"Tha jawab," desak Meysha, dan Athaya masih terlihat mematung."Aku masih menunggu Tha," Nuril mengingatkan.
Athaya tersenyum tulus dan menjawab, "Ril aku....."
Sebuah tarikan lembut namun cepat, berhasil memotong jawaban Athaya untuk Nuril. Tangan itu menarik Athaya keluar kelas secara tiba-tiba membuat Athaya tidak sempat menangkisnya. Sementara Nuril, Meysha dan Rere melongo kaget memperhatikan yang terjadi, lalu mengikuti Athaya keluar.
Athaya melepaskan genggaman itu, "El kamu ngapain balik lagi ke sekolah? Bukannya kamu udah pulang dari tadi?"
"Dari mana kamu tahu aku lagi nembak Athaya?" tanya Nuril.
Rafael menghela nafas panjang mengatur nafasnya."aku punya mata-mata!" jawabnya dengan tenang, lalu menggenggam lagi tangan Athaya.
"Ayo pulang," pinta Rafael.
"Gila kamu El, Athaya belum jawab," sentak Meysha.
"Athaya gak bakal pacaran sama siapa-siapa!" tegas Rafael sambil menekankan disetiap katanya.
"Kamu kenapa sih El? kenapa kamu larang-larang aku kayak gitu?" kali ini Athaya berkomentar.
"Karena dulu kamu udah janji gak bakal suka sama dia, kamu inget?" Rafael mengingatkan.
Athaya berfikir sejenak, memang betul dahulu ia pernah berjanji pada Rafael bahwa dirinya tidak akan naksir Nuril, Bowo ataupun Aristo.
"Ayo pulang," ulang Rafael, yang kali ini tidak ada komentar dari siapapun.
"Kenapa dia harus pulang sama kamu?" tanya Nuril.
"Bacot lu!" Sentak Rafael sambil melangkah pergi dengan menggenggam erat tangan Athaya tanda ia tak mau gadis itu kemana-mana.
Akibatnya, hari itu semua rencana Nuril akhirnya gagal karena kehadiran Rafael yang tak diundang. Lagi pula dari mana Rafael tahu rencananya? Tadi dia menjawab karena dia punya mata-mata? Hah omong kosong! Palingan Rafael memang sudah tahu dari awal dengan tidak sengaja menguping pembicaraan antara Nuril dan Meysha tadi siang.
****
Athaya masuk ke dalam mobil jeep Rafael dengan wajah tak karuan, antara bingung dan senang.
"Kamu tahu dari mana Nuril mau nembak aku?" tanya Athaya."Kan aku udah bilang, aku punya mata-mata."
"Tapi kenapa kamu gagalin? Tadinya aku mau nerima Nuril." jawab Athaya polos, ia tak tahu karena jawabannya itu, kini Rafael tengah memasang raut marah.
"Nuril kekanak-kanakan, egois, jorok, keras kepala, males, jarang mandi, sama kasar!" hina Rafael.
"Kayaknya itu lebih tepat jadi ciri-ciri kamu deh El." Athaya melengos menatap pemandangan disamping, Karena dia tahu Rafael pasti langsung menatapnya. Namun amarah Rafael mereda saat ia melihat bross alien pemberiannya dahulu masih terpasang di jilbab Athaya sampai sekarang. Rafael mengulas senyum singkatnya.
Seperti biasa, Rafael hanya mengantar Athaya sampai gang kostannya saja. Dari awal memang Athaya seharusnya tidak berharap lebih, Rafael hanya tidak suka ia dekat dengan Nuril. Dan itu tidak menjamin Rafael masih mencintainya kan? Dia hanya empati, bukan cinta.
"Makasih," ucap Athaya sebelum keluar.
Athaya menutup pintu jeep itu dengan perlahan, ia menatap Rafael yang seperti sedang mengetik sesuatu untuk dikirimkan melalui ponselnya. Bahkan tidak ada jawaban dari pria itu saat dirinya mengucapkan terimakaih, fiks Rafael tidak mempedulikannya lagi. Athaya memutuskan untuk pergi saja sebelum insting bapernya muncul kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/138861100-288-k698300.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About ATHAYA ✔#pastelwattpadseries
Novela JuvenilRank #9 in funfiction 21 nov 2018 #35 in masasma 21 nov 2018 SAAT AKU MELINDUNGIMU DENGAN CARA YANG MENYAKITKAN ~ Rafael "Dan kalo tentang aku yang suka kamu, aku akuin itu bener,"jawab Athaya polos "Tapi mungkin itu adalah kesalahan terbe...