si cewek." jelas Rafael

"Ya tapi gak ngedadak juga El, aku harus dandan."

"Aku ngajak kamu ke rumah aku buat dikenalin ke keluarga aku, bukan untuk interview jadi artis pake dandan segala," canda Rafael.

"El aku serius, liat aku kucel banget El."

"Keluarga aku tuh milih mantu yang baik, bukan yang cantik, ngerti!! Jadi stop ngebahas tentang penampilan."

"Karena aku ingin kamu menjadi yang terbaik untuk aku, bukan yang tercantik, ok." tambah El
Athaya mengangguk diam.

"Oh ya Ay, tadi kamu kenapa sampe ketiduran gitu? Untung ada aku, kalau kamu di jailin orang gimana?" tanya El

"Aku ketiduran, capek udah lari el." Rafael hanya mengangguk tanda mengerti dan tak perlu diperpanjang.

*****

Saat mereka sudah sampai di depan pintu rumah El, Athaya makin bergetar dan gugup. Sebelumnya ia belum pernah seperti ini, diajak ke rumah cowok untuk dikenalkan ke orang tuanya.

"Aku balik deh El, aku malu-maluin kamu!!"

"Mereka udah tahu kita abis olahraga, jadi udah deh Ay ada aku kok." Rafael menenangkan, Athaya menghela berat.

About ATHAYA ✔#pastelwattpadseries Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang