35. guru magang

807 49 18
                                    

Halo!! Apa kabar? Kabar baik. Semoga suka sama part kali ini.

Tinggal bberapa part lagi nih cerita tamat.

Happy read,

Keesokannya saat pulang sekolah, kelompok Athaya akan kerja kelompok yang pertama, mereka memilih kelas sendiri untuk tempatnya. Dan sangat menyebalkan saat Athaya mengetahui bahwa Adelina juga ikut bergabung dengan alasan ingin pulang bareng dengan el.

Semenjak insiden tamparan itu, baik Athaya, Rafael ataupun Adelina tidak ada yang berani saling menyindir atau saling sinis lagi, mereka benar-benar hidup dalam dunianya masing-masing.

"Jadi konsep makalah kita mau tentang apa?" tanya Rini memulai pembicaraan.

"Loncat indah? Karate? Lempar lembing? Atau atlet lokal?" saran Januar yang tidak digubris oleh siapapun.

"Babe nih aku beliin brownies, kamu pasti lapar kan?" Adelina menyuapi Rafael dengan romantis.

"Eh tunggu ya guys pacar aku nelpon," ucap Rini menjauh untuk mengangkat telpon.

Terlihat juga Januar yang sudah mulai sibuk dengan game nya. Dan tinggalah Athaya yang benar-benar ingin mengerjakan makalah itu.

"Jadi konsep nya mau apa?" tanya Athaya.

"Bentar Tha, bentar lagi aku menang nih!" Januar masih asyik sendiri bermain game.

"Bentar bentar Tha," Rini memohon yang masih telponan dengan pacarnya.

"Aaaa," Adelina masih menyuapi Rafael dengan gelak tawa mereka sendiri.

Athaya merapikan alat tulisnya karena kesal tak digubris, sesabar sabarnya orang sabar tetep aja dia punya hati.
"Aku keluar dari kelompok!" ucap Athaya bangkit, otomatis memicu semua pandangan meliriknya.

"Loh Tha, kok malah keluar sih? Ok deh ayo kita kerjain deh." Januar merayu.

"Udah sore, Jan," bantah Athaya

"Kalau gitu aku anterin," ajak Januar.

"Nggak usah aku bisa pulang sendiri, assalamualaikum." Athaya melangkah keluar, tanpa ragu. Ia berfikir tanpa mereka pun ia bisa mengerjakan makalah itu sendiri. Ia akan bilang pada pak Tedy besok kalau ia akan mengerjakan sendiri.

****

"Tha kok ngerjain sendirian sih?" tanya Rere yang saat itu sedang berada di kelas Athaya.

"Si El bikin ulah lagi?" tambah Meysha bertanya.

"Aku keluar dari kelompok, aku gak mau semakin menyakiti diri aku sendiri Mey, tambah sulit untuk aku melupakan El jika kita sama-sama terus," jelas Athaya sendu.

"Aku bantuin ya," pinta Rere.

"Pokok nya harus selesai sekarang, nanti anter aku ke pak Tedy ya," pinta Athaya.

"Ok!!"

Tiba-tiba muncul Januar dan Gery, "Tha masuk lagi ke kelompok ya, plis," rengek Januar.

"Iya kasian tuh Tha si Januar dari kemarin sedih terus gara-gara kamu keluar kelompok. Sampe-sampe tissue dirumah aku abis, bahkan tissue toilet pun dia pake buat ngehapus air matanya Tha," tambah Gery hiperbola.

"Alay ente!" Meysha menjitak jidat Gery.

"Lagian makalah aku udah tinggal cetak, aku males edit nama anggota Jan maaf ya," Sesal Athaya, sebenarnya Athaya ingin sekali membantu Januar. Tapi ia sudah sangat malas melakukan suatu hal yang berkaitan dengan Rafael.

"Kalau dia gak mau jangan dipaksa, " sindir Rafael memulai lagi.

"Heh kunyuk emang ente bisa ngerjainnya hah?" bentak Januar.

About ATHAYA ✔#pastelwattpadseries Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang